GridHype.ID- Menjadi kasus mematikan yang cukup tinggi di dunia, Carcinoma mammae atau yang dikenal sebagai kanker payudara masih menjadi perhatian besar di dunia kesehatan.
Memiliki berbagai faktor penyebab, tak disangka bahwa kanker payudara memiliki kaitan kuat dengan kegiatan mengecat rambut.
Tak hanya kanker payudara, sebuah studi yang melibatkan populasi besar menyatakan adanya kemungkinan kaitan pewarna rambut dengan kanker rahim dan kanker kulit.
Dilansir dari Gizmodo melalui Kompas.com, terdapat sekitar 5.000 bahan kimia yang ditemukan pada produk pewarna rambut.
Beberapa di antaranya diketahui memiliki sifat karsinogenik.
Dikutip dari alodokter.com, karsinogenik merupakan zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Studi yang didasari pada proyek penelitian lain bernama Nurses Health Study itu melacak kebiasaan kesehatan dan gaya hidup partisipan sejak 1976.
Baca Juga: Benarkah Tidur Tanpa Bra Bisa Bikin Payudara Jadi Kendur? Ini Faktanya
Kuesioner dibagikan kepada lebih dari 120.000 wanita dengan rentang usia 30―55.
Diberikan selama 2 hingga 4 tahun sekali, peneliti mengamati adanya 117.200 wanita yang pernah menggunakan pewarna rambut permanen.
Berkaitan dengan pemakaian pewarna rambut, ada lebih dari 47.000 kasus kanker yang dilaporkan oleh para partisipan dan lebih dari 4.800 kasus kematian.
Studi tersebut tidak menemukan hubungan secara langsung antara kanker payudara dan pemakaian pewarna rambut.
Namun, jika dibandingkan dengan wanita yang tak menggunakan pewarna rambut, pengguna pewarna rambut memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar kanker payudara.
Wanita yang pernah menggunakan pewarna rambut juga ditemukan berisiko kanker ovarium dan karsinoma sel basal lebih tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, Oragnisasi Kesehatan Dunia telah menemukan bahwa paparan pewarna rambut secara terus menerus dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Contohnya adalah orang-orang yang bekerja di salon.
Penggunaan pewarna rambut secara pribadi saat ini dianggap sebagai “agen kelompok 3” yang masih belum cukup bukti untuk mengklasifikasikan risiko kankernya.
Meski demikian, penelitian tersebut cukup sebagai arahan riset yang lebih jelas untuk difokuskan ke depannya.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat itu mengharapkan adanya penelitian lanjutan yang lebih luas yaitu melibatkan kelompok wanita yang lebih beragam.
Selain itu, zat yang terkandung pada pewarna rambut juga perlu dilakukan penelitian lagi.
Terlebih pada pewarna rambut yang berwarna lebih gelap.
Hal itu sebabkan oleh banyaknya bahan kimia yang disinyalir terkandung lebih banyak.
Baca Juga: Air Rebusan Daun Sirsak Lebih Efektif Sembuhkan Kanker Payudara Dibanding Kemoterapi
(*)