GridHype.id- Masyarakat Indonesia tentunya sudah mengenal Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Patung ini menjadi salah satu patung tertinggi di dunia.
Terletak di Bali, patung begitu megah berdiri dan mencuri perhatian masyarakat dunia.
Diresmikan pada September 2008, GWK terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Perjalanan ke GWK dari Bandara Internasional Ngurah Rai adalah sekitar 10-15 menit.
Punya keindahan yang luar biasa, ini beberapa fakta menarik mengenai Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang dikutip dari Kompas.com(16/8/2021):
Tersusun dari 754 Modul
Patung yang gagah ini terdiri atas 754 modul yang menyusunnya.
Satu modul berukuran 4x3 meter dengan berat kurang lebih 1 ton.
Material dan pekerja yang diperlukan untuk menciptakan patung menawan ini sangatlah banyak.
Terdapat setidaknya 1.000 pekerja yang dilibatkan.
Jumlah tersebut kemudian dibagi menjadi 2 bagian.
Empat ratus pekerja berada di Bandung dan 600 lainnya berada di Bali.
Berdiri Setelah 28 Tahun Pembangunan
Siapa sangka, patung ikonik ini ternyata butuh waktu sangat lama untuk menjadikannya seperti saat ini.
Digagas sejak 1989, patung ini digarap selama 28 tahun.
Nyoman menggagas proyek mengesankan ini bersama dengan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana, serta Gubernur Bali Ida Bagus Oka.
Proyek ini disetujui Presiden Soeharto pada 1990. Namun, baru pada 2013 dimulai peletakan batu pertama.
Patung Tertinggi di Dunia
Masyarakat Indonesia perlu bangga karena patung yang satu ini termasuk salah satu patung tertinggi di dunia.
GWK diketahui memiliki tinggi 121 meter dan lebar 64 meter.
Saking tingginya, kemegahan patung ini bisa dilihat dari kejauhan.
Patung ini bahkan mampu mengalahkan tinggi Patung Liberty yang mencapai 93 meter.
Untuk menciptakan patung tersebut, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp450 miliar.
Bahan Baku adalah Logam Tembaga
Pembuatan patung ini dilakukan dengan bahan baku tembaga.
Permukaan patung GWK menggunakan logam tembaga seluar 25.000 meter persegi.
Tak hanya itu, permukaan patung ini juga dilapisi dengan kuningan.
Bukan tanpa alasan, penggunaan logam tembaga menjadi pilihan karena ketahanannya yang tak bisa diragukan lagi.
“Dari pengalaman para seniman untuk patung yang besar paling mudah dan paling tahan dipakai dengan bahan tembaga," ujar Nyoman Nuarta.
(*)