GridHype.ID - Belum lama ini, kabar mengejutkan datang dari Komika Reza Pardede atau yang lebih dikenal Coki Pardede.
Ya, beberapa waktu lalu, Coki Pardede ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Melansir Tribunnews.com, Coki Pardede telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu pada Sabtu (4/9/2021).
Selain Coki Pardede, Polres Metro Tangerang Kota juga menetapkan wanita berinisial WLY yang menjadi kurir narkoba dan seorang bandar RA sebagai tersangka.
Ketiganya diancam pasal 114 juncto pasal 112 UU 35/2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana 6 tahun penjara.
Sementara itu, kerabat sesama komika, Tretan Muslim rupanya telah lama menyadari gelagat Coki Pardede yang mencurigakan terkait hal ini.
Mengutip TribunSumsel.com, Tretan Muslim bahkan sampai berkonsultasi kepada atasannya, CEO Majelis Lucu Indonesia, Patrick Effendy.
Sempat menemui jalan buntu, mereka pun minta tolong kepada pendeta Yerry Pattirasany untuk mendekati Coki secara hati ke hati.
Masih dari konten Close The Door Deddy Corbuzier, sejak awal Tretan Muslim dan Patrick Effendy, CEO Majelis Lucu Indonesia, tahu Coki Pardede mengonsumsi narkoba.
Itu dituturkan mereka saat asal-mula Coki sebagai pengguna kepada Deddy Corbuzier, diunggah pada Sabtu (4/9/2021) pagi.
Paling mengejutkan, Patrick Effendy dan Tretan Muslim mengaku tahu Coki menggunakan narkoba.
"Apakah MLI atau elu (Patrick) tahu belum kalo Coki itu pengguna?" tanya Deddy.
"Tahu, sudah tahu, kita sudah tahu," jawab Patrick.
Bahkan Tretan sendiri sudah tahu Coki pengguna narkotika.
"Tahu, tahu," sahut Tretan.
Jawaban itu menyenyapkan percakapan yang sempat cair itu.
Saat muncul pertanyaan pihak MLI terkesan membiarkan atau tidak melaporkan agar Coki direhabilitasi, Patrick mengakui mereka bingung untuk menanyakan itu.
"Satu, pastinya, dari sisi pekerjaan dan kontrak. Tapi yang jadi pemikiran kita yang paling berat adalah 'Kita itu harus ke siapa?' Ke BNN misalnya? Terus apa yang terjadi?," katanya.
Apalagi Patrick melihat Coki bersama Deddy sendirian, sehingga menjadi tanda hati-hati mereka atas sikap Coki yang penyendiri itu.
Alhasil, Patrick minta bantuan kepada Yerry Pattinasarany, pendeta sekaligus putri pelatih sepak bola nasional, mendiang Ronny Pattinasarany, yang mereka sebut sang pelindungi (protector).
"Karena 'kan, Om Deddy sering sama Coki nih sendiri, dan itu tuh alerted kita juga, tapi waktu itu akhirnya, yang paling gampang adalah (menyerahkan) protector kita adalah Bung Yerry," terang Patrick.
Keanehan kelakuan Coki itu pertama kali disadari Tretan dan disampaikan kepada Patrick.
"Awalnya dari Muslim, Muslim curiga," ungkap Patrick.
"Curiga sama gerak-geriknya sih, dari sering hilang tadi. Selain emang anti-sosial, introvert, dia enggak bales WhatsApp, alasannya enggak jelas aja, " tutur Tretan.
"Pada saat Coki begitu, saya mulai curiga. Lapor (kepada Patrick) 'Ini Coki kok sering ngilang.'.
Terus meskipun dia tuh sering nge-game biasanya bangun enggak kesiangan, kadang tuh ngilang dari pagi ampe malam.
Akhirnya aku ngelapor aja karena keresahan aku aja (kepada Patrick). 'Bang, ini Coki sering ngilang-ilang, terus punya agenda sendiri'.
Dan agendanya ngotot banget, ampe pernah kita syuting, kita berantem (saling caci-maki). (Coki memaksa) 'Gua harus pergi! Mau syuting ke tempat lain!' katanya.
Tretan pun sudah tahu Coki berbohong soal itu tetapi hanya curiga hingga akhirnya berkonsultasi kepada Patrick.
"Masih curiga, taunya akhirnya aku konsul (sambil menunjukkan kepada Patrick)," lanjut Tretan.
(*)