GridHype.ID - Sebuah langkah besar diambil oleh dua perusahaan buatan Indonesia ini.
Perusahaan transposrtasi daring Gojek dan e-commerce Tokopedia umumkan untuk menjalani proses merger menjadi Grup GoTo.
Melalui merger ini, grup GoTo memiliki total Gross Transaction Value (GTV) gabungan lebih dari 22 miliar dollar AS, atau Rp 310,2 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS). Selain itu, merger juga menggabungkan transaksi menjadi sebesar 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020.
Baca Juga: Indra Priawan Malu-malu Tunjukkan Saldo Gopay di Depan Bos Gojek: Kalah dari Saldonya Sultan
Merger juga meningkatkan jumlah mitra usaha mencapai lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020, lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), dan berkontribusi sebesar 2 persen terhadap PDB Indonesia.
Presiden GoTo Patrick Cao menyebut, dengan merger dua perusahaan, model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan.
Ditargetkan kedepannya akan menyumbang lebih dari 2 persen terhadap PDB Indonesia.
“Kedepannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2 persen kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi,” ungkap Patrick dalam siaran pers, Senin (17/5/2021).
Melalui merger ini, model bisnis GoTo akan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang, pengiriman makanan, transportasi, dan keuangan.
Grup GoTo juga akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo juga akan saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang dibutuhkan, didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin mempermudah masyarakat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.
Patrick mengatakan, GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi.
Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia - terbesar di Asia Tenggara - yang memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi.
“Kami bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami,” kata dia.
CEO dan Co-founder Gojek Kevin Aluwi mengatakan, Grup GoTo memiliki daftar investor yang kuat untuk mendukung kinerjanya ke depan.
Baca Juga: Jangan Bingung! 5 Situs Belanja Online Ini Bisa Bantu Kamu Pilih Baju Lebaran
Antara lain, Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Co-founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya berharap dengan berdirinya Grup GoTo dapat menciptakan dampak sosial dalam skala besar, termasuk memberikan kesempatan yang setara bagi pegiat UMKM lokal mengembangkan bisnisnya, dan di saat yang sama, memberi pengguna akses yang sama kepada barang dan jasa di seluruh penjuru negeri.
(*)