GridHype.ID - Bak couple goals, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad jadi salah satu pasangan selebriti yang paling dielu-elukan banyak orang.
Hal ini bukan tanpa sebab, pasalnya pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kerap berbagi kemesraan dan kehangatan hubungannya.
Tak hanya soal keharmonisan rumah tangganya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga dikenal sebagai pasangan tajir yang kekayaannya bikin melongo.
Tak pelak berkat kekayaan yang dimiliki, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bahkan menyandang gelar Sultan Andara.
Semua pundi-pundi harta duniawi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tersebut tentunya tidak hanya didapat dari pekerjaan mereka sebagai publik figur.
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina diketahui juga mempunyai berbagai bidang usaha yang menggurita.
Mulai dari kuliner, kecantikan, pakaian, hingga yang terbaru adalah Raffi Ahmad berhasil membeli klub bola yang sekarang diberi nama Rans Cilegon FC.
Dalam membangun semua kerajaan bisnisnya itu, tentunya ada hal yang harus dikorbankan oleh Nagita Slavina.
Hal tersebut pun diceritakan oleh istri Raffi Ahmad itu melalui unggahan video di kanal YouTube TS Media, Jumat (14/5/2021).
"Tapi untuk ngebangun sekian tahun, Rans Entertainment akhirnya bisa sampai di sini bahkan beli club bola,
apa sih yang paling dikorbanin untuk mencapai satu titik ini?" tanya Luna Maya yang saat itu menjadi pembawa acara dikutip Grid.ID.
Ternyata yang harus dikorbankan oleh Nagita Slavina demi mencapai semua kesuksesan tersebut adalah waktu.
"Waktu lah, pasti lah," ujar Nagita Slavina.
Meski harus kehilangan banyak waktu karena mempunyai kesibukan yang seabrek, Nagita Slavina tetap saja bersyukur karena bisa banyak mendapat pekerjaan bersamaan dengan suaminya.
Menurut Nagita Slavina, justru lewat bekerja bersama itulah dia dan suaminya jadi bisa lebih nyambung dalam hal komunikasi.
"Tapi akhirnya, ya namanya pernikahan, apalagi udah 6 tahun pasti kan nggak langsung klop gitu, akan ada transisinya besar banget,
akhirnya yang menjadi aku syukurin banget adalah banyak kerja bareng itu tuh jadi nge-klik satu sama lain," tutur ibu Rafathar Malik Ahmad.
"Bahasa komunikasinya ternyata lewat situ dulu (kerja bareng)," pungkasnya.
(*)