Padahl Jadi Tempat Peristirahatan Abadi Raja-Raja Mesir Kuno, Terbongkar Alasan Firaun Tak Lagi Bangun Piramid Setelaj 1.000 Tahun

Rabu, 01 Desember 2021 | 17:00
pixabay

Piramida, makam pada masa Mesir kuno.

GridHype.id- Piramida merupakan salah satu keajaiban dalam dunia arsitektur yang telah ada sejak jaman dahulu.

Bangsa-bangsa mesir kuno maupun bangsa maya menggunakan piramida sebagai makam bagi raja-raja.

Lebih dari 1.000 tahun, para raja-raja Mesir membangun piramida sebagai tempat peristirahatan abadi mereka.

Piramida paling awal dari bangsa Mesir Kuno adalah piramida bertingkat.

Dibangun pada masa Dinasti Ketiga Mesir, arsitek Imhotep mendesain piramida bertingkat itu sebagai makam firaun Djoser.

Firaun Djoser (2630 - 2611 SM) merupakanraja Mesir pertama yang mulai membangun piramida.

Firaun Ahmose I (1550 - 1525 SM) membangun piramida kerajaan terakhir Mesir.

Piramida simbolis ini mewakili kekuatan dan kekayaan firaun dan mempromosikan kepercayaan agama.

Namun, raja-raja mesir ini tiba-tiba menghentikan pembangunan piramida.

Baca Juga: BERITA POPULER: Jadi Piramida Kedua Terbesar, Para Arkeolog Dibuat Tercengang, 5 Weton Bakal Ketiban Rejeki hingga, Jessica Iskandar Dapat Kado dari Raffi Ahmad

Sejak pemerintahan firaun Ahmose, raja-raja Mesir telah dimakamkan di Lembah Para Raja dekat ibukota Mesir kuno Thebes (sekarang Luxor).

Menurut Live Science, penyebab pertama mungkin masalah keamanan.

Piramida raksasa menjadi daya tarik populer bagi para penggali kubur, sehingga raja-raja Mesir beralih ke metode penguburan bawah tanah yang biasa.

"Piramida secara teratur dikunjungi oleh pencuri, jadi menyembunyikan makam kerajaan di lembah terpencil tentu memainkan peran," kata Peter Der Manuelian, seorang profesor Egyptology di Universitas Harvard.

"Sebelum berhenti untuk membangun piramida, raja Mesir tidak lagi beristirahat di dalam,"kata Aidan Dodson, profesor studi Mesir. di Universitas Bristol.

"Tempat pemakaman Firaun Ahmose I terletak sekitar 500 meter dari piramida, lebih dalam di gurun pasir," katanya.

Sebuah catatan dari Ineni, yang bertugas membangun makam Firaun Thutmose I di Lembah Para Raja, mengungkapkan petunjuk penting.

"Saya mengawasi penggalian makam tebing raja sendirian, tidak ada yang melihat, tidak ada yang mendengar," tulis Ineni.

Topografi alam Lembah Para Raja dapat menjelaskan mengapa tempat itu dipilih oleh raja-raja Mesir sebagai tempat peristirahatan.

Baca Juga: Jadi Piramida Kedua Terbesar, Para Arkeolog Dibuat Tercengang dengan Penemuan Lorong di Dalamnya, Konon Jadi Jalan ke Dunia Bawah Setelah Kematian

Daerah ini memiliki puncak gunung yang disebut el-Qurn, yang terlihat seperti piramida.

"Makam kerajaan yang dibangun di lembah dapat dianggap ditempatkan di bawah piramida," kata Miroslav Barta, ahli Mesir Kuno di Universitas Charles.

Perubahan agama selama Kerajaan Baru Mesir (dari 1550 - 1077 SM) menekankan penempatan makam bawah tanah, yang mungkin juga menjadi alasan mengapa piramida tidak disukai, menurut Live Science.

Sementara firaun berhenti membangun piramida, orang-orang kaya di Mesir kuno masih memilih untuk membangun piramida mereka sendiri yang lebih kecil.

Makam berusia 3.300 tahun di Abydos milik seorang pria bernama Horemheb.

Di pintu masuk ke mausoleum adalah piramida setinggi 7 meter, kata para arkeolog.

Baca Juga: Lakukan Pemotretan dengan Pakaian Mesir Kuno yang Terbuka di Depan Piramida, Selebgram Salma el Shimy Ditangkap

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya