Tak Melulu Kemoterapi, Kanker Payudara Ternyata Bisa Disembuhkan dengan Cara Lain, Apa Itu?

Jumat, 02 Juli 2021 | 20:15
hallosehat.com

ilustrasi kemoterapi kanker payudara

GridHype.ID - Kanker payudara sampai detik ini masih menghantui para perempuan di seluruh dunia.

Pasalnya, kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang bisa mengancam nyawa penderitanya.

Apalagi, kanker payudara lebih dominan menyerang kaum Hawa ketimbang para pria.

Namun, bukan berarti para pria tidak bisa mengidap jenis kanker tersebut ya.

Baca Juga: BERITA POPULER: Tiga Kebiasaan yang Picu Kanker Payudara Hingga Mbak You Meninggal Dunia Kemarin

Melansir dari Kompas.com, kanker payudara sendiri adalah kondisi ketika sel payudara tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor ganas di payudara.

Sama seperti jenis penyakit kanker lainnya, seberapa parah kanker payudara dapat dilihat berdasarkan stadiumnya.

Sekedar informasi, stadium menunjukkan seberapa banyak sel kanker di payudara dan bagaimana penyebarannya.

Penyakit kanker tidak selalu berakhir dengan kematian.

Baca Juga: Bisa Kamu Lakukan Sendiri di Rumah, Begini Cara Mengetahui Tanda-tanda Kanker Payudara

Masing-masing dari stadium tersebut dapat memunculkan gejala kanker payudara yang berbeda, sehingga cenderung membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Sementara itu, penyakit kanker tidak selalu berakhir dengan kematian loh.

Pasalnya, jika kita melakukan deteksi dini dan penanganan yang baik, kanker dapat dijinakkan, bahkan bisa pula disembukan.

Melansir dari TribunJabar.ID, hal tersebut diungkap langsung oleh konsultan senior bidang onkologi medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, dr Wong Chiung Ing, dalam webinar dengan tema "Memahami Kanker pada Perempuan", Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Tiga Kebiasaan Ini Bisa Pacu Kanker Payudara, Hindari Mulai Sekarang!

Sebagai informasi, berdasarkan laporan WHO melalui Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (The International Agency for Research on Cancer/IARC) yang terbit Desember 2020, jumlah penderita baru di Indonesia mencapai hampir 400.000 kasus selama 2020.

Dari jumlah tersebut, 54 persen kasus terjadi pada perempuan seperti kanker payudara, mulut rahim (serviks), dan rahim (ovarium) adalah jenis kanker tertinggi yang banyak menimpa perempuan.

"Kita selalu berpikir bahwa ketika terkena kanker, maka kita akan menilai bahwa itu akhir dari segalanya. Kanker bukan hukuman mati. Itu tidak benar,"katadr. Wong saat menjelaskan terkait kanker, dalam webinar, Kamis (18/2/2021).

Wong mengatakan, deteksi dini terhadap potensi kanker merupakan langkah yang sangat penting dilakukan setiap orang.

Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Sederet Makanan Berikut Ini Ternyata Ampuh untuk Mencegah Kanker Payudara loh, Yuk Dicatat!

Menurutnya, langkah deteksi bisa dilakukan baik secara manual maupun berkonsultasi langsung dengan dokter.

"Jadi, kalau terdeteksi sejak dini, semakin tinggi kemungkinan untuk sembuh," katanya.

Terkait kanker payudara dan serviks, dr. Wong mengatakan bahwa kerap terjadi kekeliruan dari masyarakat yang menganggap bahwa setiap kanker harus ditangani dengan kemoterapi.

Padahal, kata Dia, telah banyak teknologi yang dapat digunakan masyarakat untuk mendeteksi lebih awal dan bahkan dapat menyembuhkan kanker tersebut.

Baca Juga: Sering Dipandang Sebelah Mata, Cari Tahu Lebih Banyak Soal Kanker Payudara pada Pria

"Banyak teknologi kekinian yang telah diperbaharui yang dapat memperkecil tumor di payudara, lalu terkait kemoterapi, padahal tidak selalu harus itu, treatmen-nya banyak sekali tergantung sampai di tahap mana kanker itu," katanya.

Penyembuhan kanker payundara sendiri dapat dilakukan dengan berbagai opsi, salah satunya terapi hormon.

Menurutnya, opsi tersebut lebih memiliki sedikit efek samping jika dibandingkan dengan kemoterapi.

"Ada perawatan dengan terapi hormon, jadi hanya makan obat yang obat tersebut hanya menyerang sel kanker. Itu efeknya lebih sedikit karena hanya mematikan sel kanker. Perawatan itu ada di kita sekarang," ucapnya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Semakin Muda Usia Wanita Melahirkan Anak Pertamanya Maka Semakin Rendah Risiko Kanker Payudara yang Bisa Dialami, Berikut Penjelasannya

Deteksi secara berkala menjadi hal yang terpenting untuk dilakukan dalam mencegah kanker.

Masyarakat, kata dia, tidak perlu terlalu panik jika sudah telanjur terkena kanker karena banyak teknologi dan opsi terapi yang dapat menyembuhkan kanker.

"Secara umum, kita harus jaga kesehatan, pola hidup sehat, lakukan deteksi dini dengan pengecekan secara manual atau ke dokter secara berkala, yang terpenting kanker itu bisa diobati dengan teknologi yang semakin canggih," pungkasnya.

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, TribunJabar.id

Baca Lainnya