Sering Buang Air Kecil Seharian, Jangan Disepelekan 3 Fakto ini Bisa Jadi Penyebabnya

Selasa, 17 Agustus 2021 | 14:15
pixabay

Penyebab Sering Buang Air Kecil

GridHype.id- Buang air kecil adalah respons tubuh untuk mengeluarkan urine yang merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal.

Proses ini juga dikenal dengan istilah pipis atau kencing.

Rasa ingin buang air kecil memang sangat wajar dialami oleh manusia.

Meski demikian, terlalu sering buang air kecil tentunya sangat mengganggu aktivitas yang dijalani sehari-hari.

Lebih lanjut, terlalu sering menahan buang air kecil juga bisa membawa bahaya yang cukup serius.

Rasa ingin buang air kecil biasanya dipengaruhi oleh jumlah air yang dikonsumsi seseorang.

Biasanya seorang yang lebih banyak minum air akan lebih sering juga mengalami rasa ingin pipis.

Berbeda halnya dengan orang tak terlalu banyak mengonsumi air minum.

Meski demikian, kadar air yang masuk ke tubuh ternyata bukan faktor utama penyebab rasa ingin buang air kecil yang terus-menerus terjadi.

Dikutip dari Kompas.com Selasa(17/8/2021), berikut beberapa hal lain yang memengaruhi rasa ingin buang air kecil.

Infeksi Saluran Kemih

Kondisi ini bisa saja dialami oleh pria dan wanita.

Infeki Saluran Kemih atau ISK yang dialami oleh pria dan wanita tidaklah sama.

Risiko terkena penyakit ini akan lebih tinggi dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria.

Baca Juga: Jangan Lagi Suka Menahan Buang Air Kecil, ini Bahaya yang Tak Boleh Dianggap Enteng

Apalagi jika kondisi wanita berada pada rentang usia sebelum menopause.

Infeksi jenis ini menyerang saluran kemih, saluran yang terdiri dari ginjal, kandung kemih, uretes, dan uretra.

Dr. Borawski menyebutkan bahwa infeksi ini bisa menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.

“Setiap kali seseorang mengalami kenaikan frekuensi buang air kecil yang tiba-tiba, kita perlu memastikan apa sebabnya untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih,” ujarnya.

Sebanyak 85 persen kasus Infeksi Saluran Kemik (ISK) disebabkan oleh bakteri dan dapat diobati dengan antibiotik.

Sistitis Interstisial

Kondisi ini dapat juga disebut dengan sindrom kandung kemih.

Penyakit ini bisa sangat menyakitkan dan lebih sering menyerang wanita berusia 20 hingga 40 tahun.

Meski demikian, kondisi ini tidak dibarengi dengan tumbuhnya bakteri.

Dr. Laudano menduga bahwa kondisi tersebut bisa terjadi karena gangguan pada kandung kemih.

“Kami menduga itu adalah gangguan yang berasal dari lapisan kandung kemih yang merasakan kandung kemih penuh, dan mengaitkannya dengan rasa sakit,” ujarnya.

Baca Juga: Sulit Buang Air Besar Selama Bulan Ramadhan? Ternyata Begini Cara Ampuh Mencegah Sembelit saat Berpuasa

Orang dengan kondisi ini bisa juga dibarengi dengan kondisi lain seperti endemetriosis, fibromyalgia, nyeri kronis, sindorm iritasi usus besar, kecemasan, atau depresi.

Kehamilan

Kehamilan juga bisa jadi faktor utama penyebab peningkatan frekuensi buang air kecil.

Kondisi ini biasanya terjadi pada tahap awal kehamilan.

Sering bang air kecil disebabkan oleh peningkatan hormone human chorionic gonadotropin (HCG).

Seiring dengan usia kehamilan, pertumbuhan janin memberikan tekanan pada kandung kemih kita.

Dengan demikian, ibu hamil perlu lebih sering mengosongkan kandung kemih.

Selama tidak dibarengi dengan kondisi lain yang menyebabkan rasa sakit, hal masih dikategorikan wajar.

Namun jika disertai dengan rasa nyeri dan terbakar, perlu dicurigai adanya kaitan dengan infeksi saluran kemih.

Jika dibiarkan tanpa pemeriksaan medis, kondisi ini bisa menyebar ke ginjal.

Baca Juga: Jangan Lagi Membawa Ponsel ke Dalam Toilet Saat Sedang BAB, Ada Bahaya Mengerikan ini yang Mengintaimu

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya