Heboh Soal Efikasi Vaksin Covid-19 Sinovac yang Disebut Menurun Setelah 6 Bulan Penyuntikan, Ini Fakta yang Perlu Kamu tahu

Sabtu, 31 Juli 2021 | 11:30
Pixabay.com

Vaksin Sinovac mengalami penurunan antibodi ternyata ini fakta yang perlu diketahui.

GridHype.ID - Belakangan ini, beredar kabar jika efikasi vaksin covid-19 Sinovac akan menurun setelah 6 bulan penyuntikan.

Kabar tersebut beriringan dengan hasil riset terbaru soal vaksin covid-19 Sinovac.

Melansir Kontan.co.id berdasarkanhasil riset terbaru sebuah laboratorium di China,antibodi yang dipicu oleh vaksin covid-19 Sinovac Biotech menurun di bawah ambang batas utama sekitar enam bulan setelah dosis kedua untuk sebagian besar penerima.

Meski demikian, suntikan ketiga dapat memiliki efek peningkatan yang kuat.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti di otoritas pengendalian penyakit di provinsi Jiangsu, Sinovac, dan institusi Tiongkok lainnya.

Sementara mengutip Kompas.com, spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD, mengatakan tidak perlu khawatir soal antibodi yang menurun pasca vaksin karena itu adalah hal yang normal.

"Jika kita divaksin itu tidak bertahan lama terus segitu, kadarnya pasti akan turun tentunya, selama beberapa saat sesuai sistem imun masing-masing," terangnya.

Menurutnya, penurunan jumlah antibodi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak ada infeksi virus atau belum divaksin ulang.

Baca Juga: Tak Kunjung Terima Sertifikat Vaksin Covid-19 Meski Sudah Disuntik, Begini Cara yang Harus Kamu Lakukan Melalui Pedulilindungi.id

Meski demikian, kekebalan tubuh tetap bisa terjaga karea adanya yang namanya sel memori di dalam tubuh manusia.

Dokter Ning menjelaskan, vaksin Sinovac bisa menginduksi terbentuknya sel T alias sel memori yang akan memicu pembentukan antibodi dalam kadar yang tinggi jika terinfeksi Covid-19 lagi.

Sel ini, tambahnya, bisa mengingat bentuk dari virus tersebut sehingga ketika terinfeksi akan cepat memicu tubuh untuk membentuk antibodi.

Ia menyatakan, jumlah antibodi yang terbentuk bahkan bisa jauh lebih tinggi, hingga tiga kali lipatnya.

Karena alasan ini pula, ia menilai vaksin booster dosis ketiga untuk masyarakat non tenaga kesehatan belum dibutuhkan.

Pasalnya, risiko paparan virusnya masih bisa dikontrol khususnya dengan disiplin mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, nakes membutuhkan booster ketiga untuk mempertahankan antibodi karena paparan virus yang amat tinggi sebagai garda depan penanganan pandemi.

Pakar kesehatan yang aktif di media sosial ini menilai, kita lebih baik fokus mempercepat laju program vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat sebelum melakukan booster dosis ketiga.

Dosis vaksin yang tersedia saat ini sebaiknya diberikan kepada orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi.

Perluasan cakupan vaksin di berbagai wilayah di Indonesia ini dipercaya dapat mempercepat capaian herd immunity sehingga infeksi virus bisa dihindarkan.

Baca Juga: Hasil Tes PCR Bakal Jadi Positif Setelah Vaksin Covid-19, Jangan Mau Dibodohi ini Kata Ahli

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, Kontan.co.id