Innalillahi, Belajar dari Meninggalnya Ani Yudhoyono karena Leukimia, Mulai Sekarang Jangan Lagi Sajikan Makanan Ini untuk Keluarga

Sabtu, 12 Februari 2022 | 19:00
Instagram @aniyudhoyono

Ani Yudhoyono bersama SBY.

GridHype.ID -Kepergian Ani Yudhoyono (66) beberapa waktu lalu memang menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Indonesia.

Seperti yangdiketahui, Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) lalu.

Melansir dari Kompas.com, istri Susilo Bambang Yudhoyonoini menghembuskan napas terakhirnya di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu setempat.

"11.50 meninggal dunia. mohon doanya. Kami menunggu informasi dari keluarga SBY," kata Imelda Sari, Ketua Komunikasi Partai Demokrat, kepada KompasTV. Menurut Imelda, seluruh keluarga mendampingi Ani Yudhoyono.

Diketahui, kondisi terakhir kesehatan Ani Yudhoyono mengalami penurunan.

Maka dari itu, Ani harus dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) di National University Hospital (NUH) Singapura.

Putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat mengungkapkan, tindakan ibundanya yang harus dirawat di ruang ICU di NUH Singapura merupakan tindakan respons cepat terhadap kondisi penurunan kesehatan ibundanya yang masih belum stabil pada Rabu (29/5/2019).

Selama tiga bulan terakhir, kondisi Ani Yudhoyono harus menjalani perawatan di ruang karantina khusus untuk menghindari infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan.

Sebelum divonis leukimia, masyarakat Indonesia sangat terkejut kala mengetahui kabar bahwa Ani Yudhoyono jatuh sakit.

Baca Juga: Para Pria Wajib Banget Tahu, Sederet Makanan Ini Sebaiknya Kamu Jauhi agar Terhindar dari Kanker Prostat

Hal ini lantaran istri dari SBY ini tidak pernah menunjukan tengah sakit dan bahkan selalu ceria.

Saat dirawat, Ani Yudhoyono bahkan mengaku sulit makan.

Penyakit ini juga membuat dirinya menjadi kurus.

Mengaku Sulit Makan

Melansir dari SajianSedap.com, Ani Yudhoyono sempat mengaku kesulitan dan menolak untuk makan.

Meskipun demikian, Ani Yudhoyono sadar betul, makan menjadi satu dari berbagai cara untuk membunuh sel kanker.

Ani Yudhoyono mengunggah foto dirinya bersama sang suami Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun Instagram-nya.

Ia tampak tengah mengonsumsi makanan ditemani oleh SBY.

Ani mengaku, kemampuan tubuhnya untuk menolak makanan bisa ia taklukan berkat support dari SBY.

Baca Juga: Presiden SBY Terbang ke Mayo Clinic, Siap Jalani Pengobatan Kanker Prostat yang jadi Momok Pria Seluruh Dunia

"Saat sedang sakit, badan kita sering menolak makanan. Namun, tubuh membutuhkan asupan gizi yang besar agar kita bisa menang melawan sel-sel jahat kanker.'

"Berkat support dari suami tercinta, makanan pun bisa dikonsumsi," tulis Ani.

Instagram/aniyudhoyono
Instagram/aniyudhoyono

SBY menemani Ani Yudhoyono makan demi berjuang melawan kanker darah.

Selain didampingi oleh SBY, Ani Yudhoyono juga kerap ditemani oleh anak dan menantunya.

Sang mantu Annisa Pohan dan Aliya Rajasa tampak bergantian medampingi Ani.

Keduanya kerap membagikan momen saat bergiliran jaga menemani Ani Yudhoyono.

Bahkan Annisa dan Aliya kini punya panggilan baru sebagai suster dari Ani.

Belajar dari kanker yang menyerang tubuh Ani Yudhoyono, jangan lagi sajikan makanan ini untuk keluarga.

Baca Juga: Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Berakhir Rusuh, Susilo Bambang Yudhoyono Malah Dituding sebagai Dalangnya, SBY: Saya Tidak Yakin Kalau BIN Menganggap Saya Ini sebagai Musuh Negara

Makanan penyebab leukimia

Ada baiknya kita juga mulai waspada dengan kanker darah karena penyakit ini bisa menyerang siapa saja.

Salah satu penyebab kanker darah bisa datang dari makanan favorit kita semua.

Salah satunya adalah daging olahan.

Banyak aneka daging olahan yang beredar di pasaran.

Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger.

Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.

Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena kanker darah 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.

Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.

Baca Juga: Lama Tak Muncul, Susilo Bambang Yudhoyono Bagikan Kabar Duka: Kita Kehilangan Tokoh Idealis

Dua bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya kanker darah.

Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan risiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.

Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.

Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.

Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.

Namun di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.

Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh

Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.

Pastikan juga tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.

Selain itu, kita juga wajib menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.

Baca Juga: Sambut Hari Ayah Nasional, Agus Yudhoyono Tulis Kalimat Menyentuh: Bagi Saya SBY Bukan Sekadar Ayah

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, SajianSedap.com