Bens Leo Tutup Usia, Inilah Profil Lengkap Sang Jurnalis dan Pengamat Musik Indonesia

Selasa, 30 November 2021 | 07:45
instagram.com/adibhidayat

Bens Leo meninggal dunia akibat serangan Covid-19.

GridHype.ID - Indonesia kembali kehilangan sosok legendanya.

Kabar duka kali ini datang daripengamat musikIndonesia, Bens Leo.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bens Leo meninggal dunia padaSenin, (29/11/2021).

Kabar kepergian Bens Leo ini dibagikan langsung oleh pengamat musik Adib Hidayat melalui akun media sosialnya, di Twitter dan Instagram.

"Selamat jalan Mas @bensleo52, Benedictus Benny Hadi Utomo.

Kita telah kehilangan sosok wartawan dan pemerhati musik Indonesia tak tergantikan.

Mas Bens Leo wafat dalam usia 69 tahun," tulis Adib Hidayat.

Adib Hidayat menyebutkan, kabar kematian Bens Leo ia terima dari istri almarhum, Pauline, Senin (29/11/2021) pukul 08.24 WIB.

"Konfirmasi dari istri beliau, Mbak Pauline yang mengirim kabar ke Teh @riahdradjat pukul 08.24 WIB pagi ini," tulis Adib.

Menambahkan dariGrid.ID, pria bernama asli Benediktus Benny Hadi Utomo itu meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Bens Leo menghembuskan napas terakhirnya pada usia 69 tahun dengan meninggalkan satu orang istri, Pauline Endang Praptini, dan anak, Addo Gustaf Putera.

Dari keterangan yang sama, keluarga memohon doa dari rumah masing-masing untuk menaati protokol covid-19.

Baca Juga: Kabar Duka, Pengamat Musik Bens Leo Tutup Usia Lantaran Covid-19, Pihak Keluarga Memohon Doa dari Rumah Masing-masing Demi Menaati Protokol Kesehatan

Profil Bens Leo

Melansir dari Kompas.com, Bens Leo lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 8 Agustus 1952, dan memiliki nama asli Benedictus Benny Hadi Utomo.

Mengutip laman Museum Musik Indonesia, Bens Leo mengawali kariernya sebagai pengamat musik dengan terjun sebagai jurnalis musik di majalah Aktuil.

Perjalanan kariernya selama di majalah Aktuil terdokumentasikan dalam buku Bens Leo dan Aktuil: Rekam Jejak Jurnalisme Musik.

Tulisan pertama Bens Leo di majalah Aktuil dimuat pada 1971, yang berisikan hasil wawancaranya dengan pentolan grup band Koes Plus, Tonny Koeswoyo.

Saat wawancara itu dimuat, Bens Leo masih berusia 19 tahun.

Sejak saat itu, Bens Leo produktif menulis di Aktuil, baik wawancara, liputan, maupun informasi seputar musik dan film di rubrik Indo Pop.

Pada 1976, Bens Leo mendapat kesempatan liputan pertama keluar negeri, mewakili majalah Aktuil meliput World Popular Song Festival Tokyo.

Dalam perhelatan musik dunia itu, Indonesia hadir dengan lagu Renjana karya Guruh Sukarno Putera, penyanyi Grace Simon dan Idris Sardi, arranger orkestra.

Laporan detail liputan acara yang diselenggarakan di Nippon Budokan Hall, 19-21 Agustus 1976 tersebut dimuat Aktuil edisi 210.

Baca Juga: Kabar Duka, Pengamat Musik Bens Leo Tutup Usia Lantaran Covid-19, Pihak Keluarga Memohon Doa dari Rumah Masing-masing Demi Menaati Protokol Kesehatan

Asal nama Bens Leo

Pada beberapa tulisan awalnya di Aktuil, Bens Leo menggunakan nama Benny SW, yang ia ambil dari inisial nama ayahnya, R. Hadi Soewandito.

Namun, nama Benny SW akhirnya berubah menjadi Bens Leo.

Apa alasannya?

“Suatu hari, pada sesi acara belajar bersama jelang ujian SMA di tahun 1970, saya dan dua teman belajar terkejut saat tahu anjing herder teman belajar kami, Lucky diberi nama Benny.

Saat itulah saya berfikir keras untuk mengganti nama untuk tulisan saya di Majalah Sekolah.

Akhirnya terciptalah nama BensLeo52," kata Bens Leo, masih dari laman Museum Musik Indonesia.

Ia mengungkapkan, "Bens" berasal dari Benny dan inisial nama ayah "Soewandito".

"Leo adalah zodiac saya, sedang 52 merupakan tahun kelahiran saya 1952.

Bens Leo adalah nama resmi saya sebagai jurnalis, di Instagram saya memakai akun bensleo52,” kata dia.

Baca Juga: Innalillahiwainnaillahirojiun, Amer Azzikra Adik Alvin Faiz Meninggal Dunia Usai Sempat Kritis, Jenazah Akan Dimakamkan Disamping Sang Ayah

Gagal masuk AKABRI

Kiprah Bens Leo sebagai jurnalis musik hingga akhirnya dikenal sebagai pengamat musik kondang justru dimulai dari sebuah kegagalan.

Ia gagal diterima di AKABRI Kepolisian, Sukabumi, pada saat tes terakhir.

Salah satu teman seangkatan Bens Leo saat tes akhir di AKABRI Kepolisian Sukabumi adalah mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri.

Akan tetapi, kegagalan itu justru melahirkan sosok Bens Leo yang berhasil membuktikan keteguhannya sebagai jurnalis dan pengamat musik.

Selamat jalan, Bens Leo...

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenang Bens Leo, Jurnalis dan Pengamat Musik"

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Komedian Rony Dozer Meninggal Dunia, Tubuhnya Sempat Diserang 'Penyakit Misterius' hingga Dirawat di RS

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Grid.ID

Baca Lainnya