Arti di Balik Nama Biskuit Legendaris 'Khong Guan', Serta Alasan Tidak Ada Ayah di Gambar Kaleng

Senin, 24 Mei 2021 | 07:45
Kompas.com/Kistyarini

Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo.

GridHype.ID - Biskuit kaleng legendaris ini jadi salah satu jajanan yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Belakangan publik mulai penasaran dengan arti nama Khong Guan yang tersemat pada biskuit kaleng tersebut.

Didasarkan pada Google Translate, Khong Guan sendiri berasal dari bahasa mandarin "kong guan" yang berarti kaleng atau stoples kosong.

Baca Juga: Kasus Babi Ngepet Bikin Heboh Seantero Negeri, Netizen Bikin Daftar Unik Sejarah Kota Depok Sampai Seret Nama Pendangdut Ayu Ting Ting, Kok Bisa?

Khong Guan kini menjadi salah satu ikon kue Lebaran.

Umumnya masyarakat Indonesia terbiasa menghidangkan jajanan ini saat Lebaran tiba.

Sejarah dan pemilik Khong Guan

Siapa yang mempunyai Khong Guan?

Berdasarkan informasi dari laman resmi Khong Guan, Khong Guan didirikan oleh kakak adik asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

Mereka merupakan imigran yang menetap di Singapura.

Awalnya, mereka berdua bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal demi menafkahi keluarga.

Lalu, Jepang menginvasi Singapura.

Baca Juga: Dikenal dengan Julukan 'Sultan Andara', Ternyata Sosok Kakek Raffi Ahmad Bukan Orang Biasa, Keturunan Darah Biru dan Punya Andil dalam Sejarah

Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung.

Di sana, mereka membuat biskuit dengan tangan untuk dijual.

Biskuit mereka cukup laku, tetapi ada kendala yang dihadapi, yakni kekurangan pasokan tepung dan gula.

Karena minim pasokan bahan, kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun.

Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.

Kesuksesan Khong Guan

(LIM SIN THAI/Strait Times)
(LIM SIN THAI/Strait Times)

Pabrik Khong Guan pertama di Singapura

Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang.

Mesin tersebut dari sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual pemiliknya.

Baca Juga: Akan Jadi Pasangan Pertama yang Menikah di GBK, Atta Halilintar Sudah Survey Lokasi Hingga Gambarkan Penikahan Impiannya, Pihak GBK Sebut Bakal Cetak Sejarah Baru Kalau Jadi

Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biskuit dengan mesin semi-otomatis itu.

Mesin tersebut terbilang sederhana, penggeraknya menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor.

Bisnis biskuit pun melesat. Penjualannya meningkat pesat.

Lalu pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura.

Khong Guan kemudian melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia.

Selanjutnya, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China pada awal 1980-an.

Di Indonesia, Khong Guan juga memproduksi sejumlah kue, di antaranya Malkist rasa abon, Malkist Crackers, dan Khong Guan Saltcheese Combo.

Baca Juga: Gembar-gembor Pingin Cetak Sejarah Nikah di GBK, Atta Halilintar Dibuat Pusing Tujuh Keliling Saat Lihat Tarif Sewa

Namun, produk yang populer di Indonesia adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.

Alasan gambar Khong Guan tanpa ayah

Twitter | @prasadja

Bernardus Prasodjo, pelukis biskuit Khong Guan. Ia mengaku melukis gambar tersebut sekitar tahun 1970-an.

Ada hal yang unik dan menjadi pertanyaan sebagian besar masyarakat, yakni kenapa di biskuit Khong Guan tidak ada gambar ayah?

Pelukis Khong Guan Bernardus Prasodjo membeberkan alasan tidak ada gambar ayah di biskuit Khong Guan.

Dalam sebuah video yang diunggah Antara News di YouTube, Bernardus mengaku tidak tahu persis alasan tidak ada sosok ayah di gambar kaleng biskuit Khong Guan.

Namun demikian, ia mengatakan bahwa yang ditonjolkan dalam gambar itu adalah sosok ibu.

Ia memperkirakan hal itu dilakukan untuk memengaruhi ibu rumah tangga agar membeli Khong Guan.

"Jadi yang penting ada ibunya di situ karena yang belanja ibunya kok," kata Bernardus.

Baca Juga: 73 Tahun Hidup Bersama, Rupanya Pernikahan Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip Sempat Ditentang Seluruh Keluarga

Bernardus menjelaskan, pembuatan gambar di kaleng Khong Guan juga dilakukan melalui beberapa tahap.

Awalnya ia membuat sketsa dulu, kemudian diajukan ke perusahaan.

Setelah disetujui, baru ia lukis gambarnya.

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau enggak.

Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," jelas Bernardus.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas