Jangan Mau Ditipu Pedagang Nakal, Mulai Sekarang Stop Beli Gas Elpiji 3 Kg Jika Ada Tiga Tanda Seperti Ini, Bisa Nyesel Kalau Tak Waspada

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 13:30
KOMPAS.com/M ZAENUDDIN

Waspadai, ini ciri-ciri gas elpiji 3 kg yang berbahaya dan jangan dibeli

GridHype.ID - Kebutuhan akan gas elpiji tentu tak bisa terelakkan.

Bagaimana tidak,hampir semua rumah tangga memasak menggunakan gas elpiji.

Tak heran jika kegiatan membeli gas elpiji menjadi kegiatan yang sering dilakukan.

Kebanyakan masyarakat Indonesia juga nampaknya lebih memilih menggunakan gas elpiji 3 kg untuk memasak.

Tapi, tahun depan sepertinya sudah tidak bisa lagi membeli gas elpiji 3 kg secara eceran di warung.

Pasalnya, pemerintah akan memulai reformasi subsidi energi dari berbasis komoditas menjadi berbasis orang pada tahun 2022.

Melansir Nakita.ID dari Kompas.com, tahun 2022 mendatang, penyaluran subsidi berbasis orang dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan banyak aspek, khususnya kondisi ekonomi masyarakat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengatakan, subsidi akan lebih tepat sasaran dan diterima oleh 40 persen masyarakat termiskin.

"Jadi, kalau ada belanja yang tidak baik, tidak efektif, misalnya perlinsos kita nyasarnya 40 persen termiskin.

Kalau ada program subsidi yang banyak dinikmati oleh bukan yang 40 persen termiskin, itu harus di-reform," jelas Febrio.

Baca Juga: Bisa Hemat Uang Puluhan Ribu, Begini Cara Menghemat Gas Elpiji, Salah Satunya Pemilihan Alat Masak

Lantaran harganya yang murah, tak jarang muncul pedagang nakal yang memanfaatkan menjual tabung gas 3 kg yang tidak aman.

Karenanya, wajib waspada saat akan membeli tabung gas 3 kg agar tak menjadi ancaman bagi keselamatan seisi penghuni rumah.

Perlu waspada saat membeli tabung gas elpiji 3 kg dengan tanda seperti ini:

1. Pastikan tabung gas 3 kg masih tersegel

Tahun 2019 lalu, sempat beredar isu bahwa tabung gas elpiji 3 kg yang bersegel warna merah palsu.

Soal warna segel, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyampaikan bahwa isu tersebut tidak benar.

Dijelaskan Fajriyah, tutup gas ada yang berwarna biru dan merah dan secara umum terbagi menjadi dua jenis, yakni seal cap dan plastic wrap.

"Seal cap digunakan menutup valve tabung LPG yang sudah diisi, di mana warnanya sesuai dengan stasiun pengisian di wilayah tertentu.

Plastic wrap merupakan plastik yang menutupi seal cap sebagai identitas agen untuk pendistribusian tabung LPG 3 kg," terang Fajriyah.

Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika membeli tabung LPG, yakni berat tabung dan isi sesuai ketentuan, dilengkapi dengan seal yang dalam kondisi baik, dan membeli melalui jalur resmi seperti, SPBU, agen, dan pangkalan resmi.

Baca Juga: Pantas Bikin Kantong Kering, Ternyata Kebiasaan Sederhana Ini Jadi Penyebab Gas Elpiji Boros Setengah Mati, Yuk Hentikan Mulai Sekarang

2. Cek kebocoran gas

Selain itu, untuk mengecek apakah tabung LPG mengalami kebocoran atau tidak, bisa dengan mencelupkan badan tabung ke air.

"Bila tidak ada gelembung yang muncul, maka pertanda tidak ada kebocoran," ujar Fajriyah.

Diketahui, ciri-ciri disfungsi tabung LPG yang secara umum, yakni tercium bau LPG menyengat, terdapat bunga es pada titik kebocoran di tabung LPG, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelembung udara dari titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.

3. Harga

Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gas elpiji 3 kg kilogram disesuaikan dengan pemberlakuan HET di setiap wilayah.

"HET LPG 3 kg berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung dari ketetapan masing-masing Pemda. Untuk wilayah Jakarta misalnya HET-nya adalah Rp 16.000 per tabung," kata dia.

Harga yang lebih tinggi dari HET, imbuhnya biasanya ditemukan di tingkatan pengecer.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada konsumen untuk membeli gas LPG di agen dan pangkalan resmi.

Baca Juga: Waduh Kabar Buruk! Siap-siap Mulai Tahun Depan Gas Elpiji Tak Bisa dengan Bebas Digunakan, Ini Syarat Khusus yang Harus Dipenuhi

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Nakita.ID