GridHype.ID -Siapa sih yang tak mau punya rambut yang sehat, kuat dan terhindar dari segala masalah.
Tentu hal tersebut menjadi dambaan semua orang, apalagi bagi kaum hawa ya.
Pasalnya, rambut adalah mahkota wanita.
Namun sayang, untuk mendapatkan rambut yang sehat dan kuat tidaklah mudah.
Pasalnya,tak sedikitorang yang kerap mengalami masalah rambut mulai dari ketombe, rambut patah hingga rontok.
Padahal rambutmempunyai peran besar dalam menunjang penampilan dan rasa percaya diri ita.
Melansir dari Nakita.ID, cara yang dapat dilakukan untuk menjaga rambut ada berbagai macam, mulai dari melakukan perawatan di rumah hingga di salon.
Akan tetapi, cara termudah untuk merawat rambut yaitu dengan rajin mencucinya atau keramas, setidaknya dua hari sekali.
Nah, untuk keramas pun pastinya kamu akan memilih sampo yang cocok dengan kondisi rambut.
Apabila kamumenggunakan sampo yang salah atau tidak sesuai dengan kondisi rambut, maka hal itu justru bisa merusak rambut.
Selain itu, perawatan rambut setelah keramas pun harus kamuperhatikan.
Melansir dari Boldsky.com via Nakita.ID, ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan perempuan ternyata dapat merusak rambut bahkan bisa berujung kebotakan.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya kamuhindari lakukan setelah keramas.
1. Mengeringkan rambut dengan handuk
Sering kali kita melihat kamu mengeringkan rambut dengan handuk diikatkan ke kepala.
Mengeringkan rambut dengan handuk bahkan hingga menggosoknya ternyata akan membuat batang rambut terasa kasar dan keras.
Jika kamumemang ingin mengeringkan rambut dengan handuk, lebih baik gunakan kain katun yang lebih lembut.
2. Mengeringkan rambut dengan hair dyer
Hair dryer atau pengering rambut menjadi menjadi 'penyelamat' ketika kamuharus keluar rumah selepas keramas.
Tapi siapa sangka pemakaian yang salah justru bisa merusak rambut.
Pemakaian hair dryer setelah keramas akan membuat rambut menjadi kering.
Ini juga bisa merusak akar rambut yang akhirnya membuat rambut rontok.
3. Menyisir
Agar rambut terlihat rapi setelah keramas, otomatis kamuterbiasa langsung menyisir rambut.
Tapi lebih baik mulai saat ini jangan lagi lakukan kebiasaan menyisir setelah keramas.
Pasalnya hal itu akan membuat rambut rontok dan patah.
Sementara itu, berapa kali rambut kita harus dicuci?
Mungkin banyak di antara kamu yang cenderungkeramas dua hari sekali, apalagi bisa setiap hari jika kulit kepala mudah berminyak akibat cuaca panas bukna.
Namun ada juga orang yang hanya keramas 1-2 kali seminggu.
Lantas, sebenarnya, berapa kali sih rambut kita harus dicuci?
Melansir dari Kompas.com, dokter kulit Joshua Zeichner, bersama Elizabeth Hughes, dokter kulit yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, serta penata rambut selebritas Adir Abergel, memaparkan pemahaman mereka terkait hal ini.
Intensitas keramas atau mencuci rambut
Banyak ahli menyarankan untuk keramas setiap 2-3 hari sekali.
Intensitas ini tergantung dari jenis rambut dan kebutuhan kulit kepala individu.
Individu yang berambut ikal atau memiliki tekstur tertentu dianjurkan untuk keramas tidak lebih dari sekali dalam waktu 1-2 minggu, menurut American Academy of Dermatology.
Jika pemilik rambut bertekstur atau rambut ikal keramas lebih dari sekali dalam kurun waktu seminggu, rambut dapat mengalami kekeringan dan kerusakan, kata Zeichner.
Rambut yang dirawat dengan bahan-bahan kimia juga sebaiknya tidak dicuci terlalu sering. Hughes menganjurkan individu yang menggunakan bahan kimia dalam perawatan rambut agar keramas setidaknya dua hari sekali.
Langkah itu diperlukan demi melindungi kutikula atau bagian terluar batang rambut.
"Bahan kimia merusak kutikula dan membuat kutikula lebih mudah merusak rambut dibarengi praktik perawatan rambut rutin lainnya," kata Hughes.
"Menerapkan banyak panas pada rambut seperti alat pengering atau pengeriting rambut juga dapat merusak kutikula."
"Tetapi, biasanya di tingkatan yang lebih rendah daripada penggunaan bahan-bahan kimia," sambung dia.
Sementara itu, pemilik rambut lurus dapat lebih sering mencuci rambut tanpa mengalami risiko kerusakan kutikula yang berarti.
"Dibutuhkan lebih banyak upaya untuk merusak dan atau mengikis kutikula rambut lurus daripada rambut bertekstur," ujar Hughes.
(*)