Aktris Sinetron Cerita Hati Istri Hanna Kirana Meninggal Dunia Lantaran Gagal Jantung, Ternyata Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya

Kamis, 04 November 2021 | 06:15
Tribunnews.com

Hanna Kirana

GridHype.ID - Belum lama ini aktris sinetro Cerita Hati Istri, Hanna Kirana meninggal dunia.

Kabar duka ini tentu membuat syok publik.Apalagi usianya yang masih terbilang masih muda di kala kariernya tengah naik daun.

Diketahui Hannya Kirana membintangi sinetron Suara Hati Istri bersama sang kekasih Ilyas Bachtiar.

Dilansir dari Tribun Seleb, Sang kekasih angkat bicara terkait kabar meninggalnya Hannya kirana.

Ilyas Bachtiar sang pacar mengungkapkan penyebab meninggalnya Hanna Kirana.

Ia menyebut jika Hanna Kirana meninggal lantaran gagal jantung.

Hanna meninggal pada pada Selasa (2/11/2021) pukul 21.00 WIB

"Iya benar (Hanna Kirana meninggal)," kata Ilyas Bachtiar kepada Wartakotalive, ketika dihubungi lewat pesan Whatsapp, Rabu (3/11/2021) dini hari.

Ilyas Bachtiar mengatakan kalau wanita 18 tahun itu meninggal dunia setelah berjuang sembuh dari gagal jantungnya disaat mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

"Meninggal di RS PMI Bogor," ucapnya.

Baca Juga: Innalillahi, Artis Pemeran Sinetron Suara Hati Istri Hanna Kirana Meninggal Dunia Lantaran Gagal Jantung

Setelah proses di rumah sakit selesai, Ilyas Bachtiar memastikan kalau Hanna Kirana akan disemayamkan di kediamannya.

"Rencananya akan dibawa ke rumah di kawasan Ciawi, Bogor, Jawa Barat," ujar Ilyas Bachtiar.

Lebih lanjut, ada beberapa penyebab seseorang yang masih muda harus mengidap gagal jantung.

Dilansir dari TribunStyle.com, sebagaimana diketahui penyakit gagal jantung biasanya menyerang orang tua.

Namun, nyatanya, gagal jantung juga bisa mengacam usia muda, seperti yang dialami Hanna Kirana.

Meski namanya gagal jantung, bukan berarti jantung berhenti bekerja.

Namun, itu adalah kondisi di mana jantung melemah dan membutuhkan dukungan untuk membantunya bekerja dengan baik.

Melansir Mayo Clinic, ketika gagal jantung terjadi, darah sering mundur dan cairan dapat menumpuk di paru-paru.

Kondisi tersebut menyebabkan sesak napas.

Penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar.

Baca Juga: Selamat Tinggal untuk Selamanya, Pesinetron Muda yang Tengah Naik Daun Ini Meninggal Dunia karena Gagal Jantung,Intip Perjalanan Karier Sepupu Citra Kirana di Dunia Akting

Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau mungkin mulai tiba-tiba (akut).

Adapun beberapa gejala gagal jantung yang umum yakni meliputi:

- Sesak napas saat beraktivitas atau saat berbaring

- Kelelahan dan kelemahan

- Detak jantung cepat atau tidak teratur

- Pembengkakan pada daerah perut (abdomen)

- Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kewaspadaan

- Nyeri dada jika gagal jantung disebabkan oleh serangan jantung

Penyebab atau Faktor Risiko Gagal Jantung

Dirangkum dari Cleveland Clinic, berikut ini penyebab gagal jantung pada umumnya.

1. Faktor risiko kardiovaskular

Orang dengan satu atau lebih faktor risiko seperti diabetes, obesitas, atau hipertensi memiliki risiko lebih tinggi terkena gagal jantung.

Baca Juga: Awas, Dibalik Rasanya yang Lezat, Terlalu Sering Makan Telur Asing Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan Ini

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, dapat meningkatkan risiko gagal jantung dua hingga tiga kali lipat.

2. Penyakit otot jantung, seperti kardiomiopati dilatasi

Kerusakan pada otot jantung bisa menyebabkan ruang utama jantung membesar dan memompa kurang efisien.

Ini merupakan penyebab gagal jantung yang sering terjadi pada orang yang lebih muda.

Kondisi ini, yang disebut kardiomiopati dilatasi, memiliki sejumlah penyebab.

Secara umum, beberapa penyebab itu antara lain infeksi virus, penyalahgunaan obat atau alkohol, faktor genetik, penyakit medis lain seperti tiroid, atau pengobatan kanker.

3. Riwayat keluarga

Riwayat keluarga mungkin sangat penting dalam menentukan risiko gagal jantung pada orang yang lebih muda.

Penyebab bawaan untuk kardiomiopati dilatasi ditemukan pada hingga 35 persen kasus.

Faktor genetik mungkin juga bertanggung jawab untuk jenis kondisi otot jantung lainnya, termasuk kardiomiopati hipertrofik (otot jantung menebal) dan gangguan otot yang terutama memengaruhi sisi kanan.

Baca Juga: Aktor Veteran Hongkong Ng Man-Tat 'Paman Boboho' Tutup Usia, Didiagnosa Lantaran Gagal Jantung

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Tribun Seleb, Tribunstyle.com