GridHype.ID -Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia hingga kini masih gencar dilaksanakan.
Hal ini tentunya menjadi salah satu cara menekan agar kasus Covid-19 di Indonesia tidak kembali mengalami lonjakan.
Program vaksinasi Covid-19 sendiri awalnya hanya diberikan untuk orang berusia di atas 18 tahun saja.
Namun sejak dimulainya sekolah tatap muka, program vaksinasi Covid-19 akan diberikan untuk anak berusia 6-11 tahun.
Akan tetapi, program vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 6-11 tahun ini nampaknya tidak akan digelar dalam waktu dekat.
Sebab, Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi memperkirakan, program vaksinasi untuk anak baru dapat dilakukan pada awal 2022.
Hal ini ia sampaikan saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan vaksinasi anak.
"Kita belum tahu ini masih menunggu perhitungan sasaran dan dari Sinovac mungkin awal tahun 2022," kata Nadia, dikutip dari Antara, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga: Tak Perlu Takut Tidak Kebagian Vaksin, Begini 3 Cara Daftar Vaksinasi Covid-19
Kemenkes masih berkonsultasi untuk mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan organisasi profesi lainnya.
Nadia mengatakan, konsultasi itu untuk memastikan teknis pelaksanaan vaksinasi untuk rentang usia 6-11 tahun, seperti proses screening, penanganan efek samping, hingga dosis yang dibutuhkan.
Selain itu, Kemenkes membutuhkan tambahan 25 hingga 30 juta dosis vaksin Sinovac dalam program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.
Nadia menuturkan, pesanan vaksin saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi pada anak.
"Kita harus melakukan upaya pemenuhan vaksin ini dengan menambah sekitar 25-30 juta dosis tambahan vaksin Sinovac, karena pesanan yang saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada rentang usia anak," ujar Nadia.
Nadia mengatakan, vaksin yang tersedia saat ini masih diprioritaskan untuk kalangan dewasa dan lansia karena memiliki risiko kematian yang tinggi jika terpapar virus Corona.
"Fokus kita adalah pemberian vaksinasi pada dewasa dan lansia yang memang akan sakit berat dan kematiannya lebih tinggi risikonya 3-5 kali lipat dibandingkan anak-anak," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, pihaknya berupaya untuk menjamin ketersediaan vaksin setelah diterbitkannya izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
“Bio Farma menjamin ketersediaan vaksin Sinovac untuk anak seperti pada pendistribusian vaksin sebelumnya, kami akan melakukan pendistribusian, setelah program ini disahkan dan saat kami mendapatkan perintah pengalokasian dari Kemenkes," kata Bambang.
Menurut Bambang, Bio Farma akan mendatangkan vaksin dari Sinovac sebanyak 40 juta dosis tambahan dalam bentuk jadi.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun.
Izin penggunaan darurat itu diberikan untuk vaksin CoronaVac produksi Sinovac.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak dibutuhkan menyusul sudah dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah.
Menurut Penny, berdasarkan hasil uji klinis, aspek keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin tersebut sudah dapat dibuktikan untuk anak usia 6-11 tahun.
Adapun tingkat imunogenitas dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac mencapai 96 persen.
"Kami dapat menyampaikan pengumuman telah diterbitkannya izin penggunaan vaksin Covid-19 dari vaksin Sinovac Coronavac dan vaksin Covid-19 dari Bio Farma untuk anak usia 6 sampai dengan 11 tahun," kata Penny, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/11/2021).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun Diperkirakan pada Awal 2022"
(*)