GridHype.ID - Hingga kini kasus penipuan yang menjerat putri Nia Daniaty terus mendapat sorotan.
Beberapa korban sudah mulai terang-terangan mengungkapkan bagaimana cara Olivia Nathania dan suaminya meyakinkan korban.
Sebagaimana yang diketahui, kerugian yang dihasilkan dari penipuan tes cpns bodong ini ditaksir mencapai Rp 9,7 miliar.
Olivia Nathania dan sang suami tersandung kasus penipuan dimana mereka menjanjikan bakal meloloskan korban dari tes CPNS.
Dikutip dari Tribun Seleb, Kasus dugaan penipuan dan penggelapan diduga dilakukan oleh Olivia Nathania, anak dari penyanyi lawas Nia Daniaty.
Tak sendiri, Olivia Nathania diduga melakukan penipuan bersama sang suami Rafly N Tilaar alias RAF.
Anak Nia Daniadty yang kerap dipanggil Oli ini diduga menipu 225 orang dengan iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Untuk meyakinkan para korban, Olivia Nathania pun meyakinkan korban jika mereka sah jadi PNS dan sudah dilantik Anies Baswedan.
Menurut pengakuan korban, sebelum mengikuti proses pelantikan, mereka diberikan link Zoom dengan modus pelantikan virtual.
Dalam pelantikan virtual bodong itu terdapat 100 peserta yang mengikuti acara itu.
Selain itu, seperti dilansir dari TribunWow.com, Olivia Nathania dan sang suami Rafly Tilaar, disebut mengaku sebagai keluarga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo.
Dilansir Tribunnews.com, Minggu (3/10/2021), Tjahjo Kumolo memberikan reaksi keras saat dikonfirmasi.
Ia menegaskan tak mengenal Olivia Nathania yang mengaku sebagai kerabatnya.
"Saya tidak mengenali orang itu. Apalagi mengaku-aku keluarga saya, tidak benar dan saya tidak kenal," bantah Tjahjo Kumolo, Sabtu (2/10/2021).
Mengenai modus pencaloan CPNS tersebut, Thahjo Kumolo mengakui banyak praktik serupa yang terjadi.
Apalagi setiap musim penerimaan CPNS yang diselenggarakan oleh negara.
"Saya serahkan kepada kepolisian untuk memprosesnya. Praktik seperti ini banyak terjadi saat rekrutmen CPNS yang resmi berlangsung."
Namun, meski sudah dilakukan penanggulangan, penipuan tersebut masih sering dilakukan dan banyak menjaring korban.
"Pemerintah sudah mengingatkan berulang kali, nyatanya praktik ini masih banyak terjadi dan parahnya masih ada korban."
"Kementerian PAN-RB dan BKN (Badan Kepegawaian Negara) selalu menyampaikan terbuka setiap tahun, selalu ada saja calo-calo CPNS dan sudah terus diingatkan jangan percaya calo," ujar Tjahjo Kumolo.
Rupanya, modus Olivia Nathania itu sudah sering dilakukan oleh calo lain.
"Tahun 2020 jaringan calo juga sudah diringkus Polda Metro dan di beberapa daerah, tahun ini muncul calo-calo lagi. Modusnya sama, mengaku punya kenalan, punya koneksi ke BKN, Kementerian, dan lain-lain."
Tjahjo Kumolo memberikan imbauan pada masyarakat untuk waspada dengan praktik tersebut.
Ia juga menyarankan agar para korban segera memproses kasus tersebut ke pihak berwajib.
"Seleksi ASN dan CPNS itu terbuka dan transparan, jadi jangan mudah terpercaya praktik seperti ini. Untuk korban agar orangtuanya yang secepatnya lapor ke polres/polda agar laporan tersebut diproses."
"Saya berharap sepenuhnya pihak kepolisian untuk membongkar jaringan calo CPNS ini," tegasnya.
Di sisi lain, korban penipuan, Jadit, mengakui kelihaian Olivia Nathania dalam melakukan aksinya.
Ia berhasil membuat korban percaya dengan penuturannya yang meyakinkan.
Selain itu, Olivia Nathania juga menggelar pelantikan CPNS palsu melalui Zoom dengan memperlihatkan video Anies Baswedan yang diduga sudah diedit.
"Ada Anies Baswedan juga, tapi anehnya gak disebut sama sekali nama peserta pelantikan dan itu pelantikan apa. Cuma habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu selesai dan doa. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," beber korban yang bernama Jadit.
"Pelantikannya cuma 3 menitan. Memang aneh tapi karena sudah percaya banget makanya peserta ikut saja," tandasnya.
(*)