Penampakan Sungai Merah Bak Darah Manusia di Klaten Bikin Heboh Netizen, Ini 3 Fakta Mengejutkan

Sabtu, 18 September 2021 | 09:00
tibunnews.com

Sungai di Klaten mendadak berwarna merah

GridHype.id- Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan sebuah sungai yang mendadak berwarna merah.

Sungai tersebut adalah sungai yang melintas di Desa Bulan dan Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Air yang mengalir di sungai tersebut mendadak berubah warna menjadi merah pada Kamis (16/9/2021) pukul 13.00 WIB.

Hal tersebut sontak saja membuat warga sekitar keheranan.

Awalnya mereka mengira bahwa warna merah tersebut disebabkan oleh limbah.

Meski demikian, setelah diperhatikan lebih lanjut, tidak ada pabrik pewarna atau semacamnya yang beroperasi di sekitar daerah tersebut.

Dilansir dari Tribunnews.com, berikut fakta mengenai fenomena aneh tersebut.

Mendadak Viral

Fenomena aneh ini mendadak viral di berbagai media sosial.

Betapa tidak, sungai yang biasanya dialiri air biasa kini berubah menjadi warna merah.

Awalnya, sebuah video yang menunjukan kejadian aneh ini diunggah oleh akun bernama Deni Legowo di Info Seputar Klaten.

Pada video tersebut, ia menjelaskan bahwa warna merah disebabkan oleh limbah.

Bahkan, ikan yang hidup di sungai tersebut juga mati.

“Sungai Ngreden tercemar lur, merah merona, iwake do mati (Sungai Ngreden tercemar, merah merona, ikannya mati),” ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Kisah 2 Mural yang Ramai Jadi Sasaran Aparat, Jokowi Justru Minta Polisi untuk Tak Berlebihan

Pertama Kali Terjadi

Peristiwa tak biasa ini rupanya baru pertama kali terjadi di daerah setempat.

Tak heran jika banyak warga yang kebingungan dan menerka-nerka penyebab sungai berubah warna.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Ngreden, Sunarto.

Berlangsung Selama 15 Menit

Kepala Desa Ngreden menjelaskan bahwa peristiwa tersebut berlangsung cukup lama yaitu sekitar 15 menit.

Informasi tersebut diperolehnya dari laporan warna.

“Tadi air mengalir dengan warna merah itu cukup lama, sekitar 15 menitan,” ungkapnya.

Meski demikian, air sungai tersebut sudah kembali normal pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB.

Warga Tidak Berani Menyentuh

Warga yang awalnya menduga bahwa warna merah tersebut dihasilkan dari limbah nyatanya tak berani menyentuhnya.

Meski keheranan, mereka tak mau mengambil risiko yang mungkin terjadi saat air merah tersebut mengenai kulit.

Baca Juga: Tak Pandang Bulu, Banjir Jakarta Sulap Kawasan Elite Kemang Berubah Bak Sungai Berwarna Cokelat Kumuh

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Tribunnews.com