GridHype.ID - Atta Halilintar lekat dengan sosok YouTuber sukses yang mendulang kekayaan dari kanal YouTubenya.
Bahkan banyak yang menganggap jika Atta Halilintar adalah salah satu YouTuber terkaya Tanah Air.
Pamornya makin moncer saat ia meminang Aurel Hermansyah yang juga berasal dari keluarga berada.
Tak cuma dari YouTube, Atta Halilintar meraup keuntungan besar dari sederet bisnis yang dijalaninya.
Tak heran jika Atta Halilintar enteng memberi mobil dan barang-barang mewah.
Belakangan terhembus kabar Atta dan Aurel bermiat membangun pesantren.
Sebagaimana diketahui, Atta dan Aurel memang kerap melakukan aksi sosial.
Lewat Instagram dan YouTube-nya mereka juga kerap membagikan uang pada followers-nya yang membutuhkan.
Fans Atta dan Aurel pun mendukung rencana idolanya untuk membangun pesantren.
Mengetahui hal tersebut, Gus Miftah justru beri peringatan keras pada Atta dan Aurel.
Gus Miftah diketahui salah satu sosok pemuka agama di tanah air.
Terkait rencana Atta Halilintar, Gus Miftah ikut buka suara.
Ditekankan oleh Gus Miftah, membangun pesantren tak cuma memerlukan uang.
Terlebih kini banyak sekali pesantren-pesantren baru yang gulung tikar lantaran tak terurus.
“Banyak orang yang bikin pesantren dan banyak pesantren yang gulung tikar.
Kenapa? ya salah satunya karena merasa punya uang dan bikin pesantren sendiri.
Nah sementara orang bikin Pesantren tidak semata-mata uang,” ucap Gus Miftah, dikutip GridFame.id dari kanal YouTube Hitz Infotainment.
Lanjut, Gus Miftah mengatakan jika tak semua orang bisa mendirikan pesantren.
"Tidak Semua orang punya uang tuh bilang bisa bikin pesantren dan tidak semua orang nggak punya uang gak bisa bikin Pesantren,” lanjutnya.
Gus Miftah pun mengatakan jika seseorang yang ingin membuat pesantren membutuhkan beberapa modal.
Yakni modal dana, ilmu, dan juga keikhlasan.
Hal tersebut agar budaya santri meminta-minta ke tiap rumah dengan proposal tak ada lagi.
“Dan itu dibutuhkan tidak hanya soal keilmuan tidak hanya soal dana, tapi juga keikhlasan.
Sehingga budaya minta-minta, budaya proposal untuk menghidupi santri itu tidak ada lagi,” ujar Gus Miftah.
Gus Miftah sendiri melihat Atta tak memiliki cukup ilmu kepesantrenan.
Lantaran hal tersebut, Gus Miftah menyarankan Atta tak salah pilih orang untuk diajak kerjasama.
Pasalnya jika salah, para santri lah yang akan menjadi kprbannya.
“Si Atta kan punya pengaruh, dia punya harta, walaupun dalam tanda kutip dia tidak punya ilmu pesantren, artinya dia harus bekerja sama dengan orang yang tau pesantren.
Jangan salah pilih orang, kalau salah pilih orang nanti yang jadi korbannya itu santrinya,” tandas Gus Miftah.
(*)