GridHype.ID - Menjadi tua mungkin bukan suatu hal yang banyak orang inginkan.
Namun, tanpa disadari proses penuaan menjadi hal yang tak terelakkan.
Meski demikian, kabar gembiranya, penuaan adalah penyakit yang bisa disembuhkan, loh.
Ya, mengutip Kompas.com, hasil penemuran terkait penuaan bisa disembuhkan telah diungkap ilmuwan Harvard University.
Penelitian tentang penuaan ini diketahui telah dilakukan selama lebih dari dua dekade oleh ahli genetika yang juga bertanggung jawab atas laboratorium di Harvard University, David Sinclair.
Sinclair menemukan bahwa penundaan penuaan dapat dilakukan dengan beberapa kebiasaan sederhana, sehingga kita bisa memiliki hidup yang lebih panjang dan lebih sehat.
Seperti dikutip dari BBC Indonesia, Sabtu (16/10/2021), Sinclair meyakini bahwa penundaan penuaan akan segera bisa dilakukan dengan obat-obatan, yang saat ini masih dalam tahap pengujian.
Ia juga mengatakan, kita mungkin akan dapat benar-benar dapat membalikan proses penuaan dan terus tampak muda.
Studi yang dilakukan Sinclair, awalnya adalah untuk menyelidiki mengapa kita bisa menua.
Karyanya ini pun telah memberikannya berbagai penghargaan ilmiah.
Dalam buku yang ditulisnya, Lifespan (Why we age - and why we don't have to) yang menjelaskan mengapa kita menua dan bagaimana menghindarinya, mengulas pendapatnya bahwa penuaan dapat dihindari.
Baca Juga: Mata Panda Bikin Wajah Loyo? Coba Hilangkan dengan 3 DIY Krim Ini
Sinclair meyakini bahwa untuk menghindari penuaan, kita harus mengubah secara radikal pola pikir tentang menua.
Alih-alih menganggapnya sebagai proses yang umum dan alami, kita harus menganggapnya sebagai penyakit dan sebagai sesuatu yang bisa diobati atau bahkan penuaan bisa disembuhkan.
Apa saja penyebab penuaan?
Dalam penelitian yang dilakukannya selama 15 tahun, Sinclair menemukan bukti bahwa penyebab penuaan adalah zaman dan melibatkan hilangnya informasi.
Salah satu penyebab penuaan yang melibatkan hilangnya informasi adalah informasi 'digital', kode genetik, dan informasi yang lainnya adalah analog, epigenom, sistem dalam sel yang mengontrol gen mana yang dihidupkan dan dimatikan.
Proses penuaan bisa membuat wajah jadi tak simetris.
Sinclair menyebut bahwa manusia tidak perlu menua. Dia menjelaskan bahwa tidak ada hukum biologi yang mengatakan kita harus menua.
Namun, proses penuaan yang dialami manusia, di dalam laboratorium dapat dibalikkan.
"Kami menemukan pada hewan seperti tikus bahkan paus dan gajah dan orang-orang yang memiliki gaya hidup berbeda, bahwa penuaan dapat terjadi pada tingkat yang sangat berbeda," ungkapnya.
Penuaan bisa disembuhkan
Lebih lanjut Sinclair mengungkapkan bahwa lebih dari 80 persen kesehatan masa depan itu tergantung pada bagaimana kita hidup, dan bukan pada DNA.
Para ilmuwan menemukan beberapa hal dengan mengamati orang-orang yang berumur panjang.
Baca Juga: Bikin Nyesel Sejadi-jadinya karena Baru Tahu, Ternyata Begini Cara Alami Atasi Mata Panda
Manfaat teh hijau untuk wajah lainnya adalah membantu melawan penuaan dini.
Hal ini termasuk jenis konsumsi makanan yang tepat, makan lebih sedikit kalori, dan makan lebih jarang. Latihan fisik juga membantu.
Selain itu, ada yang berpendapat bahwa mengubah suhu tubuh dengan es dan air dingin juga dapat bermanfaat dalam menunda proses penuaan.
Para ilmuwan meyakini bahwa kebiasaan dan intervensi gaya hidup ini berhasil menunda atau memperlambat proses penuaan, karena mereka meningkatkan pertahanan alami tubuh terhadap penyakit dan penuaan.
Merasa panas atau dingin, lapar, dan sesak napas adalah cara untuk mengaktifkan pertahanan ini.
Penuaan adalah penyebab sebagian besar penyakit, sejauh ini merupakan penyebab utama penyakit jantung, Alzheimer, dan diabetes.
Sinclair memperlakukan proses penuaan layaknya penyakit.
Dia mengatakan bahwa penyakit adalah suatu proses yang terjadi dari waktu ke waktu dan mengakibatkan kecacatan dan/atau kematian, ini sama dengan menjadi tua.
"Penuaan adalah penyakit. Ternyata itu biasa, tetapi hanya karena sesuatu yang umum dan alami tidak membuatnya dapat diterima. Itu tidak membuatnya lebih enak daripada kanker. Kami membuktikan bahwa itu dapat diobati, dapat diperlambat dan dicegah terjadi," jelas Sinclair.
(*)