GridHype.ID - HIJUP, pioneer e-commerce fesyen muslim pertama di dunia, hari ini mengumumkan peluncuran program Hijup Growth Fund.
Program pembiayaan hingga maksimal sebesar Rp 100 miliar ini ditujukan kepada para pelaku usaha di industri fesyen muslim dan modest lokal di Indonesia.
Hijup Growth Fund sekaligus menjadi bukti dari komitmen dan konsistensi Hijup dalam mengembangan industri fesyen muslim di Indonesia selama 10 tahun ini.
Menurut Diajeng, sejak mengembangkan Hijup selama satu dekade ini banyak ditemui brand-brand lokal yang memiliki kualitas bagus dan diminati konsumen hingga mancanegara.
Namun lantaran produktivitas yang terbatas akibat minimnya modal peluang pasar tersebut belum dapat dioptimalkan.
Melihat hal ini, Diajeng Lestari, selaku Founder & CEO HIJUP berinisiatif melakukan pendanaan dan pendampingan kepada lokal brand untuk dapat memaksimalkan potensi dan produktivitasnya.
“Setelah melewati perjalanan selama 10 tahun, Hijup Growth Fund adalah inisiatif kami untuk bersama para pelaku usaha fesyen muslim dan modest lokal di Indonesia bisa #RiseUpWithHijup.
Kami menyadari dan meyakini bahwa Hijup dapat bertahan dan menjadi besar seperti sekarang karena dukungan serta totalitas dari para pelaku usaha fesyen muslim Indonesia dengan menghasilkan karya-karya terbaiknya,” ungkap Diajeng dalam press conference peluncuran Hijup Growth Fund yang dilakukan secara daring di Jakarta, Rabu (25/8).
Diajeng menjelaskan, bagi pelaku usaha yang berminat mengikuti program Hijup Growth Fund mereka harus menjadi tenant dan menjual produknya di situs Hijup.
Brand tersebut kemudian akan melewati beberapa tahapan sebelum mendapatkan pendanaan. Misalnya mulai dari tahap pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.
Program Hijup Growth Fund menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, skema “Special Collection” yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan Hijup dengan nominal pendanaan up to Rp 5 miliar. Kedua, skema “Modal Kerja” dengan nominal up to Rp 2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema “Investasi Corporate” dengan konsep Hijup akan menjadi salah satu pemegang saham brand tersebut dengan nominal pendanaan up to Rp 20 miliar.
“Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing.
Kami membuka ruang pembiayaan hingga maksimal senilai Rp 20 miliar kepada satu brand jika proposal bisnis mereka mampu meyakinan komite Hijup Growth Fund. Sebagai bagian dari program ini, kami juga akan melakukan pendampingan bisnis kepada setiap penerima dana,” jelasnya.
Sejak disosialisasikan kepada para tenant HIJUP di awal bulan Juli 2021 ini, Diajeng mengungkapkan, banyak brand yang tertarik untuk bergabung dalam program Hijup Growth Fund. Saat ini Hijup sudah menyetujui dan menandatangani kesepakatan pendanaan kepada dua tenant dengan total pembiayaan senilai Rp 22 miliar. Per Agustus 2021, Hijup memiliki tenant lebih dari 300 brand lokal.
“Sebagai pelaku usaha digital, kami ingin menjadi bagian dari kesuksesan pemerintah mewujudkan 30 juta pelaku usaha bisa go digital pada tahun 2023. Berbagai inisiatif dan kolaborasi akan terus dilakukan HIJUP sebagai momentum percepatan bisnis perusahaan memasuki dekade yang baru,” ujar Diajeng.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno,mengapresiasi program pendanaan Hijup Growth Fund.
Menurutnya, program pendanaan ini selaras dengan upaya Kemenparekraf untuk menjadikan brand lokal sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia.
Sandiaga juga menyampaikan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap penguatan industri fesyen muslim lokal yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pelaku usaha fesyen lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami yakin kualitas produk lokal sudah sangat baik dan kompetitif hingga ke pasar global. Melalui inisiatif seperti yang dilakukan program Hijup Growth Fund ini kualitas tersebut akan didukung dengan produktivitas, sehingga skala bisnis dan kesejahteraan pelaku usaha juga terus meningkat,” tegas Sandiaga yang hadir sebagai salah satu pembicara.