Waspada! Ahli Sebut Orang yang Sudah Divaksin Berkemungkinan Kekebalan Tubuhnya Tak Terbentuk, Berikut Penjelasannya

Jumat, 09 April 2021 | 05:15
Freepik.com

Efek Samping Vaksin Covid-19 Berbeda pada Tiap Orang

GridHype.ID - Program vaksinasi covid-19 masih terus dilakukan pemerintah hingga sekarang.

Dengan suntikan vaksin covid-19 diharapkan dapat menekan sakit parah hingga menurunkan angka kematian akibat virus corona.

Hal ini terjadi karena dengan suntikan vaksin dapat membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus covid-19.

Baca Juga: Tak Hanya Iptu LT, Puluhan Anggota Brimob Ini Juga Meriang Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Komandan: Tidak Ada Masalah

Namun, ada juga kasus kegagalan membentuk antibodi setelah melakukan vaksinasi.

Dokter spesialis Penyakit Dalam dan Edukator Kesehatan, dokter RA Adaninggar membagikan informasi terkait gagalnya pembentukan antibodi setelah vaksinasi melalui akun Instagram @ningzsppd beberapa waktu lalu.

"Sekitar 2-10% orang sehat, gagal membentuk antibodi pada kadar tertentu setelah vaksinasi rutin. Kondisi ini sudah pernah dilaporkan terjadi pada beberapa vaksin sebelumnya dengan prevelensi yang bervariasi, misal pada vaksin Hepatitis B, Hepatitis A, dan influenza," tulisan postingannya.

Baca Juga: Ramadhan Segera Tiba, Kemenkes Pastikan Program Vaksinasi Covid-19 akan Tetap Berjalan Meski Tengah Berpuasa

Lanjutnya, hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti faktor vaksin dan faktor sistem imun.

"Faktor vaksin: antigen yang dipakai, faktor teknis penyuntikan, interval atau dosis tertentu, dll. Faktor sistem imun: genetik, umur, penyakit komorbid imunodefisiensi, penggunaan obat imunosupresan, status nutrisi, dll," imbuhnya.

"Intinya, sistem imun manusia itu sangat kompleks, kekebalan tidak hanya ditentukan oleh antibodi, banyak faktor dan sel imun lain yang juga berperan tapi tidak semua bisa diperiksa," tulis Adaninggar dalam kolom caption.

Baca Juga: Buat Kamu yang Masih Ragu Divaksinasi, Yuk Unduh Buku Panduan Digital Tentang Vaksin Covid-19 yang Diterbitkan Kemenkes

Ia menambahkan efektivitas vaksin juga ditentukan banyak faktor, seperti sistem imun, perilaku dan pola hidup sehat, serta vaksin dan varian virus yang ada.

"Demikian pula efektivitas vaksin. Efektifitas vaksin tidak tergantung berapa kadar antibodi, tapi ditentukan oleh sistem imun masing-masing orang, perilaku dan pola hidup bersih dan sehat, faktor vaksin itu sendiri, dan varian virus yang ada di sekitar kita. Jadi tinggi rendahnya titer antibodi tidak bisa menunjukkan pasti kekebalan seseorang," sambungAdaninggar.

Adaninggar bahkan menyebut orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi virus yang sama.

Baca Juga: Kabar Duka, Anggota Brimob Polda Maluku Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Begini Penjelasan Lengkapnya

Mesksi begitu, vaksin bisa menurukan risiko sakit berat dan kematian.

"Prinsipnya, selama herd immunity masih belum terbentuk, virus masih banyak beredar di sekitar kita, semua orang masih bisa terinfeksi termasuk orang yang sudah divaksin, meskipun dengan vaksin, risiko sakit berat dan kematian akan menurun," pungkasnya.

Dalam postingannya, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara konsisten meski sudah mendapat suntikan vaksin covid-19.

Baca Juga: Usai Divaksin Seorang Satpam Malah Positif Covid-19, Alami Deman Tinggi yang Berujung pada Kematian

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Instagram

Baca Lainnya