GridHype.ID - Kanker payudara menjadi hal yang banyak ditakuti kaum hawa.
Seperti halnya kanker yang lain, kanker payudara juga diartikan sebagai penyakit di mana sel-sel tumbuh tak terkendali, dalam kondisi ini di payudara.
Melihat pengertian tersebut, orang kerap kali mengaitkan kanker payudara dengan benjolan sebagai cirinya.
Centers fo Disease Control and Prevention (CDC) dalam sebuah artikel yang di publikasikan di laman resminya menyebutkan, ada berbagai jenis kanker payudara.
Jenisnya tergantung pada sel mana di payudara yang berubah menjadi kanker.
Melansir Mayo Clinic, penyakit ini terjadi ketika sejumlah sel di payudara tumbuh secara tidak normal.
Sel tersebut membelah lebih cepat ketimbang sel sehat, lalu menumpuk, dan membentuk benjolan.
Sel kanker dari payudara dapat menyebar dan menyerang bagian tubuh lainnya melalui kelenjar getah bening.
Awalnya, kanker payudara paling sering muncul di sel-sel saluran penghasil susu serta jaringan kelenjar yang dikenal dengan lobulus.
Menurut para ahli, penyebab kanker payudara berasal dari kombinasi masalah genetik, gaya hidup tak sehat, dan faktor lingkungan.
Kanker payudara dapat dimulai di berbagai area dari bagian tubuh tersebut.
Lalu kemudian dapat menyebar hingga ke luar payudara melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
Umumnya penyakit ini lebih banyak dialami oleh wanita.
Gejala yang ditimbulkan juga berbeda pada setiap orang.
Dalam beberapa kasus, kanker payudara bisa tidak memperlihatkan gejala apapun.
Namun diantara gejala-gejala umum dari penyakit ini, yang paling mudah dikenali ialah muncul benjolan di sekitar payudara.
Meski demikian, ini tak bisa selalu dijadikan tanda seseorang mengidap kanker payudara atau tidak.
Selain benjolan, ada juga beberapa tanda atau perubahan umum lainnya yang berpotensi menunjukkan kanker payudara, namun jarang disadari.
Apa saja?
Berikut adalah 8 tanda atau ciri-ciri lain kanker payudara yang perlu diperhatikan selain dari benjolan, seperti dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber.
Ciri-Ciri Kanker Payudara
1. Perubahan tekstur kulit
Melansir Medical News Today, kanker payudara dapat menyebabkan perubahan dan peradangan pada sel kulit yang dapat menyebabkan perubahan tekstur.
Contoh perubahan tekstur ini meliputi:
- kulit bersisik di sekitar puting dan areola, seolah-olah kulit terbakar sinar matahari atau sangat kering
- penebalan kulit di setiap bagian payudara
Perubahan ini juga dapat menyebabkan gatal-gatal, yang sering dikaitkan dengan kanker payudara, meskipun tidak umum.
Perubahan kulit ini mungkin merupakan gejala dari jenis kanker payudara langka yang disebut penyakit Paget.
Oleh sebab itu, kenali perubahan yang terjadi pada payudara.
Waspadai jika kulit sebagian payudara tiba-tiba kering sampai bersisik, tidak merata, meradang, ruam kemerahan, atau muncul kerutan mirip lesung pipi.
2. Perubahan pada puting
Dilansir dari Women's Health, puting payudara bentuknya memang bisa berbeda-beda.
Tapi, patut dicurigai apabila puting berubah warna, ukuran, posisi, tekstur, atau tiba-tiba ditumbuhi rambut halus.
3. Puting mengeluarkan cairan
Ciri lain dari kanker payudara yaitu puting bisa tiba-tiba mengeluarkan cairan, padahal sedang tidak menyusui.
Cairan tersebut biasanya berwarna kemerahan, kehijauan, dan baunya tak sedap.
4. Area puting jadi sangat gatal
Ketika menggunakan bra yang tidak nyaman terkadang wanita bisa merasakan gatal pada payudaranya.
Tapi, perlu berhati-hati jika puting terus-menerus gatal disertai gejala kanker payudara lainnya.
5. Payudara bengkak dan sakit
Apabila payudara kerap bengkak dan sakit, padahal tidak mendekati jadwal haid atau sedang hamil, coba konsultasikan ke dokter.
Kondisi ini bisa jadi karena tumor di jaringan payudara.
Melansir Medical News Today, kanker payudara dapat menyebabkan seluruh payudara atau area payudara membengkak.
Meski tidak ada benjolan yang jelas setelah pembengkakan ini, tetapi ukuran payudara mungkin akan terlihat berbeda dari biasanya.
Kulit juga mungkin terasa kencang karena pembengkakan.
Perubahan pada sel-sel kulit yang diakibatkan oleh kanker payudara juga dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman di bagian tubuh ini.
Beberapa orang mungkin menggambarkan rasa sakit sebagai sensasi terbakar.
6. Payudara terlihat sangat berurat
Pembuluh darah di payudara terkadang kentara bagi wanita yang berkulit cerah, minim lemak, sedang hamil, atau punya faktor genetik.
Tapi, perlu waspada jika payudara mendadak sangat berurat dengan pembuluh darah berwarna hijau kebiruan.
7. Muncul jerawat atau kutil yang tak kunjung sembuh
Masalah kulit ini memang bisa muncul di jika bagian privat ini dalam kondisi lembap atau pori-porinya tersumbat.
Sebagian besar jerawat akan hilang dengan sendirinya seiring waktu dan kebersihan yang baik.
Namun, jerawat atau kutil yang muncul di payudara dan tak kunjung sembuh bisa jadi ciri-ciri kanker payudara.
8. Kelenjar getah bening bengkak
Terkadang, gejala kanker payudara juga tak hanya muncul di payudara.
Tapi bisa merembet ke jaringan terdekatnya seperti kelenjar getah bening di dekat dada dan ketiak yang membengkak.
Dilansir dari Medical News Today, kelenjar getah bening adalah kumpulan kecil jaringan sistem kekebalan yang menyaring cairan dan menangkap sel-sel yang berpotensi berbahaya.
Ini termasuk bakteri, virus, dan sel kanker.
Jika sel kanker meninggalkan payudara, tempat pertama yang dilaluinya adalah daerah kelenjar getah bening ketiak di sisi yang sama dengan payudara yang terkena.
Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di daerah ini.
Faktor risiko
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang terkena kanker payudara.
Faktor-faktor itu antara lain:
- Riwayat keluarga ada yang mengidap kanker payudara
- Terkena paparan radiasi di area dada
- Kegemukan
- Haid sebelum usia 12 tahun
- Terlambat menopause
- Melahirkan anak pertama di usia lebih dari 30 tahun
- Wanita yang sampai menopause tidak hamil
- Efek samping terapi hormon setelah menopause
- Minum alkohol berlebihan
Bagi wanita yang punya beberapa faktor risiko kanker payudara di atas, ada baiknya melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk payudara secara berkala.
(*)