Kasus Covid-19 Terus Melonjak Tajam, Ahli Khawatir Ada Bom Waktu yang Meledak Jika Pemerintah Tak Cepat Tanggap

Senin, 14 Juni 2021 | 13:00
Pixabay.com

Kudus dan Bangkalan mengalami lonjakan COVID-19, pemerintah kirim tenaga kesehatan untuk mengurangi beban.

Gridhype.id- Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengkhawatirkan.

Adanya lonjakan kaus harian baru yang terjadi begitu signifikan membuat pemerintah memperketat protokol kesehatan dan mempercepat program vaksinasi masal.

Koordinator data pandemic talks, Neser Ike, mengatakan jika tren kenaikan kasus Covid-199 dimulai sekitar pekan ke-3 bulan Mei 2021.

"Kalau dilihat dari penambahan kasus per hari, memang ada tren peningkatan kasus harian. Terutama mulai sekitaran pekan ke-3 Mei 2021," ujar Neser seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Dibagikan untuk Masyarakat Terdampak Covid-19, Cek Namamu Sebagai Penerima Bansos Tunai Rp300 Ribu dari kemensos, Begini Cara Mudahnya

Ia memaparkan jika kasus harian infeksi covid-19 mulai naik ke angka 5.00an.

Meski sudah sebulan berlalu, nyatanya angka penularan covid-19 masih terus berlanjut.

Beredasarkan data terbaru Covid19.go.id, per 13 Juni 2021 kemarin, terdapat peningkatan kasus sebanyak 9.868 kasus baru.

Salah seorang penyakit menular dari Griffith University Australia, Dicky Budiman juga menyampaikan kekhawatirannya akan lonjakan kasus harian covid-19 ini.

Dicky khawatir jika Indonesia kemunkinan akan mengalami ledakan 'bom waktu Covid-19' dalam dua hiingga tiga pekkan mendatang jika pemerintah gagal menanganinya.

"Kemungkinan terburuknya adalah lonjakan kasus yang sangat besar. Tidak pada akhir Juni ini, tapi setelahnya, terutama jika (antisipasi) tidak dipersiapkan. " Kata Dicky seperti dikutip dari BBC News, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Bansos Tunai Rp300 Ribu Kembali Diperpanjang Hingga Juni 2021, Namun Tak Semua Penerima Bisa Mendapatkannya, Cek Namamu di Sini

Dicky juga mengungkap jika kebijakan yang tidak tepat justru akan memperburuk situasi, di mana pandemi berkepanjangan akan terus berlangsung.

Serta kemungkinan terburuk berupa lonjakan kasus harian yang diperkirakan bisa mencapai ratusan ribu per hari.

Di sisi lain, Data Satgas menunjukkan tingkat keterisian ttempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Pulau Jawa selama 10 hhari belakangan ini telah melebihi standar Organisassi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60%.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Lia Gardenia, mengakui sejumlah daerah mulai melaporkan lonjakan temuan kasus Covid-19 yang ditandai kenaikan drastis tingkat keterisian tempat tidur.

Di Jawa Tengah misalnya, BOR isolasi menyentuh angka 66,89%, sementara di DKI Jakarta tercatat 62,13%. (*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, BBC