GridHype.id- Vaksinasi gotong royong merupakan progam pemberian vaksin kepada pegawai perusahaan secara gratis.
Biaya vaksin dan penyuntikan pada vaksinasi gotong-royong ini ditanggung oleh perusahaan.
Terkait hal tersebut, Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman mengatakan bahwa pemungutan biaya dari perusahaan kepada pegawai harus dapat ditindaklanjuti.
Apabila dalam pelaksanaan vaksinasi gotong-royong ini ada pihak yang meminta bayaran, masyarakat harus berani melaporkannya kepada Menteri Kesehatan dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
“Vaksin Gotong-royong gratis. Jika ada yang minta bayaran, diadukan saja nanti ke Menteri Kesehatan dan kepada Pak Letjen Doni Monardo sebagai kepada Ketua Satgas Covid-19,” tulisnya melalui akun instagram @fadjroelrachman.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menyayangkan terkait adanya pungutan biaya oleh pihak tertentu pada pelaksanaan Vaksinasi Gotong-royong.
Pemberian vaksin ini mestinya secara gratis karena biaya sudah ditanggung oleh perusahaan.
Wiku mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut melaporkan kecurangan yang terjadi.
Baca Juga:Alami Lumpuh Pascavaksinasi, Guru di Sukabumi: Saya Sulit Bicara
“Masyarakat yang menemukan pungutan tersebut agar segera melaporkan kepada Kementrian Kesehatan untuk dapat ditindaklanjuti,” ujar Wiku dilansir dari Kompas.com (21/5/2021).
Sementara itu, vaksinasi gotong-royong ini telah dimulai pada 18 Mei 2021.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan vaksin gotong-royong di PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Bekasi.
Presiden Jokowi juga meninjau secara daring pelaksanaan vaksin di beberapa perusahaan.
Peninjauan tersebut didampingi oleh Menteri Perdagangan dan Menteri Investasi.
Jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac dengan harga Rp439.750 per dosis.
Harga tersebut merupakan jumlah total harga vaksin beserta biaya penyuntikannya.
Seperti jenis vaksin lain, vaksin Sinovac ini juga dilakukan dengan dua tahap, sehingga perusahaan mengalokasikan dana sebesar Rp879.140 untuk satu orang pekerja.
(*)