GridHype.ID - Kabar kebebasan pendangdut Saipul Jamil sudah ditunggu-tunggu oleh penggemar.
Mantan suami Dewi Perssik ini kabarkan bakal segera menghirup udara bebas tak lama lagi.
Sebelumnya, Saipul Jamil tersandung kasus hukum atas perbuatan cabul pada anak di bawah umur.
Hal inilah yang membuat Saipul Jamil harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendekam di penjara.
Lama mendekam di penjara hingga tak miliki penghasilan, Saipul Jamil dikabarkan langsung tancap gas kembali ke industri hiburan Tanah Air.
Dilansir dari Sosok.ID, kakak kandung Saipul Jamil, Samsul Hidayatulah mengungkapkan kegiatan yang akan dilakukan mantan suami Dewi Perssik tersebut.
Samsul Hidayatullah, membocorkan sang adik telah siap untuk kembali ke dunia entertain sebagai penyanyi.
Ia mengungkapkan Saipul Jamil telah mempersiapkan dua lagu yang bakal segera dirilis selepas dari penjara.
"Lagunya sih sudah ready," tutur Samsul Hidayatullah yang dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (22/8/2021).
"Buat lagu sih sudah 2 yang ready, tapi yang bakal dirilis lagu melow ya," bebernya.
Samsul menjelaskan bahwa selama di dalam tahanan Saipul tetap menulis lagu, dan untuk karya yang akan dirilis nanti adalah ciptaan Saipul dan temannya.
Namun, belum juga bebas, Saipul Jamil kembali harus menelan pil pahit.
Bagaimana tidak, dilansir dari GridHits.ID, Ia bahkan terancam tak bisa lagi tampil di TV sampai kapanpun.
Pasalnya, Saipul Jamil yang pernah menjadi pelaku pelecehan seksual anak menuai kontroversi.
kendati demikian mantan suami Dewi Perssik itu terancam diboikot dari layar kaca Indonesia.
Seruan boikot ini malah digawangi oleh psikolog yang benarma Zoya Amirin.
Diketahui, gencarnya isu Saipul Jamil menerima 5 tawaran pekerjaan seusai bebas dari penjara menimbulkan pro-kontra.
Bagaimana tidak, belum saja menghirup udara bebas pada 2 September mendatang, isu ini jadi pembahasan ramai di media sosial.
Pembahasannya soal seberapa layak seorang bekas narapidana pelecehan seksual dapat diterima lagi di dunia hiburan.
Akhirnya psikolog yang bergerak di bidang seksologi ikut angkat bicara.
Melalui unggahan di Instagram pada Kamis (26/8/2021) malam, Zoya Amirin berpendapat harusnya artis yang pernah tersangkut kasus pelecehan seksual tak layak diberi tempat.
Lebih lagi seusai berita itu naik, Zoya mengatakan muncul pernyataan yang lebih sering mendukung dan mengasihani pelaku pedofil.
Mengutip artikel dari Kompas.com, Zoya geleng-geleng kepala dengan pemberitaan Saipul Jamil kebanjiran kerjaan seusai bebas nanti.
"Saatnya cancel culture yang tepat sasaran! Cancel Pelaku Pedophilia di Televisi Nasional," tulisnya pada caption.
"Dia pelaku pedofil loh, imagine (bayangkan) perasaan korban liat dia di TV, diterima publik, dikasih attention. Dan kalo ngomongin soal cobaan nih baru tau juga sih, manusia yang melakukan PELECEHAN SEKSUAL disebut TERTIMPA COBAAN," ungkapnya.
Zoya menambahkan masyarakat pun masih memberi ruang pelaku kekerasan seksual pada anak, bukan dunia hiburan semata.
Selain itu, Zoya juga mengkritik artikel media online yang malah menunjukkan wajah korban pelecehan seksual, bukan membatasi gerak pelaku.
Alhasil, komentar skeptis warganet soal industri hiburan Indonesia mendekati kenyataan.
"Apa yang dapat diharapkan dari dunia hiburan yang ada di Indonesia?
Dengan kualitas pasaran yang bobrok, didempul sama televisi, dicekokin tontonan enggak bermutu, pelaku pelecehan, kekerasan seksual dikasih ruang," lanjutnya.
Zoya balik bertanya buat apa memberikan kesempatan kedua sementara terbukti pelaku menyuap petugas saat tertangkap.
"Semua dengan enak ngomongin 'dia juga manusia bikin khilaf', 'enggak masalah baru g.
Alhasil, komentar skeptis netizen soal industri hiburan Indonesia mendekati kenyataan.
"kalo ada indikasi ya kita awasi aja', 'kasih dia kesempatan kedua', 'lagian dia udah dihukum. Kesempatan kedua? Sementara dia berusaha nyuap waktu ketangkep," beber Zoya gamblang.
"Artis pedofil, dikatain kena cobaan aja gue dah ngakak. Belom ketambahan industri kasih ruang SJ di televisi nasional. Bobrok bobrok," katanya.
Maka Zoya mendesak agar menerapkan budaya pengenyahan (cancel culture) kepada artis pelaku pelecehan seksual.
Bahasa mudahnya, cancel culture berarti menarik dukungan (memboikot) kepada orang itu di dunia nyata ataupun maya.
"Seharusnya cancel culture nih cocok banget buat 'artis' pelaku pelecehan, pelaku kekerasan, 'artis' yang punya perspektif pelaku," ujarnya.
Budaya pengenyahan ini menurut Zoya justru menguntungkan masyarakat, terutama korban.
"Dilupain gitu aja, sekalinya 'dipeduliin media' malah dibongkar foto dan identitasnya'," ungkapnya.
(*)