GridHype.ID - Belum lama ini, sinetronTerpaksa Menikahi Tuan Muda menjadi sorotan publik.
Pasalnya, sinetron yang tayang di stasiun televisi ANTV itu menuai kritik keras setelah syuting di pengungsian korban erupsi Gunung Semeru.
Bahkan, melansir TribunMataram.com, relawan bernama Cakyo Saver dengan tegas mengkritik pengambilan gambar dengan latar pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Melalui unggahan di Instagramnya, Cakyo Saver mengunggah beberapa momen syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda.
"BENCANA BUKAN DRAMA
Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan drama
Sekarang lokasi pengungsian justru dijadikan lokasi syuting sebuah drama," tulis Cakyo seperti dikutip dari Instagram.
Pada slide berikutnya, Cakyo menampilan poster berisi ungkapan kekecewaan.
Poster tersebut juga menulis soal pemboikotan terhadap sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda'.
Tidak hanya relawan, publik figur Melanie Subono juga turut menyuarakan perasaannya.
Dalam unggahannya, Melanie menuliskan kecamannya terhadap Production House (PH) yang menggarap sinetron tersebut.
"WTF? KALAU SAMPAI BENAR, asli KEMANUSIAAN SUDAH HABIS, so semoga gw salah.
DEMI APA (konon) —> (karena pihak PH nya belum jawab apa-apa).
Film/SINETRON “Terpaksa Menikahi Tuan Muda“ SHOOTING DI TENDA BENCANA SEMERU.
Ini BUKAN soal dapet acc atau apa, ini IDE BANGET ya kok KEPIKIRAN bahkan ajuin ijin shooting di tempat bencana.
(Tendanya tulisannya KemenSOS pula)" tulis Melanie Subono.
Sementara mengutip Kompas.com, rumah produksi sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda, Verona Pictures, menyampaikan permintaan maaf.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Verona Picturesmengaku tidak memanfaatkan situasi hanya demi konten.
"Jika kami ada menyinggung para korban dengan kedatangan kami, kami sungguh sungguh minta maaf dari lubuk hati kami yang terdalam," tulis Verona Pictures dikutip Kompas.com dari Instagram @veronapictures, Kamis (23/12/2021).
"Tidak ada sedikitpun niat kami untuk memanfaatkan situasi yang ada demi kepentingan konten," lanjutnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran, Warga hingga Relawan Berlarian Panik
Kedatangan para pemain sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda menjadi salah satu upaya Verona Pictures meringankan beban para korban.
Dari video yang dibagikan rumah produksi tersebut, terlihat pengakuan para warga yang sangat senang bisa melihat langsung proses syuting sinetron.
"Bukan hanya dengan bantuan materil, tapi juga dengan membawa sedikit hiburan untuk para pengungsi...," tulis Verona Pictures.
"Kami segenap pemain dan crew begitu bahagia bisa melihat tawa dan senyuman di wajah para pengungsi ketika melihat kedatangan kami...," lanjutnya.
Sementara, klarifikasi Line Producer PT. Verona Indah Pictures, Dwi Sunarso Lobo, yang bertanggung jawab atas penggarapan sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda menyebut lokasi syuting tidak hanya berkutat di posko pengungsian.
Pihaknya juga menjadikan beberapa spot pariwisata Lumajang, seperti pantai, sebagai lokasi syuting sinetron.
Dia kemudian menekankan bahwa sinetron yang digarap kali ini sangat relevan dengan lokasi syuting.
Pasalnya tokoh utama berperan sebagai seorang pemilik yayasan kemanusiaan yang bertugas menjadi relawan di lokasi pengungsi.
"Jadi cerita dari sinetron ini memang tentang relawan, dimana tokoh Amanda yang diperankan oleh Rebecca Tamara perannya sebagai pemilik yayasan kemanusiaan," ucap Dwi dikutip Kompas.com dari Instagram @tmtm.antv1.
"Maka sangat relevan jika tokoh Amanda ini sedang melakukan tugas kemanusiaan sebagai relawan di lokasi pengungsi erupsi Semeru," lanjut dia.
Mengutip TribunMataram.com, salah satu pemain sinetron TMTM atau Terpaksa Menikahi Tuan Muda juga mengungkapkan permintaan maafnya.
Rebecca Tamara yang memerankan tokoh Amanda mengungapkan permintaan maafnya melalui laman media sosialnya.
Aktris kelahiran 11 Agustus 1994 itu, mengaku bersalah dan tak ingin membenarkan diri.
"Assalamualaikum, Saya Rebecca, ingin meminta maaf sebesar2 nya atas kejadian ini.
Saya mengakui kesalahan saya untuk menerima adegan tersebut sesuai arahan,
Saya disini tidak mau membela diri dalam hal ini," tulisnya dalam sebuah surat yang ditulis pada 22 Desember.
Ia meminta maaf lantaran sudah mengecewakan sejumlah pihak, terlebih para korban erupsi Gunung Semeru.
"Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya meminta maaf telah mengeccewakan beberapa pihak, tidak ada maksud ataupun tujuan,"
Rebecca juga menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran.
Ia juga mengatakan dirinya turut berduka atas musibah erupsi Gunung Semeru.
"Semoga nantinya saya belajar untuk lebih memahami dan memilah kondisi dan belajar dari semua ini.
Saya ucapkan terima kasih untuk telah mengingatkan saya untuk menjadi lebih baik.
Sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka dalam musibah Semeru.
Saya bersama korban Semeru. Love, Rebecca," tutupnya.
(*)