GridHype.ID - Novavax baru-baru ini mengungkap jika vaksin Covid-19 yang tengah mereka kembangkan efektif hingga 90 persen.
Bahkan mereka mengklaim vaksinnya mampu menangkal varian baru virus corona.
Klaim tersebut disampaikan pada Senin (14/6/2021) setelah penelitian skala besar di Amerika Serikat (AS).
"(Vaksin) menunjukkan perlindungan 100 persen terhadap penyakit sedang dan berat, kemanjuran 90,4 persen secara keseluruhan," kata Novavax dikutip dari AFP.
Mereka menambahkan, "Penelitian ini mendaftarkan 29.960 peserta di 119 situs di AS dan Meksiko untuk mengevaluasi kemanjuran, keamanan, dan imunogenisitas."
Perusahaan yang bermarkas di Gaithersburg, negara bagian Maryland itu mengatakan, akan mengajukan persetujuan regulasi pada kuartal ketiga 2021.
Setelah itu, lanjutnya, akan dibuat 100 juta dosis per bulan pada akhir kuartal ketiga dan 150 juta dosis per bulan pada akhir tahun.
“Hari ini, Novavax selangkah lebih dekat untuk mengatasi kebutuhan kesehatan masyarakat global yang kritis dan terus-menerus akan vaksin Covid-19 tambahan,” kata Stanley C Erck Presiden dan Kepala Eksekutif Novavax.
"Novavax terus bekerja dengan urgensi untuk menyelesaikan pengajuan regulasi kami dan mengirimkan vaksin ini, dibuat dengan pemahaman baik dan terbukti, ke dunia yang masih sangat membutuhkan vaksin."
Sementara beberapa negara kaya membuat kemajuan dalam vaksinasi populasi mereka,
masih ada kekhawatiran bahwa banyak negara miskin yang tertinggal.
Tingkat vaksinasi di negara-negara miskin dunia jauh di belakang kekuatan industri G7 dan negara-negara kaya lainnya, dalam hal dosis yang diberikan sejauh ini.
Ketimpangan antara negara-negara G7 dan berpenghasilan rendah, seperti yang didefinisikan oleh Bank Dunia, adalah 73:1.
Tidak seperti beberapa kompetitornya, vaksin Novavax yang secara resmi dikenal sebagai NVX-CoV2373 tidak harus disimpan pada suhu sangat rendah.
Novavax mengatakan, vaksin corona mereka bisa disimpan dan stabil pada suhu 2-8 derajat Celsius.
Secara teori, setidaknya, ini berarti vaksin Novavax bisa lebih mudah dibawa dan diberikan di negara-negara dengan infrastruktur kesehatan yang kurang berkembang.
(*)