GridHype.id- Raffi Ahmad dan Nagita Slavina baru-baru ini membagikan momen menghebohkan bersama 3 pegawainya menjalani infus kromosom seharga Rp15 juta.
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sengaja bertandang ke klinik MS Glow Malang untuk menengok kolaborasi Gigi.
Sepulang dari Malang, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina rupanya tak ingin langsung pulang ke rumah mewahnya di Andara.
Mereka diketahui melakukan perjalanan ke Bali untuk berlibur sekaligus melihat Tim RANS Cilegon FC yang kini tengah dikelola sang Sultan Andara itu.
Bukan Bali namanya jika tak identik dengan pantai.
Rupanya hal itu juga dipahami oleh putra mereka, Rafathar.
Bocah laki-laki yang sebentar lagi akan memiliki adik itu diketahui ingin menghabiskan waktunya bermain wahana air.
Uniknya lagi, Rafathar meminta bermain saat tengah hari yang panas terik.
Hal tersebut membuat Raffi Ahmad cukup mengeluh lantaran dirinya khawatir kulitnya akan menghitam.
“Demi anakku tersayang, aku udah suntik kromosom yang sama mas Gilang, sekarang aku harus gosong,” ujar Raffi.
“Iya nanti main gosong-gosongan, karena anakku mau main banana boat.” Tambah Raffi Ahmad menanggapi perminataan anaknya.
Sultan Andara juga tampak menujukkan waktu di ponselnya yang nyaris tengah hari pertanda panasnya sedang sangat terik.
“Nih liat jam 11.13, sampe sono jam 12.00,” kata Raffi dengan wajah mengkerut.
Tak berhenti di situ, keluhan Raffi ternyata masih berlanjut saat mereka sampai di Pantai Tanjung Benoa.
“Ini jam 12 siang Aa, Allahuakbar, ini kita cancel aja ya,” ujar Raffi.
“Panas banget pasirnya Aa, Ya Allah Aa,” kata Raffi sambil berjalan menuju ke air.
Merry yang turut serta menuruti permintaan Rafathar justru merespon ucapan bosnya dengan santai.
“Ini terapi pasir namanya,” kata Merry dengan lugu.
Tak setuju dengan perkataan Merry, Raffi melanjutkan keluhannya dengan wajah yang semakin mengerut.
“Ini bukan terapi pasir, ini namanya gosong bapak.” Jawab Raffi.
Meski demikian, rombongan yang membuntuti Rafathar bermain wahana pantai itu tetap menikmati permainan yang mereka naiki.
Bahkan meskipun mabuk laut, Merry tetap kuat melanjutkan ke wahana berikutnya.
(*)