GridHype.ID - Indonesia belakangan ini tengah berjuang melawan krisis pandemi covid-19 yang disebabkanoleh mutasivarian baru dari virus corona.
Rumah sakit pun mulai dipenuhi dengan pasien-pasien terkonfirmasi positif covid-19.
Bahkan pemerintah mulai menerapkan PPKM mikro untuk mencegah penyebaran covid-19.
Namun, di media sosial justru beredar video pasien diduga terpapar covid-19 yang mengamuk di lobby sebuah rumah sakit.
Melansir kompas.tv,kejadian itu terjadi di lobby IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko membenarkan peristiwa ini.
Menurutnya peristiwa ini terjadi karena pasien tersebut mengamuk tak mendapatkan kamar perawatan.
“Terkait dengan informasi viralnya video sehubungan adanya pasien Covid-19 di RS Pasar Minggu itu benar. Menurut kapuskes kecamatan dikarenakan RSUD Pasar Minggu sudah penuh kamarnya tidak ada tempat lagi dan masuk pasien yang Covid-19 kita minta tunggu sementara tapi pasien mengamuk dan minta kamar dengan segera,” ujar Kompol Bambang Handoko pada Rabu (23/6/2021).
Sementara mengutip Tribunnews.com, hal serupa pun disampaikanDirektur RSUD Pasar Minggu, Yudi Amiarno.
Yudi membenarkan video viral pasien positif Covid-19 menyerang petugas keamanan.
Kejadian itu terjadi di IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 19 Juni 2021 lalu.
"Video tersebut benar terjadi di IGD RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Yudi dalam video pernyataannya, Kamis (24/6/2021).
Kronologi rinci kejadian tersebut bermula saat pasien berumur 38 tahun mendatangi RSUD Pasar Minggu pada Jumat (18/6/2021), pukul 10.00 WIB dengan membawa surat keterangan hasil swab PCR positif Covid-19.
"Pasien dilakukan asesmen oleh tim priase, kemudian dipindah ke ruang transit jam 14.00 WIB untuk dilanjutkan tata laksana sesuai pedoman," tuturnya.
Namun diakui Yudi, saat itu kondisi ruang transit IGD Pasar Minggu dalam keadaan penuh.
Hal ini menyebabkanpada keesokan harinya, Sabtu (19/6/2021) tepat pukul 09.00 WIB, pasien yang bersangkutan tiba-tiba menyerang petugas jaga secara verbal dan motorik.
"Kondisi ruang transit IGD saat itu pada posisi penuh. Tanggal 19 Juni 2021 jam 9 pagi, pasien tiba - tiba menyerang petugas secara verbal maupun motorik. Petugas berusaha menenangkan pasien dengan mengedukasi namun pasien tetap tidak kooperatif dan tetap berusaha menyerang petugas," jelas dia.
"Sehingga dokter memanggil petugas keamanan untuk membantu menenangkan pasien. Posisi tim keamanan saat itu sedang berada di luar zona merah. Karena kondisi pasien tidak tenang, sehingga sekuriti masuk zona merah tanpa sempat menggunakan APD level 3," sambung Yudi.
"Pasien dilakukan fiksasi dengan bantuan alat listrik. Penyerangan menyebabkan hazmat yang digunakan dokter jaga saat itu sobek. Sehingga dokter harus segera mengganti hazmat," pungkasnya.
Sementara itu, Kompol Bambang Handoko juga menuturkan dua satpam yang juga ikut menenangkan pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dan satpam juga terkonfirmasi positif covid,” ujar Kompol Bambang Handoko.
(*)