GridHype.ID - Bisa dipastikan hampir setiap rumah memiliki dapur di rumahnya ya.
Sebab, dapur adalah salah satu ruangan yang penting untuk tempat memasak hingga menyimpan makanan/minuman atau bahan dapur lainnya.
Di dapur sendiri biasanya terdapat kompor untuk memasak.
Kompor pun menjadi salah satu alat masak yang penting untuk kita miliki.
Melansir dari Wikipedia, kompor adalah alat masak yang menghasilkan panas tinggi.
Kompor mempunyai ruang tertutup / terisolasi dari luar sebagai tempat bahan bakar diproses untuk memberikan pemanasan bagi barang-barang yang diletakkan di atasnya.
Kompor diperkenalkan sejak masa kolonial, sehingga menggunakan bahan bakar cair (terutama minyak tanah atau spiritus bakar), gas (dalam bentuk padatan cair LPG atau lewat pipa saluran), atau elemen pemanas (dengan daya listrik).
Nah, kompor yang banyak digunakan masyarakat Indonesiaadalah kompor gas.
Karena banyak digunakan, kamu juga perlu waspada loh.
Sebab, beberapa barang ini ternyata tidak disarankan diletakkan di dapur apalagi di dekat kompor atau sumber api.
Barang berikut ini bahkan bisamenjadi penyebab kebaran di rumah terjadi.
Jadi sebaiknya jangan sekalipun meletakkan 2 barang ini dekat dengan kompor apalagi sumber api ya.
Apa saja barangnya?
Simak ulasan lengkapnya yang dikutip dari SajianSedap.com berikut ini:
Benda Mudah Terbakar yang Tidak Disarankan Diletakkan di Kompor
Jikakamusering meletakkan barang didapur sembarangan, sebaiknya jangan lakukan hal ini lagi.
Pasalnya ada 2 barang yang sepele, namun kerap tidak disadari diletakkan di dekatsumber api atau kompor.
1. Peralatan memasak portable
Peralatan memasak portabel seperti pemanggang roti dan wajan listrik juga bisa menjadi sumber api atau penyebab kebakaran rumah.
Karena itu, jangan pernah meninggalkan peralatan portabel ini tanpa pengawasan dan pastikan mendinginkan peralatan terlebih dulu sebelum menyimpannya.
Selain itu, pastikan membersihkan pemanggang roti secara teratur dari remah-remah yang mungkin terbakar jika menumpuk di dalam alat.
2. Pemanggang barbecue
Ketika acara barbecue atau bakar-bakar, kita kerap abai membereskan kembali pemanggang barbecue usai digunakan.
Alat panggang ini dibiarkan tanpa pengawasan di dek kayu atau bahkan diletakkan di dekat kompor atau sumber api.
Padahal, hal itu bisa menjadi sumber api.
Panggangan yang dipanaskan di sebelah pagar kayu dapat dengan mudah menyebabkan kebakaran.
Begitu juga pemanggang dapat membakar dinding luar rumah atau garasi jika ditempatkan terlalu dekat.
Untuk mengatasinya, kamu bisa memadamkan api dengan cepat menggunakan baking soda.
Taburkan baking soda atau garam di atasnya apabila api masih kecil.
Bisa pula menggunakan alat pemadam kebakaran atau hidran.
Namun, jika api besar, jangan mencoba mematikannya.
Sebaliknya, segera hubungi pemadam kebakaran.
Selain itu, ada 1 lagi catatan penting yang juga bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran yakni minyak terlalu panas.
Baca Juga: Tak Perlu Ganti Baru, Karat pada Kompor Terhempas Seketika Cuma Modal Seribu Rupiah
Kebakaran terkait dengan memasak adalah salah satu jenis kebakaran rumah yang paling umum terjadi.
Bahkan, hal ini menyumbang sekitar 49 persen dari semua penyebab kebakaran di rumah.
Kebakaran terkait memasak sangat sering disebabkan minyak goreng yang terlalu panas di atas kompor atau di dalam oven.
Minyak sangat mudah terbakar ketika cukup panas atau berada dalam suhu sekitar 315 derajat Celsius.
Saat mencapai titik itu, minyak goreng dapat terbakar secara spontan, bahkan tanpa kontak langsung dengan api, dan sangat sulit memadamkannya.
Untuk itu, jangan pernah meninggalkan dapur saat memasak, terlebih memasak dengan minyak atau memasak makanan yang menghasilkan minyak.
Selain itu, bersihkan peralatan masak secara menyeluruh untuk mencegah lemak menumpuk dari waktu ke waktu.
Ingat, hindari mengguyur air di atas api minyak karena dapat menyebabkan minyak panas meledak sehingga menyebarkan minyak yang terbakar ke area tersebut.
Jadi, jangan sembarangan meletakkan barang di dapur apalagi di dekat kompor ya.
Kerugian mungkin bisa diganti, namun nyawa keluargamu tentunya lebih penting.
(*)