Efikasinya Mencapai 100 Persen untuk Lawan Covid-19, Vaksin Pfizer Akhirnya Mulai Digunakan di Indonesia, Kenali Efek Sampingnya

Selasa, 24 Agustus 2021 | 20:15
Pixabay

Vaksin Pfizer bisa digunakan untuk vaksinasi pada bulan Agustus.

GridHype.ID - Belum lama ini, vaksin Covid buatan Moderna telah didistribusikan kepada masyarakat umum.

Ya, setelah sebelumnya, digunakanuntuk booster tenaga kesehatan, vaksin Moderna kini juga mulai didistribusikan ke masyarakat umum.

Melansir Kontan.co.id,Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan 5.102.300 dosis vaksin Moderna untuk vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi.

Seperti yang diketahui, vaksin buatan perusahaan AS itu merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi.

Sehingga dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 dan dapat mencegah penyakit Covid-19.

Sementara program vaksinasi masih terus berlanjut,vaksin covid buatan perusahaan AS, vaksin Pfizer akhirnya tiba di Indonesia pada Kamis (19/8/2021)

Mengutip Kompas.com, vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) ini mulai digunakan di Jakarta pada Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Efek Samping Tiap Vaksin Covid Berbeda, Terungkap Penyebab Vaksin Moderna yang Disebut Lebih 'Terasa' Ketimbang Vaksin Lain

Sementara distribusi vaksin Pfizer di Indonesia saat ini, masih diprioritaskan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (20/8/8/2021).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer pada Juli lalu.

Sebelum tiba di Indonesia pada Kamis (19/8/2021), berdasarkan kajian data hasil uji klinis, vaksin Pfizer yang akan segera digunakan ini menunjukkan efikasi yang tinggi.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty, menunjukkan vaksin ini secara efektif dapat mencegah Covid-19, berdasarkan tinjauan data hasil uji klinis.

Data hasil uji klinis menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapatkan vaksin virus corona.

Efikasi vaksin Pfizer tersebut yakni dari kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau penyakit penyerta (komorbid).

Selain itu, data efikasi vaksin Pfizer yang diterima BPOM, vaksin mRNA ini menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas.

Baca Juga: Jangan Bangga Dulu, Kamu yang Sudah Vaksin Dua Kali Masih Bisa Terpapar Bahaya Virus Corona

Artinya, vaksin Covid-19 Pfizer ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi Covid-19.

"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," jelas Penny, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, bahwa pemerintah telah membeli 1.560.780 dosis vaksin Pfizer-BioNTech, yang akan digunakan di Indonesia.

Kendati saat ini distribusi vaksin Covid-19 Pfizer masih diprioritaskan di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Namun, Maxi memastikan bahwa seluruh wilayah di Indonesia akan mendapatkan alokasi vaksin corona ini.

Sementara dari hasil uji klinis, efek samping vaksin Pfizer pasca-vaksinasi sebagian besar bersifat ringan.

Berikut beberapa efek samping vaksin mRNA Pfizer yang umum dilaporkan.

- Nyeri badan di tempat bekas suntikan

- Kelelahan

- Nyeri kepala

- Nyeri otot

- Nyeri sendi

- Demam

Namun demikian, reaksi-reaksi tersebut dianggap ringan dan biasa terjadi pada imunisasi dari berbagai jenis vaksin pada umumnya.

Sebab, reaksi-reaksi atau efek samping vaksin Pfizer tersebut menunjukkan respons tubuh terhadap benda asing yang masuk.

Baca Juga: Hanya Berbekal HP, Kamu Sudah Bisa Mendaftar Vaksin Covid-19 dari Rumah, Begini Caranya

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, Kontan.co.id