Ingin Tetap Bugar Meski di Rumah Saja? Hindari 3 Kebiasaan Buruk yang Bisa Ganggu Kesehatanmu

Rabu, 14 Juli 2021 | 07:30
parenting

Stay at home mom

GridHype.id- Pandemi Covid-19 yang masih melanda mengharuskan masyarakat untuk banyak menghabiskan waktu di rumah saja.

Bahkan kini varian baru virus corona mulai bermunculan dan digadang mampu menginfeksi dengan kecepatan berkali-kali lipat.

Tak heran jika kebijakan di rumah saja masih terus digalakkan untuk dapat mengurangi penularan virus corona yang sudah banyak memakan korban jiwa.

Baca Juga:Bikin Heboh, Dokter Lois Owien yang Tak Percaya Covid-19 Kini Ramal Nagita Slavina Bakal Jadi Janda, Kenapa?

Meski di rumah saja, ada banyak hal positif yang harus dilakukan untuk mempertahankan imun tubuh.

Berada di rumah tak menjamin kita terbebas dari bahaya virus corona.

Oleh sebab itu, berbagai upaya pencegahan juga harus tetap dilakukan.

Dikutip dari Kompas.com (12/7/2020), ada beberapa hal yang harus dihindari saat di rumah saja agar tubuh tetap terjaga kesehatannya.

Kurang Tidur

Kurang tidur harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko terkena penyakit serius.

Tidur menjadi salah satu kegiatan yang ampuh untuk mengistirahatkan tubuh dari berbagai hal yang melelahkan.

Jika seseorang kurang tidur, ada banyak hal yang dapat membahayakan fungsi tubuh.

Baca Juga:Tak Perlu Risau Berlebih Hadapi Covid-19, Tiga Rempah Nusantara Ini Ampuh Tingkatkan Imunitas Tubuh

Bahkan seseorang yang memiliki jam tidur sangat sedikit berpotensi terserang penyakit berbahaya seperti kanker, jantung, hingga dimensia.

Mengapa demikian?

Pada saat tidur, sistem tubuh utama akan memperbaiki diri.

Jika tubuh tidak mendapat istirahat yang cukup, maka sistem kekebelan tubuh tidak mendapat perawatan yang optimal.

National Sleep Foundation menyarankan agar orang dewasa mendapatkan 7 hingga 9 jam tidur yang berkualitas setiap malam.

Merasa Kesepian

Pandemi yang tengah melanda membuat kita harus tetap berada di rumah.

Padahal, berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di rumah begitu terbatas.

Tak jarang jika kita merasa bingung untuk melakukan aktifitas.

Baca Juga:Minyak Kayu Putih Digadang Bisa Diminum Bareng Teh untuk Obati Covid-19, Dokter Justru Sebut Dapat Rusak Lambung

Tak hanya itu, interaksi dengan sesama yang biasanya terjalin dengan lancar akhirnya harus tertunda.

Alhasil, seseorang mungkin dapat merasakan kesepian yang mendalam.

Para ilmuwan mengatakan bahwa perasaan kesepian dmemicu respons stress yang menyebabkan peradangan pada tubuh.

Hal itu dipercaya mampu menyebabkan dampak negatif pada jantung, sisrem kekebalan tubuh, dan otak.

Sejumlah penelitian juga menemukan fakta bahwa perasaan kesepian akan meningkakan risiko terkena kanker, penyakit radiovaskular, dan demensia.

Untuk mengatasi terjadi hal berbahaya itu, kita dapat mengubah suasana sepi dengan tetap membangun interaksi dengan sesame meskipun secara virtual.

Tidak Banyak Bergerak

Banyak berada di rumah membuat sejumlah orang bersantai lebih banyak pula.

Baca Juga: Demi Cegah Penularan Covid-19, Sarwendah Batasi Bertemu Orang hingga Selalu Siapkan Tenaga Medis di Rumah: Dua Hari Sekali Mereka Swab Antigen

Tak jarang kebanyakan orang memilih untuk tidur panjang atau bahkan duduk menonton film dengan jangka waktu yang lama.

Pergerakan yang dapat dilakukan di dalam rumah memang terbatas, namun kenyataannya tubuh sangat membutuhkan gerak untuk terus menciptakan kondisi yang baik.

Sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa rata-rata orang Amerika Serikat tidak banyak bergerak.

Baca Juga: Bosan di Rumah Selama PPKM, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Adu Masak untuk Putranya, Rafathar Malah Protes Karena Hal ini

Sekitar 20 persen saja orang yang terlibat dalam kegiatan rutin seperti olahraga untuk menjaga kesehatan.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American Heart Association merekomendasikan 150 menit aktivitas intensitas sedang, seperti jalan cepat per minggu.

Selain itu ditambah pula dengan dua sesi aktivitas penguatan otot dengan latihan ketahanan.

Tidak banyak bergerak juga dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, serta demensia.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas.com