GridHype.ID - Kasus pelanggaran karantina yang dilakukan Rachel Vennya hingga kini masih bergulir.
Bahkan, ibu dari dua anak ini sudah dijadikan sebagai tersangka atas kasus tersebut.
Sebagaimana yang diketahui, seusai pulang perjalanan bisnis dari Amerika Serikat, Rachel Vennya dan pacarnya, Salim Nauderer dikabarkan kabur dari karantina.
Kaburnya Rachel Vennya dari karantina ini menjadi perhatian seantero negeri.
Bagaimana tidak, terdapat dua oknum anggota TNI yang membantu meloloskan Rachel Vennya dari kewajiban karantina.
Akibat hal tersebut, dua oknum TNI tersebut dinonaktifkan dari tugasnya sebagai Satgas Covid-19.
Sementara itu, Rachel Vennya mengagendakan perayaan ulang tahunnya di Bali.
Hingga akhirnya sang selebgram ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pelanggaran karantina tersebut.
Dilansir dari GridHits.ID, Rachel Vennya mendapat sanksi hukum maupun sanksi sosial dari rakyat Indonesia.
Ia juga kerap menjadi bulan-bulanan wartawan setelah selesai dari pemeriksaan.
Wartawan dan berbagai oknum terlihat mengerubungi Rachel Vennya dan sang kekasih serta manager seusai menjalani pemeriksaan.
Mengenai hal tersebut, Viens Tasman ibunda Rachel Vennya angkat bicara melalui postingan media sosial Instagram pribadinya @vienstasman Selsa (9/11/2021).
Viens mengunggah video dari akun TikTok @camarhaendra yang memperlihatkan Salim Nauderer kekasih Rachel yang tektok dengan oknum media.
Dalam video tersebut, oknum tersebut mengaku dipukul oleh Salim Nauderer.
Namun, Salim Nauderer mengaku tak memukulnya.
Dalam video juga terlihat bahwa oknum media tersebut yang mencoba memukul Salim Nauderer.
Nena panggilan akrab Viens Tasman menyatakan pendapatnya mengenai video tersebut.
Menurutnya Rachel Vennya dan Salim Nauderer serta Maudy sudah memenuhi panggilan, namun beberapa oknum wartawan dianggap terlalu mengintimidasi.
"Kalo penuhin panggilan mereka selalu takut ketemu wartawan, gak semua mungkin ada 1/2 yang memakai kode etik, tapi banyak sekali yang tidak," tulis Viens Tasman.
"Bukan cuma mengintimidasi mereka juga anarkis dan provokator," lanjut Nena.
Ia juga menjelaskan selama ini, ia tidak pernah mendampingi Rachel ketika penyelidikan karena sanksi sosial yang anaknya terima.
"Saya ga pernah dibolehin ikut panggilan karena sanksi sosial yang mereka terima, parah? Udah puas?" tambah Viens.
Nenek dari Xabiru dan Chava ini juga ikut mempertanyakan apakah warganet mengetahui hukum yang diberikan kepada sang anak.
"Mereka sudah minta maaf dan sedang menjalani proses hukum! Kalian yang bilang tidak ditahan tau peraturan hukum gak? Alasan kenapa mereka ga ditahan?" tanya Mama Viens.
Melalui postingan tersebut, Viens Tasman juga menyebutkan bahwa dirinya tak membenarkan apa yang diperbuat Rachel.
Namun, ia memberikan pernyataan kecewa terhadap berbagai oknum media yang meliput kasus sang anak.
"Tak ada pembelaan untuk kesalahan mereka, yang penting mereka bertanggung jawab, dan itu yang sedang mereka lakukan," tutupnya.
Tahap akhir penyelidikan kasus Rachel Vennya menyebutkan bahwa Rachel berstatus sebagai tersangka tetapi tak akan masuk bui.
Sebagai informasi, Rachel Vennya, Salim Nauderer dan Maudy dijerat Pasal 93 Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan atau Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Dengan demikian, Rachel Vennya diberikan hukuman 1 tahun penjara.
(*)