Tak Ditanggapi Serius, Krisis Covid-19 di India Meluas hingga Masuki Daerah Terpencil

Sabtu, 08 Mei 2021 | 03:00
REUTERS/Danish Siddiqui TPX IMAGES OF THE DAY via CNN Indonesia

Di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan (LNJP), salah satu fasilitas khusus Covid terbesar di India, ambulans tak berhenti membawa pasien.

GridHype.ID - India masih terus berjuang melawan krisis Covid-19 yang tengah melanda negaranya.

Melansir dari Kompas.com, krisis virus corona India bahkan menyebar hingga ke pedesaan terpencil di 10 negara bagian

Peningkatan kasus infeksi dan kematian ini tercatat pada April.

Baca Juga: Tak Bermaksud Mendahului Takdir, Denny Darko Ramal Ribuan Orang Akan Meninggal Setelah Mudik Lebaran 2021

Pada 2020, gelombang pertama pandemi Covid-19 di India awalnya hanya menginfeksi warga di kota-kota padat penduduk.

Namun, gelombang kedua pandemi pada 2021 juga melanda sebagian besar kawasan pedesaan India.

Kurangnya layanan darurat yang tersedia di pedesaan, mendorong warga desa berbondong-bondong berangkat ke rumah sakit di kota besar untuk mendapatkan perawatan medis.

Daerah pedesaan yang parah terdampak Pejabat federal India mengakui bahwa pandemi corona bergeser ke kota-kota kecil dan daerah pedesaan.

Daerah pedesaan di negara bagian Maharashtra di bagian barat India mungkin yang paling parah terkena dampaknya.

Di negara bagian ini ada pusat bisnis Mumbai. Rajasthan di barat laut India juga melaporkan peningkatan pesat kasus Covid-19 di daerah pedesaan.

Sementara penyebaran virus corona di pedesaan Uttar Pradesh dan Benggala Barat mengalami peningkatan yang stabil.

Baca Juga: Diimbau Berhati-hati, 16 Kasus dari Tiga Varian Berbahaya Sudah Masuk ke Indonesia

Pejabat departemen kesehatan di Madhya Pradesh mengatakan, penduduk desa yang terinfeksi corona rela menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit di Bhopal dan Indore.

Banyak dari mereka yang terinfeksi Covid-19 sebelumnya menghadiri festival keagamaan Kumbh Mela.

Komunitas pedesaan meremehkan virus corona Banyak warga menganggap pandemi telah berakhir dan virus corona hanya menjangkiti orang-orang di perkotaan.

Akibatnya, gejala Covid-19 disepelekan sebagai penyakit biasa.

"Sekarang, karena infeksi meningkat selama gelombang kedua, penduduk desa menyadari keseriusan pandemi corona dan mulai mencari pengobatan," kata Anand Karia dari Misi Kesehatan Pedesaan Nasional kepada DW.

"Banyak juga orang takut menjalani tes, karena mereka yakin akan tertular infeksi saat menjalani tes.

Sekarang, situasi mereka kritis," kata Manoj Verma, seorang dokter dari Ballia, kepada DW.

Baca Juga: Indonesia Kembali Lengah, Kapal asal India Berhasil Masuki Riau, Seluruh ABK Termasuk Kapten Positif Covid-19, Satgas Gercep Ambil Tindakan

Tes Covid-19 massal diluncurkan Mengingat peningkatan eksponensial infeksi corona di Uttar Pradesh, pemerintah pada Rabu (5/5/2021) meluncurkan kampanye selama lima hari untuk deteksi dini Covid-19 pada pasien di desa-desa.

Lebih dari 65 persen orang India tinggal di distrik pedesaan, menurut Bank Dunia. Ahli epidemiologi Prabhat Jha, yang merupakan peneliti utama dari Million Death Study in India, mengatakan kepada DW, setiap tahunnya ada jutaan kematian di pedesaan dan penyebabnya tidak tercatat.

Jha tengah melakukan penelitian untuk mengumpulkan data penyebab kematian dini di India.

Dia mengatakan mayoritas kematian terjadi di rumah dan tanpa perhatian medis.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya