Jangan Sampai Malu Karena Salah Kirim, 6 Emoji ini Paling Sering Disalahartikan ini Makna yang Sebenarnya

Senin, 20 September 2021 | 19:00
freepik.com

ilustrasi emoji

GridHype.id- Database Emojipedia mencatat, pada 2020 lalu ada sebanyak 3.136 jenis emoji yang kerap digunakan di media sosial dan chat.

Pada 2021 ini jumlah emoji diprediksi akan naik menjadi sekitar 3.353,karena ada 217 emoji baru yang akan diluncurkan.

Nah, dengan jumlah tersebut, ada banyak jenis emoji yang seringkali keliru diartikan.

Karena jumlahnya yang banyak dan bentuknya sangat beragam, tak jarang, para pengguna kerap menggunakan emoji untuk konteks yang kurang tepat.

Banyak dari para pengguna yang masih belum paham betul mengenai penambahan emoji dari konteks yang dimaksus.

Sehingga terkadang membuat emoji tersebut disalahartikan.

Dilansir dariKompasTekno, Senin (20/9/2021) terhadap sebuah diskusi di situs tanya jawab Quora, misalnya, ada tujuh emoji yang sering disalahartikan. Berikut ini selengkapnya.

Emoji sedih atau mengantuk?

Emoji sedih atau mengantuk?

Akun Quora bernama Kapil Kalra memberikan jawabannya.

Ia mengatakan bahwa banyak orang menggunakan emoji wajah kuning dengan mata tertutup, mulut sedikit terbuka, lengkap dengan hidung berair untuk menggambarkan perasaan sedih atau ekspresi mengeluh.

Padahal, menurut Emojipedia, emoji ini bernama sleepy face. Sesuai namanya, ia digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tengah mengantuk.

Gelembung biru yang seolah keluar dari hidung itu menandakan wajah sedang lelah atau tertidur seperti yang ada di anime atau manga.

Baca Juga: Temukan Hal Mengerikan di Loteng Rumahnya, Wanita ini Unggah Foto Sarang Aneh di Media Sosial, Netizen: Panggil Pengusir Setan

Emoji bersiul atau mencium?

Emoji mencium atau bersiul?

Akun Quora bernama Himanshu Lokwal menjadi salah satu pengguna yang pertama kali memberikan jawabannya. Ia menceritakan salah satu insiden yang ia alami.

Seorang teman perempuannya pernah bermaksud mengirim emoji berisul kepada dirinya.

Namun, yang ia terima justru emoji "kissing face" alias wajah saat mencium orang lain.

Teman perempuannya mengira emoji tersebut adalah untuk mengekspresikan seseorang berisul.

Tahu bahwa emoji yang digunakan keliru, Himanshu menyuruh temannya untuk mengnelusuri arti emoji tersebut di internet.

Benar saja, ternyata emoji tersebut adalah ekspresi ketika mencium seseorang, sebagaimana diungkapkan di situs Emojipedia.

Emoji kentut atau kabur?

Emoji kentut atau kabur?

Emoji dash away digunakan untuk melambangkan kecepatan, asap, dan berbagai jenis angin.

Pengguna Quora bernama Roshal Pais mengatakan dirinya kerap menggunakan emoji dashing away untuk menggambarkan buang angin alias kentut.

"Menjijikan tapi masuk akal," tulis Pais.

Padahal menurut Emojipedia, emoji ini adalah hembusan udara bergaya kartun yang digambarkan sebagai awan kecil berwarna abu-abu dengan garis-garis bergerak, bergerak ke kiri.

Emoji ini biasanya digunakan dalam komik dan animasi untuk menunjukkan seseorang atau sesuatu telah kabur dengan cepat dan akhirnya meninggalkan kepulan debu.

Emoji dashing away dapat digunakan untuk melambangkan kecepatan, asap, dan berbagai jenis angin.

Baca Juga: BERITA POPULER:Kesalahan Sepele ini Bikin Kulkas Tak Dingin Lagi, Nagita Slavina Tuai Pujian Saat Hamil Kedua hingga, 4Khasiat Daun Genjer yang Bikin Seisi Rumah Panjang Umum

Emoji metal atau cinta?

Emojipedia

Emoji Tangan Metal

Penggemar musik metal atau rock pasti akrab dengan gestur tangan sign of the horns yang mengacungkan jari telunjuk dan kelingking.

Ada emoji berbentuk mirip, tapi dengan ibu jari yang ikut teracung.

Maknanya tak terkait dengan musik cadas, melainkan ekspresi rasa cinta kepada seseorang. Namanya pun Love-You Gesture di Emojipedia.

Gestur jempol, telunjuk, dan kelingking yang teracung ini juga bagian dari bahasa isyarat Amerika (ASL) untuk menyatakan "aku cinta kamu".

Mengetahui arti di balik emoji ini, pengguna Quora bernama Dhruv Bharada mengaku kaget.

Ia selama ini berpikir emoji tersebut digunakan untuk menyampaikan ekspresi dalam musik.

"Anda akan terkejut seperti saya. Mulai sekarang saya yakin, Anda tidak akan menggunakan emoji ini kepada semua orang," tulis Bharada dibubuhi emoji meyeringai dengan keringat.

Emoji terima kasih atau mohon maaf?

Emoji terima kasih atau mohon maaf?

Seorang pengguna berana Divyanshi Agrawal mengaku kerap menggunakan emoji laki-laki yang tengah membungkuk untuk mengekspresikan rasa terima kasih atau penghargaan atas usaha seseorang.

Namun, ternyata selama ini ia salah. Emoji tersebut memiliki unicode person bowing.

Menurut Emojipedia, emoji ini digunakan untuk mengungkapkan permintaan maaf yang tulus atau digunakan ketika akan meminta bantuan yang besar.

Emojipedia dalam situsnya tak menampik bahwa emoji laki-laki membungkuk ini banyak disalahartikan sebagai orang yang sedang melakukan push-up, berbaring untuk dipijat, atau tengah menyandarkan kepalanya.

Baca Juga: Michael Yukinobu de Fretes Unggah Status di Tahun 2018 Singgung Main Bagian Bawah, Komentar Gisella Anastasia Jadi Sorotan

Tos atau Berdoa?

Emoji tos atau berdoa?

Arti emoji telapak tangan menempel ini juga pernah menghebohkan ruang maya.

Sejumlah pengguna meyakini emoji ini untuk mengekspresikan dua orang sedang melakukan high five alias "tos".

Pengguna lainnya justru mengatakan bahwa emoji ini menunjukkan gestur berdoa atau permohonan maaf.

Di situs Quora, akun bernama Shaikh Anas Ashfaque berpendapat bahwa emoji ini adalah bentuk tangan terlipat untuk menunjukkan gestur berdoa dan mengucapkan terima kasih.

"Ini emoji tangannya terlipat, bukan tos. Alasannya, coba lihat di emoji itu. Kedua tangan memiliki ibu jari di sisi yang sama. Artinya, kedua tangannya tersebut adalah milik orang yang sama," tulis Ashfaque.

Setelah KompasTekno telusuri ke situs Emojipedia, ternyata emoji tangan terlipat memiliki nama folded hands.

Emoji dua tangan dilekatkan dengan rapat ini biasanya digunakan untuk mengekspresikan permohonan atau rasa terima kasih dalam budaya Jepang.

Emoji ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan gestur berdoa.

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi