GridHype.id- Bunga edelweis adalah bunga yang kerap ditemukan oleh para pendaki saat melakukan pendakian di gunung.
Bunga dengan nama latin Anaphalis javanica ini banyak tumbuh di berbagai gunung di Indonesia.
Tak jarang pendaki yang begitu tertarik ingin memetik bunga cantik tersebut untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Namun ternyata memetik bunga ini adalah perbuatan yang melanggar hukum.
Larangan tersebut tercantum dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem.
Selain itu, larangan tersebut juga ada pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 mengenai Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Bahkan beberapa pengelola pendakian gunung menerapkan sanksi tegas bagi pendaki yang nekat memetik bunga tersebut.
Contohnya adalah aturan yang berlaku di Gunung Prau via Igirmranak.
Dikutip dari Kompas.com, pihak basecamp mewajibkan pendaki untuk mengganti 100 kali lipat jika merusak atau memetik tanaman Edelweis saat mendaki.
Gunung Gede Pangrango juga menerapkan aturan tegas yaitu berupa lima tahun penjara dan denda paling banyak Rp100 juta bagi yang nekat memetik edelweis.
Larangan memetik bunga edelweis ternyata berkaitan dengan lokasinya yang berada di kawasan konservasi.
“Segala sesuatu, baik hewan maupun tumbuhan yang ada di kawasan konservasi itu kan dilindungi undang-undang,” kata Ketua Kelompok Tani Edelweiss Hulun Hyang Teguh Wibowo, dilansir dari Kompas.com.
Fakta Unik Bunga Eidelweis
Selain hal itu, ada beberapa fakta unik lain mengenai bunga edelweis yang cantik ini.Ukuran yang Pernah Tercatat
Dilansir dari Kompas.com, di Gunung Sumbing, Jawa Tengah pernah ditemukan tanaman edelweiss dengan tinggi mencapai 8 meter dan diameter lubang lebih dari 15 cm.Temuan tersebut dicatat oleh Amir Hamzah dan M. Toha.
Diperkirakan bahwa edelweiss ini berusia lebih dari 100 tahun.
Dijuluki Bunga Abadi
Bunga Edelweis dijuluki sebagai bunga abadi karena dapat mekar hingga 10 tahun lamanya.Hormon etilen yang dimiliki bunga edelweiss dapat mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang lama.
Ditemukan di Indonesia 200 Tahun Lalu
Bunga unik ini pertama kali ditemukan pertama kali pada 1819 di Indonesia.
Bunga ini ditemukan oleh naturalis berkebangsaan Jerman bernama Georg Carl Reindwardt saat berada di Gunung Gede, Jawa Barat.
Nyaris Punah karena Sempat Dijarah di Dieng Wonosobo
Penduduk kawasan Dieng, Wonosobo meyakini bahwa bunga edelweiss ini sudah hancur akibat dijarah habis-habisan hingga nyaris punah.Bahkan bunga tersebut dijual sebagai souvenir di kawasan Kawah Sikidang.
Penjarahan tersebut dilakukan oleh masyarakat saat menanam pohon cemara di Gunung Prau pada September 2004.
Seorang Pemetik Dihukum Tak Boleh Mendaki Seumur Hidup
Dilansir dari Kompas.com, seorang pendaki asal Desa Banaran, Nganjuk, Jawa Timur dijatuhi sanksi oleh Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Pendaki tersebut dilarang mendaki Gunung Semeru seumur hidup karena memetik bunga edelweiss sebanyak 42 tangkai.
Baca Juga: Kisah Pilu di Balik Erupsi Semeru, Warga Berlarian di Pagi Buta Demi Selamatkan Diri dan Keluarga
(*)