GridHype.ID - Jadi kabar bahagia dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia.
Akhirnya ibadah umrah sudah dibuka untuk masyarakat.
Bagaimana tidak, akhirnya pemerintah Arab Saudi sudah mengizinkan para jamaah asal Indonesia untuk pergi umrah.
Dilansir dari Kompas.com, pembahasan mengenai prosedur serta persyaratan kesehatan untuk mengikuti umrah saat ini sudah mencapai tahap akhir.
"Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jemaah umrah Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sabtu (9/10/2021).
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kembali mitigasi yang selama ini telah disiapkan.
"Kegiatan mitigasi yang sudah kami siapkan, perlu dievaluasi kembali dan disinergikan dengan ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan Arab Saudi," kata Firman kepada Kompas.com, Minggu (10/10/2021).
Firman menuturkan, pihaknya juga akan memfokuskan diri untuk memberangkatkan jemaah umrah yang tertunda sejak Februari 2020.
Selain itu, Firman berharap agar pemerintah memastikan barcode vaksinasi bisa dibaca dan diakses oleh Arab Saudi.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa jemaah sudah benar-benar divaksin lengkap.
Meski demikian, ia menyebut bahwa Aran Saudi kini sudah membuka diri dengan ketentuan yang lebih longgar.
"Karena umrah dibuka dengan kondisi vaksin sudah ada, sehingga jemaah-jemaah yang datang dengan vaksin penuh dan dibuktikan PCR negatif, mereka sudah bisa menunaikan ibadah," jelas dia.
Tak hanya itu, Arab Saudi juga menyiapkan solusi bagi jemaah umrah yang ingin berangkat, tetapi belum dapat memenuhi kewajiban vaksinasi.
Opsi yang diberikan adalah karantina lima hari sebelum menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi.
Dibukanya Umrah untuk jamaah asal Indonesia ini mendapatkan sambutan baik dari Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori.
Dikutip dari Tribunnews.com, Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori mengapresiasi atas dibukanya kembali penyelenggaraan ibadah umrah di Arab Saudi bagi calon jemaah asal Indonesia.
Menindaklanjuti hal tersebut, ia meminta Pemerintah Indonesia menyiapkan protokol kesehatan (prokes) bagi calon jemaah yang hendak beribadah umrah demi menghindari risiko penularan virus Covid-19.
Dengan begini, diharapkan baik jamaah maupun masyarakat Indonesia tetap aman.
“(Pembukaan umrah) itu kabar baik bagi kita semua. Kendati demikian, penyelenggaraan perlu dipastikan memperhatikan (prokes) yang optimal.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama mengambil tanggung jawab dalam menyiapkan penegakan prokes bagi warga negara kita dengan sebaik-baiknya,” ujar Bukhori dalam keterangan persnya, Minggu (10/10/2021).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengakui, penegakan prokes dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi membawa konsekuensi terhadap pembengkakan biaya.
Salah satunya adalah munculnya komponen biaya karantina bagi calon jemaah apabila didapati ada yang tidak memenuhi standar kesehatan yang disyaratkan.
Merespons hal itu, Bukhori menilai, pemerintah juga perlu menyiapkan skema penyelenggaraan umrah yang tidak memberatkan calon jemaah dari segi biaya.
“Selain dari segi kesehatan, intervensi pemerintah juga dibutuhkan untuk mengatasi potensi pembengkakan biaya yang harus dikeluarkan oleh jemaah, khususnya untuk kebutuhan karantina. Karena itu saya mendorong peran pemerintah memastikan penyelenggaraan umrah yang tidak memberatkan para jemaah kita,” tegasnya.
Lebih lanjut legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah I ini mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan prosedur penegakan prokes dalam menyambut kedatangan jemaah umrah Indonesia sepulang dari Tanah Suci.
(*)