Ukraina Diserbu Serangan Militer Rusia, Bagaimana Nasib WNI di Kedua Negara Tersebut?

Minggu, 27 Februari 2022 | 06:15
Kompas.id

Warga Ukraina berlindung di sebuah stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Kiev.

GridHype.ID - Melihat situasi yang terjadi Ukraina dan Rusia, pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan.

Melansir dari Kompas.com, pemerintah telah merencanakan proses evakuasi para Warga Negara Indonesia di dua negara tersebut.

Seperti yang kita tahu, Rusia dan Ukraina tengah terlibat konflik.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan melaksanakan operasi militer di Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Serangan rudal telah menghantam sejumlah titik di beberapa kota di Ukraina dan menewaskan lebih dari 130 orang, terdiri dari militer juga warga sipil.

Terkait situasi bahaya yang saat ini tengah terjadi, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah memiliki rencana kontinjensi untuk menjamin keselamatan seluruh WNI yang ada di sana.

Untuk diketahui, rencana kontinjensi adalah penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan yang belum tentu, namun diperkirakan akan segera terjadi.

Artinya kondisi yang dikhawatirkan bisa saja tidak terjadi.

Namun, setidaknya langkah apa yang akan dilakukan jika kondisi itu terjadi, sudah ada.

Baca Juga: Mendadak Bawa Kabar Tak Sedap, Denny Sumargo Ungkap Kondisi Aktor Ternama Ini yang Sangat Mengkhawatirkan: Mungkin Kalian Gak Tahu...

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Negara, dalam press briefing Kementerian Luar Negeri, Kamis (24/2/2022).

"Kami (Kemenlu) bekerja sama bukan hanya dengan KBRI Kyiv, tapi juga dengan beberapa perwakilan kita yang terdekat seperti KBRI Warsawa, KBRI Bratislava, KBRI Bukares, dan juga KBRI Moskow, telah menyusun kontijensi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara kita yang ada di sana," kata Judha dalam press briefing tersebut.

Namun, ketika dihubungi untuk menanyakan lebih lanjut terkait rencana ini, Judha belum memberikan responsnya.

Yang pasti, Judha menyebut Kemenlu telah mengantongi data bahwa ada sedikitnya 138 WNI yang saat ini berada di Ukraina.

"Saat ini kami di Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kyiv telah mampu menjalin kontak dengan 138 warga negara kita yang ada di Ukraina.

Mayoritas mereka bertempat tinggal di Kyiv dan Odessa, dan beberapa lainnya tersebar di beberapa kota yang lain," sebut Judha.

Komunikasi antara pemerintah dengan WNI sejauh ini terus dilakukan melalui WhatsApp Group.

Dari grup itu, Judha mendapatkan informasi dan dapat mengonfirmasi bahwa semua WNI di Ukraina saat ini dalam keadaan yang aman.

"Dalam komunikasi di WhatsApp Group, kami mendapat informasi bahwa para warga negara kita yang ada di sana, saat ini masih dalam kondisi aman, mereka tetap tenang," papar Judha.

Ia mengatakan, berdasarkan rencana kontijensi yang telah disusun, seluruh WNI dapat berkumpul ke KBRI Kyiv. "Dan bagi WNI kita yang kesulitan, agar segera dapat menghubungi nomor hotline darurat KBRI kita yang ada di Kyiv," pungkas Judha.

Baca Juga: Sebentar Lagi Puasa Ramadan Tiba, Simak Penjelasan dari Buya Yahya Soal 9 Orang yang Tidak Diperbolehkan Melakukan Puasa

Adapun kontak hotline dari KBRI Kyiev adalah sebagai berikut: (+380) 503347917.

Sikap Indonesia atas serangan Rusia terhadap Ukraina

Terkait dengan kondisi perang yang saat ini tengah berlangsung, pemerintah Indonesia telah menyatakan sikap untuk tidak mendukung serangan militer yang dilakukan oleh Rusia.

Berikut pernyataan sikap dari Indonesia selengkapnnya, sebagaimana dimuat dalam laman Kementerian Luar Negeri:

1. Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan;

2. Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima.

Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia;

3. Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi;

4. Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi;

5. Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah.

Baca Juga: Merasa Bodo Amat Pamer Pacar Baru, Kalina Ocktaranny Bantah Tuduhan Perselingkuhan Karena Hal ini

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya