Miris! Niat Hati Tenangkan Pasien Covid-19 yang Ngamuk karena Tak Segera Dapat Ruang Perawatan, 2 Satpam Rumah Sakit Ikut Terpapar Virus Corona, Begini Kronologinya

Jumat, 25 Juni 2021 | 14:45
Freepik

Pasien Covid-19

GridHype.ID - Indonesia belakangan ini tengah berjuang melawan krisis pandemi covid-19 yang disebabkanoleh mutasivarian baru dari virus corona.

Rumah sakit pun mulai dipenuhi dengan pasien-pasien terkonfirmasi positif covid-19.

Bahkan pemerintah mulai menerapkan PPKM mikro untuk mencegah penyebaran covid-19.

Baca Juga: Virus Corona Terus Bermutasi hingga Muncul Varian Baru yang Lebih Parah, Inilah Gejala Covid-19 Terbaru yang Wajib Diwaspadai

Namun, di media sosial justru beredar video pasien diduga terpapar covid-19 yang mengamuk di lobby sebuah rumah sakit.

Melansir kompas.tv,kejadian itu terjadi di lobby IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko membenarkan peristiwa ini.

Baca Juga: Meningkat Tajam hinggaTembus 20 Ribu Orang dalam 24 Jam Terakhir, Inilah Update Terbaru Kasus Covid-19 di Indonesia

Menurutnya peristiwa ini terjadi karena pasien tersebut mengamuk tak mendapatkan kamar perawatan.

“Terkait dengan informasi viralnya video sehubungan adanya pasien Covid-19 di RS Pasar Minggu itu benar. Menurut kapuskes kecamatan dikarenakan RSUD Pasar Minggu sudah penuh kamarnya tidak ada tempat lagi dan masuk pasien yang Covid-19 kita minta tunggu sementara tapi pasien mengamuk dan minta kamar dengan segera,” ujar Kompol Bambang Handoko pada Rabu (23/6/2021).

Sementara mengutip Tribunnews.com, hal serupa pun disampaikanDirektur RSUD Pasar Minggu, Yudi Amiarno.

Baca Juga: Kebut Program Vaksin, Kemenkes Jelaskan Cara Ikuti Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum, Catat Tanggalnya!

Yudi membenarkan video viral pasien positif Covid-19 menyerang petugas keamanan.

Kejadian itu terjadi di IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 19 Juni 2021 lalu.

"Video tersebut benar terjadi di IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Yudi dalam video pernyataannya, Kamis (24/6/2021).

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Inilah 4 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Wajib Kamu Konsumsi

Kronologi rinci kejadian tersebut bermula saat pasien berumur 38 tahun mendatangi RSUD Pasar Minggu pada Jumat (18/6/2021), pukul 10.00 WIB dengan membawa surat keterangan hasil swab PCR positif Covid-19.

"Pasien dilakukan asesmen oleh tim priase, kemudian dipindah ke ruang transit jam 14.00 WIB untuk dilanjutkan tata laksana sesuai pedoman," tuturnya.

Namun diakui Yudi, saat itu kondisi ruang transit IGD Pasar Minggu dalam keadaan penuh.

Baca Juga: Bagikan Kabar Tak Mengenakan, Indro Warkop Terpapar Covid-19 Meski Selalu Patuhi Protokol Kesehatan: Enggak Ada Pekerjaan di Luar Sama Sekali

Hal ini menyebabkanpada keesokan harinya, Sabtu (19/6/2021) tepat pukul 09.00 WIB, pasien yang bersangkutan tiba-tiba menyerang petugas jaga secara verbal dan motorik.

"Kondisi ruang transit IGD saat itu pada posisi penuh. Tanggal 19 Juni 2021 jam 9 pagi, pasien tiba - tiba menyerang petugas secara verbal maupun motorik. Petugas berusaha menenangkan pasien dengan mengedukasi namun pasien tetap tidak kooperatif dan tetap berusaha menyerang petugas," jelas dia.

"Sehingga dokter memanggil petugas keamanan untuk membantu menenangkan pasien. Posisi tim keamanan saat itu sedang berada di luar zona merah. Karena kondisi pasien tidak tenang, sehingga sekuriti masuk zona merah tanpa sempat menggunakan APD level 3," sambung Yudi.

Baca Juga: Melesat Tajam, Total Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 2 Juta Lebih, Terbaru Ada Penambahan 15308 Orang dalam Sehari

"Pasien dilakukan fiksasi dengan bantuan alat listrik. Penyerangan menyebabkan hazmat yang digunakan dokter jaga saat itu sobek. Sehingga dokter harus segera mengganti hazmat," pungkasnya.

Sementara itu, Kompol Bambang Handoko juga menuturkan dua satpam yang juga ikut menenangkan pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

“Dan satpam juga terkonfirmasi positif covid,” ujar Kompol Bambang Handoko.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Epidemiolog Sebut Indonesia Butuh PSBB Ketat Bukan PPKM Mikro: Sudah Jelas Tidak Efektif Ngapain Dipertahanin

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Tribunnews.com, Kompas.tv

Baca Lainnya