Panik Karena Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19? Simak Hal-hal yang Harus Dilakukan

Kamis, 01 Juli 2021 | 13:45
Kompas.com

Jenazah covid-19 di India

GridHype.ID - Seiring dengan terus melonjaknya angka kasus Covid-19, masyarakat kian kalang kabut.

Namun ada baiknya kita terlalu panik.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan usai melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19.

Lalu, kira-kira apa yang dimaksud dengan kontak erat?

Baca Juga: Sempat Membaik Pasca Dinyatakan Positif Covid-19, Jane Shalimar Dikabarkan Kembali Kritis, Dr GD: Ada Perluasan Awan dan Infiltrat di Kedua Paru-parunya Jane

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Pasar Kemis, dr Kiki Maharani, SpPD, menjelaskan, bertatapan muka dengan orang yang positif Covid-19 selama lebih kurang 15 menit sudah termasuk dalam kontak erat.

Dalam kondisi ini, dr Kiki mengimbau agar masyarakat mewaspadai jika muncul gejala Covid-19 setelah lima hingga tujuh hari.

"(Sebab) masa inkubasinya (virus corona yang masuk ke tubuh) sekitar lima sampai tujuh hari," ungkap dr Kiki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Setelah kontak erat atau saat baru mengetahui bahwa seseorang yang ditemui terkonfirmasi positif Covid-19, tes Covid-19 yang langsung dilakukan seketika itu, baik menggunakan tes swab antigen maupun PCR test, bisa saja menunjukkan hasil negatif.

"Karena mungkin pada saat itu (tes Covid-19) belum terbentuk paparan virus di tubuh kita," jelas dr Kiki.

Oleh sebab itu, dr Kiki menyarankan agar tes Covid-19 dapat dilakukan setelah masa inkubasi, yakni sekitar lima hingga tujuh hari.

Selama masa inkubasi tersebut, dia juga mengimbau agar melakukan isolasi mandiri.

Apabila selama masa tersebut mengalami gejala Covid-19 setelah kontak erat dengan pasien orang yang terinfeksi virus corona, disarankan untuk melakukan tes Covid-19, seperti tes antigen.

Baca Juga: Kembali Singggung Soal Endorse Covid-19, Jerinx Sindir Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

"Akan tetapi, jika hasil tes rapid antigen negatif, tetapi gejala-gejala sudah muncul, seperti demam, lidah tidak bisa merasakan rasa apa pun, atau anosmia yakni tidak bisa membau, sebaiknya segera diperiksakan," jelas dr Kiki.

Kendati demikian, dr Kiki mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan seseorang tidak menunjukkan gejala Covid-19 apa pun selama lima hari setelah kontak erat dengan orang positif Covid-19.

Orang tanpa gejala seperti ini cukup banyak di luar sana. Hal ini, kata dr Kiki, bisa saja karena orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang bagus.

"Maka dari itu, saya sarankan, ketika kita ada kontak erat, misal habis makan bareng, tetap isolasi mandiri sekitar tujuh hari.

Nanti kalau tidak ada gejala, boleh beraktivitas.

Tetapi kalau ada gejala, isolasi dilanjutkan sampai 14 hari dan diperiksakan ke dokter," papar dr Kiki.

Lantas, apa saja gejala Covid-19 yang harus diwaspadai setelah kontak erat dengan orang positif Covid-19? Dr Kiki mengungkapkan, ada beberapa gejala Covid-19 yang penting untuk disadari dan diwaspadai, terutama setelah kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19, di antaranya sebagai berikut:

Baca Juga: Tak Perlu Cemas Berlebihan, Ini yang Harus Dilakukan Jika Anak Terpapar Virus Corona

  • Demam, bisa 2-3 hari atau setiap malam.
  • Eugesia, lidah tidak bisa merasakan rasa makanan.
  • Anosmia, tidak bisa membau atau kehilangan penciuman.
  • Sesak napas.
  • Batuk kering atau berdahak, tetapi dahak tidak bisa keluar.
"Ada juga yang gejalanya hanya diare, tapi tidak demam. Tidak semua gejala Covid-19 pasti demam, ada juga yang mual, muntah, atau pusing," imbuh dr Kiki.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya