GridHype.ID - Sosoknya dikenal masyarakat sebagai manajer artis kenamaan Raffi Ahmad.
Deddy Nur merupakan seorang yang ikut andil dalam karier artis Raffi Ahmad.
Tak cuma itu dia juga yang menjadi saksi hidup bagaimana suami Nagita Slavina itu mencapai puncaknya.
Ternyata, Deddy Nur merupakan mantan manajer Raffi Ahmad yang mendampingi sejak awal karier.
Kini, Deddy sudah tak lagi manajari ayah Rafathar Malik Ahmad itu.
Curhatnya terekam dalam video channel Youtube Briz Entertainment dengan judul: TANGIS MANTAN MANAGER RAFFI AHMAD PECAH!! UNGKAP ALASAN LEPAS RAFFI SAAT DI PUNCAK KARIR, tayang 3 September 2021.
Deddy Nur menguak kisah lama suami Nagita Slavina saat merintis karier.
Salah satunya mengenai alasannya meninggal Raffi Ahmad pada puncak karier Raffi.
Dia meninggalkan Raffi Ahmad pada puncak kariernya pada tahun 2009-2010 agar Raffi bisa mandiri.
"Aku pernah bilang, suatu saat kalian akan mandiri." ucap Deddy Nur di konten youtube Briz Entertaiment,
Tak hanya ingin Raffi Ahmad menjadi mandiri Deddy juga mengungkapkan hubungannya bersama Raffi Ahmad hanyalah hubungan profesional.
Dirinya menginginkan Raffi Ahmad untuk bisa berdiri sendiri.
"Hubungan inikan ibaratnya hanya hubungan profesional aja gitukan,
tidak akan selamanya, kamu akan bisa belajar berdiri diatas kaki kamu sendiri." ujar Deddy.
Deddy juga Mengatakan jika dulunya orang pada ragu dengan Raffi Ahmad tapi sebagai manager ia menyakinkan kliennya untuk menggunakan Raffi Ahmad.
"Raffi itu ke semua klien aku harus meyakinkan Raffi, orang tu dulu pada ragu sama Raffi" kata Deddy.
Bukan hanya pernah memanageri Raffi Ahmad, Deddy juga mengukapkan ia juga memanageri aktris lainnya dan sekarang masih berhubungan dengannya sangat baik.
"Semuanya baik sampe sekarang, Ayu Shinta, Bella, Dimas Beck, Chealsea, semuanya baik alhamdulillah" ungkap Deddy Nur..Dirinya juga sempat menaungi beberapa artis hingga mencapai puncak karier.
Tak hanya itu Deddy Nur mengaku jika ia pernah merasakan dititik paling rendah,
Ia menganggap hal tersebut merupakan resiko dalam perkerjaan yang ia jalani.
"Pernah ya pasti kagak gitu pasti ada dan itu adalah resiko kita dalam perkerjaan" ujarnya.
(*)