GridHype.ID -Siapa di sini yang suka memakai headset ataupun earphone?
Mungkin banyak di antara kamu yang menjawab suka ya.
Pasalnya, headset atau earphone saat ini banyak dipakai orang, dimana saja dan kapan saja.
Entah untuk mendengar musik, menerima panggilan, ataupun melakukan video call.
Tak sedikit yang lebih memilih untuk mendengarkan suara tersebut lewat headset atau earphone daripada menggunakan speaker ya.
Melansir dari Wikipedia, headset/earphone adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga.
Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara.
Dipakai dengan cara memasangnya disumpalkan ke dalam telinga.
Earphone umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan menyenangkan banyak orang,
Earphone dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dll.
Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/ mp3 player, handphone, dll.
Dengan adanya earphone, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas.
Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.
Keuntungan lainnya adalah kedap suara.
Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya.
Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privacy.
Meski memiliki banyak keuntungan, tahukah kamu bahwa menggunakan headset atau earphone yang terlalu lama tak baik untuk telinga kita?
Melansir dari GridFame.ID, beberapa penyakit telinga bakal menghantui diri kamu setiap harinya jika terlalu sering menggunakan headset.
Tak hanya itu saja, dalam kondisi tertentu penggunaan headset juga bisa menghilangkan nyawa kita lho.
Kok bisa? Yuk simak dulu artikel di bawah ini untuk menambah ilmu kamu.
Melansir laman Columbia India Hospitals yang dikutip dari Kompas.com, terlalu sering menggunakan headset atau earphone bisa menyebabkan hal-hal berikut:
1. Tinnitus
Tinnitus merupakan sensasi berdering pada telinga atau kepala karena rusaknya sel-sel rambut di koklea.
2. Hyperacusis
Lebih dari 50 persen orang yang menderita tinitus cenderung mengembangkan sensitivitas tinggi terhadap suara lingkungan normal.
Kondisi ini disebut hyperacusis.
3. Sakit kepala
Sering kali, peningkatan tekanan di saluran telinga karena suara keras juga dapat menyebabkan sakit kepala.
4. Lilin telinga yang berlebihan
Menggunakan earphone dalam waktu lama membuat tingkat produksi kotoran telinga meningkat yang menyebabkan tingginya risiko tinnitus, kesulitan pendengaran, sakit telinga, dan infeksi telinga.
Lebih membahayakan lagi jika menggunakan headset ketika kondisi ponsel sedang di charger atau pengisian baterai.
Sempat ada kasus seorang karyawan kenakan headset sambil tidur meninggal dunia dan kondisi handphonenya dalam keadaan menyala serta sedang pengisian baterai.
Lucky Sebastian, seorang pengamat teknologi gawai menjelaskan, bahwa ponsel yang sedang diisi ulang, mau itu sedang dipakai atau tidak, bisa saja meledak jika ada sistem yang salah.
Sebab, pada saat diisi ulang, baterai mengalami reaksi kimia dan menghasilkan panas.
"Saat dicas dan digunakan sekaligus, panas yang dihasilkan memang bisa berlebihan. Sebab, prosesor tetap bekerja sementara baterai sendiri juga menghasilkan panas dari proses charging," ucap Lucky.
Menurut Lucky, bukan hal wajar jika seseorang yang meninggal karena tersetrum mengeluarkan darah dari hidung, mulut, dan anggota badan lain.
"Biasanya kalau tersetrum ada bekas terbakar. Saya kira penyebab meninggalnya korban tidak ada kaitannya dengan mendengarkan musik dari smartphone yang sedang dicas," ucapnya.
Lucky juga menambahkan, banyak orang di kereta api atau dalam penerbangan, beristirahat sambil mendengarkan musik dari ponsel yang diisi ulang dan tidak terjadi apa-apa.
(*)