Belajar dari Lonjakan Kasus Varian Omicron di Hong Kong, Buruan Ganti Masker Jenis Ini ke Masker Medis, Ahli Sudah Larang Keras Pemakaiannya

Kamis, 02 Desember 2021 | 13:15
CSID

Kasus positif Covid-19 varian Omicron sudah diidentifikasi di 23 negara di dunia.

GridHype.ID - Virus corona varian Omicron atau B.1.1.529 kini menjadi ancaman baru untuk masyarakat dunia.

Pasalnya, kasus yang disebabkan oleh varian Omicron ini telah banyak dikonfirmasi di sejumlah negara di dunia.

Melansir Kompas.com, sejak pertama kali terdeteksi pada awal November 2021 di Afrika Selatan, kini varian Omicron telah menyebar di 19 negara di dunia.

Hingga Rabu (1/12/2021), sudah ada 20 negara yang mengonfirmasi varian Omicron di wilayahnya. Termasuk Hong Kong.

Mengutip Nakita.ID, Hong Kong menjadi negara pertama di Asia yang telah dimasuki varian Omicron.

Diketahui, seorang pejabat kesehatan di Hong Kong dalam konferensi persnya mengatakan, kasus ketiga adalah seorang pria (37) yang tiba di Hong Kong dari Nigeria pada Rabu (24/11/2021).

Bahkan, berdasarkan penyelidikan petugas kesehatan, termasuk pemeriksaan di Regal Airport Hotel, terdapat dua kasus varian Omicron pertama di Hong Kong.

Setelahnya, diketahui varian Omicron semakin menyebar di Hong Kong dan meningkatkan angka kasus Covid-19 di sana.

Lantas, apa penyebab utamanya ya?

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Gemparkan Dunia, Benarkah Omicron Berbeda dari Virus di Wuhan? Begini Kata Ahli

Menurut otoritas kesehatan Hong Kong, masker katuplah yang menjadi dalang dibalik penularan varian Omicron di Hong Kong.

Bahkan, hal ini juga dibenarkan oleh ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong, Yuen Kwok-yung.

"Desain masker katup ini agar bisa menyaring udara yang dihirup. Namun, udara yang dihembuskan melalui katup itu tidak disaring. Itu tidak bagus, egois," ungkap Yuen.

Mengutip Washington Post via Tribunnews.com, Yuen mengatakan bahwa salah satu orang yang terinfeksi varian Omicron menggunakan masker katup ketika mengambil makanan atau membuang sampah di luar kamarnya.

Business Insider
Business Insider

Masker katup dinilai tidak begitu aman dari paparan virus corona.

Selain itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, jika orang yang terinfeksi Covid-19 menggunakan masker katup, maka virus dapat dengan mudah keluar dan menginfeksi orang di dekatnya.

Saat menarik napas, katup akan tertutup dan terbuka ketika pengguna menghembuskan napas.

Tak hanya itu, dalam laman resminya, CDC juga tidak merekomendasikan masker jenis ini digunakan, karena tak mampu mencegah penyebaran virus corona.

Menurutnya, katup pernapasan itu memungkinkan tetesan pernapasan seseorang keluar dan menyebar ke orang lain.

Baca Juga: Masyarakat Dunia Dibayangi Varian yang 500 Persen Lebih Menular, Ini Gejala Covid-19 Varian Omicron Menurut Dokter Penemunya

Oleh karenanya, penggunaan masker katup sendiri sangat tidak disarankan.

Selain masker katup, CDC juga merekomendasikan agar rumah sakit tidak menggunakan masker N95 dengan katup pernapasan.

"Respirator dengan katup pernapasan tidak boleh digunakan dalam situasi di mana bidang steril harus dipertahankan (misalnya, selama prosedur invasif di ruang operasi atau prosedur)," jelas CDC.

Alasannya, katup pernapasan memungkinkan udara yang diembuskan tanpa filter untuk keluar secara steril.

Sementara itu, ahli bedah dan peneliti kesehatan masyarakat Dr. Atul Gawande menyebut masker seperti itu seharusnya dilarang.

Jadi, untuk mencegah penyebaran varian Omicron di Indonesia, tolong jangan gunakan masker katup lagi ya.

Segera beralihlah ke masker medis sebagai opsi yang lebih aman.

Selain itu, selalu terapkan protokol kesehatan dengan benar saat beraktivitas di luar.

Baca Juga: Disebut Lebih Menular dari Varian Delta, Inilah Covid Varian Baru Omicron yang Perlu Kamu Waspadai

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, Nakita.ID