Sempat Ramai Polemik Anies Baswedan Berkirim Surat ke Bloomberg, Siapa Sangka Asap Rokok Juga dapat Memperburuk Osteoporosis

Minggu, 10 Oktober 2021 | 20:30
Freepik

Asap rokok dan virus flu cegah kinerja obat

GridHype.ID - Sebelumnya polemik soal rokok menjadi bahan perbincangan hangat di jagad sosial media Twitter.

Hal ini bukan tanpa sebab, usai salah satu akun twitter @rokok_indonesia mengunggah foto bahwa Gubernur DKI Jakarta berkirim surat pada Bloomberg.

Bahkan banyak pihak menduga langkah Anies Baswedan ini merupakan curi start untuk dana 2024.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diisukan mengirim surat kepada Michael R Bloomberg, pemilik Filantropi Bloomberg, untuk meminta dana pelaksanaan kampanye anti-rokok di Ibu Kota.

Dalam surat itu disebutkan juga dukungan Bloomberg Philanthropies untuk membuat Jakarta 100 persen bebas dari papan reklame rokok di luar ruangan dan berlanjut menghapus iklan tembakau di dalam ruangan.

Hingar bingar di sosial media tersebut akhirnya diklarifikasi oleh wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan bahwa Anies pernah mengirim surat kerja sama kepada Bloomberg Philanthropies.

Namun, surat yang ditandatangani Anies Baswedan pada 2019 itu hanya memastikan Jakarta tergabung dalam 54 kota yang melakukan kampanye anti-rokok.

Baca Juga: Bawang Putih, Kunyit, dan Jahe Jadi Ramuan Paling Ampuh Bersihkan Paru-paru dari Tar Rokok, Wajib Dicoba!

Riza membantah isu di media sosial yang menyebut Anies Baswedan meminta dana kepada konglomerat Bloomberg itu.

"Enggak ada permintaan dana di sini, enggak ada. Ini justru komitmen kita sebagai kota kolaborasi ingin memastikan Jakarta bergabung dengan kota-kota dunia lainnya," ujar Riza, Senin (4/10/2021).

Tapi pernahkah memikirkan dampak buruk rokok bagi kesehatan?

Tak hanya mengganggu kesehatan paru-paru saja, siapa sangka asap rokok bisa memburuk penyakit osteoporosis.

Dilansir dari Wartakotalive.com, osteoporosis membuat kualitas hidup menjadi menurun. Hal ini karena tulang menjadi lemah dan rapuh. Sehingga membuat seseorang bisa jadi hanya bisa berada di tempat tidur saja.

Sementara seiring bertambah usia, risiko terjadinya osteoporosis meningkat.

Menurut pedoman pengendalian osteoporosis yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI, di seluruh dunia, 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki berusia lebih dari 50 tahun mengalami osteoporosis.

Diperkirakan 2 dari 5 penduduk Indonesia juga berisiko terkena osteoporosis.

Bahkan pada tahun 2050, pria dan wanita lebih dari 50 tahun (paling berisiko untuk osteoporosis) akan menjadi sepertiga dari total penduduk Indonesia.

Baca Juga: Demi Beli Rokok, Pria Ini Nekat Langgar Aturan Lockdown dengan Jalan Kaki dari Prancis ke Spanyol Hingga Harus Alami Kondisi Memprihatinkan

Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi dr. Ricky Edwin Pandapotan Hutapea, Sp.OT (K), menjelaskan, osteoporosis dapat menyerang siapa saja terutama dewasa dan lansia.

Osteoporosis merupakan penyakit penurunan massa tulang yang tersembunyi (silent disease) di mana tanda dan gejalanya tidak disadari.

Penyakit ini bisa dikatakan “silent disease” karena pasien biasanya tidak merasakan keluhan apapun, hingga suatu saat bisa terjadi patah tulang hingga penurunan kualitas hidup.

"Namun osteoporosis sebenarnya bisa ditangani melalui pola hidup sehat, konsumsi nutrisi tepat, olahraga yang sesuai, serta deteksi sedini mungkin,” ujar dr. Ricky yang praktek di RS EKA Hospital, Sabtu (9/10/2021).

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Ida Gunawan, MS. Sp.GK(K), FINEM menganjurkan masyarakat mulai memperbaiki gaya hidup dan juga pola makan sejak sekarang juga.

Ia mengatakan, osteoporosis dapat disebabkan salah satunya karena faktor usia, rendahnya asupan kalsium, antioksidan, dan protein, maupun kurangnya aktivitas fisik serta gaya hidup yang kurang sehat.

Pola hidup sehat harus dimulai sedini mungkin untuk mencegah osteoporosis.

Sangatlah penting untuk konsumsi nutrisi yang seimbang dan tepat dan juga melakukan gaya hidup sehat, salah satunya adalah dengan tidak merokok, karena asap rokok yang merupakan radikal bebas dapat memperburuk kondisi osteoporosis.

"Konsumsilah nutrisi yang tepat dan seimbang, misalnya makan makanan yang cukup mengandung protein, vitamin dan mineral seperti kalsium, magnesium, vitamin D, serta makanan yang kaya antioksidan seperti buah zaitun," katanya.

Baca Juga: Sering Kena Paparan Rokok? Coba Manfaat Air Redaman Kunyit Ini, Bisa Ringankan Penyakit Jantung Hingga Paru-paru

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, Wartakotalive.com