GridHype.ID - Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita.
Beberapa hal mungkin tidak bisa kamu hindari untuk mengurangi risiko kanker payudara seperti riwayat penyakit, keturunan, ataupun usia.
Namun, tahukah kamu kalau gaya hidup memainkan peranan penting dalam hal meningkatkan risiko kanker payudara?
Ya, untuk itu, GridHype menyiapkan beberapa hal yang perlu kamu hindari untuk mengurangi risiko kanker payudara dari segi makanan.
Baca Juga: Jadi Penyebab Kematian Nomor 2 di Dunia, 2 Cara Ini Ampuh Cegah Kanker Payudara
Lalu, apa saja sih makanan yang perlu dihindari untuk mengurangi risiko kanker payudara?
Melansir Health Line, berikut 5 jenis makanan yang harus kamu hindari untuk mengurangi risiko kanker payudara.
1. Makanan cepat saji.
Mengonsumsi makanan cepat saji secara teratur dikaitkan dengan banyak kerugian.
Salah satunya yakni peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker payudara.
Baca Juga: Masih Jadi Momok Mengerikan Bagi Perempuan Sedunia, Yuk Kenali 4 Stadium Pada Kanker Payudara!
2. Gorengan.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi benyak gorengan dapat meningkatkan risiko kanker payudara secara signifikan.
Memang, dalam sebuah penelitian pada 620 wanita Iran, asupan makanan yang digoreng adalah faktor risiko terbesar untuk perkembangan kanker payudara.
3. Daging olahan.
Daging olahan seperti bacon dan sosis dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Satu analisis dari 15 penelitian mengaitkan asupan daging olahan yang tinggi dengan risiko kanker payudara 9% lebih besar.
Baca Juga: Wajib Tahu! 4 gejala Kanker Payudara Ini Bisa Dialami oleh Siapapun
4. Gula.
Makanan dengan kadar gula tambahan dapat secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara.
Hal ini berkaitan dengan penimhkatan peradangan dan ekspresi enzim tertentu yang terkait dengan pertumbuhan dan penyebaran kanker.
5. Karbohidrat olahan.
Mengonsumsi karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Cobalah mengganti karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan manis yang dipanggang dengan produk biji-bijian dan sayuran padat nutrisi.
(*)