Dikira Baik-baik Saja, Siapa Sangka Bisa Tularkan Penyakit Hingga Virus Gara-gara Sepelekan Kebiasaan Jarang Ganti Sikat Gigi, Ahli Kesehatan Ungkap Hal ini

Jumat, 14 Januari 2022 | 11:30
Pixabay.com

Sikat Gigi

GridHype.ID - Tahukah kamu bahwa kita perlu mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali.

Kita selalu menggunakan sikat gigi untuk membersihkan gigi kita secara rutin.

Sayangnya, banyak orang yang tidak paham bahwa mengganti sikat gigi juga penting dilakukan.

Dikutip dari Klikdokter.com, terkadang orang luput untuk mengganti sikat gigi secara rutin.

Padahal sikat gigi bisa penuh dengan kuman dan bakteri.

Jika sudah begitu, manfaat menyikat gigi tidak bisa didapatkan secara optimal.

Salah satu syarat penggunaan sikat gigi yang baik adalah memiliki bulu sikat yang masih bagus.

Sebab, bulu sikat memiliki peranan penting dalam membersihkan permukaan gigi.

Menurut pakar, sikat gigi baru benar-benar berfungsi dengan baik, jika memiliki bulu yang tegak lurus.

Bulu yang lurus serta pegangan yang mudah digenggam memudahkan pembersihan bagian-bagian gigi yang sulit untuk dijangkau.

Baca Juga: Padahal Sudah Jadi Kebiasaan Sehari-hari, Siapa Sangka Menyikat Gigi di Pagi Hari Dilarang oleh Ahli, Begini Penjelasannya

Oleh sebab itu, bila bulu sikat gigi yang kamu gunakan sudah melengkung ke arah luar, sebaiknya segera diganti.

Ini karena kondisi sikat gigi yang demikian sudah kehilangan kemampuannya untuk mengangkat sisa-sisa kotoran yang ada di permukaan gigi.

Sikat gigi sebaiknya diganti dan jangan menunggu sampai rusak terlebih dahulu.

Dilansir dari Kompas.com, bulu sikat gigi yang sudah mulai bengkok dan rusak harus diganti dalam waktu sekitar 40 hari.

Apalagi jika kamu menggosok gigi dengan tekanan yang cukup kuat.

Menurut American Dental Association (ADA) maupun Center for Disease Control and Prevention (CDC), penggantian sikat gigi sebaiknya dilakukan setiap 3 hingga 4 bulan sekali.

Namun, jika sebelum waktunya bulu sikat sudah mulai rusak, segera ganti sikat gigi kamu agar pembersihan menjadi efektif.

Pasalnya jika kita tidak mengganti sikat gigi bakal membahayakan gigi kita.

Melansir dari Sajian Sedap, simak apa saja dampak jarang mengganti sikat gigi.

1. Menularkan penyakit

Melansir Bustle, jarang mengganti sikat gigi dapat membuat seseorang sakit.

Baca Juga: Modalnya Cuma Bumbu Dapur Ini, Karang Gigi Dijamin Langsung Rontok dalam Sekejap, Begini Cara Menggunakannya

Kemungkinan kita terserang penyakit, seperti pilek atau flu, dari sikat gigi kita sendiri memang kecil.

Namun, jika sikat gigi mengumpulkan banyak bakteri, virus lainnya dapat berkembang.

Flu, staph, strep, e-coli, dan jamur bisa berkembang di sikat gigi yang jarang diganti.

Ini juga bisa saja menular ke anggota keluarga yang lain.

Sebaliknya, jika terbiasa menyimpan sikat gigi di tempat yang sama dengan anggota keluarga lain, sikat gigi kita juga berpotensi menangkap virus dan bakteri dari sikat gigi mereka.

Karena itu,kamu perlu rutin mengganti sikat gigi.

2. Bau mulut

Sikat gigi dapat menjadi alat yang paling efektif untuk melawan kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Tetapi sikat gigi paling bagus dan mahal sekalipun pada akhirnya tetap perlu diganti.

Melansir laman Oregon City Dentistry, sikat gigi yang sering digunakan akan mulai menunjukkan keausan ketika bulu sikatnya mulai rusak.

Bulu sikat yang sudah tua akan kurang efektif menghilangkan plak dan bakteri di mulut.

Kondisi ini ternyata dapat menyebabkan bau mulut.

Oleh karena itu, coba cek sikat gigi kamu.

Bisa jadi bau mulut yang dialami karena jarang mengganti sikat gigi.

Baca Juga: Bukannya Terawat, 5 Kesalahan Saat Menyikat Gigi ini Justru Bisa Bawa Malapetaka, Hentikan Sekarang Juga

3. Merusak gusi

Peradangan gusi atau gingivitis adalah istilah medis untuk infeksi gusi yang berkaitan dengan plak.

Ketika menggunakan sikat gigi lama, plak pada gigi cenderung tidak bisa bersih dengan maksimal.

Plak yang dibiarkan lama-kelamaan akan berubah menjadi karang gigi.

Hal ini menyebabkan penumpukan mineral, dan pada akhirnya merusak gusi kita.

Gingitivis yang tidak terobati dalam waktu cukup lama dapat menyebabkan gusi perlahan terpisah dari gigi.

Bahkan, kondisi itu juga bisa membuat kita kehilangan gigi akibat infeksi.

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, klikdokter.com, Sajian Sedap

Baca Lainnya