Perdana Usai 3 Bulan Menghilang dari Publik, Jack Ma Ternyata Lakukan Kegiatan Ini

Minggu, 14 Februari 2021 | 06:45
The National

Jack Ma

GridHype.ID -Sempat ramai diberitakan hilang, sosok Jack Ma akhirnya muncul kembali ke publik.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, sejak Oktober 2020 Jack MA dikatakan menghilang usai mengkritik Pemerintah China.

Tiga bulan sejak menghilang, tepatnya pada Januari 2021, Jack muncul di konferensi video berdurasi 50 detik.

Baca Juga: 2 Bulan Tak Muncul di Hadapan Publik, Begini Kabar Terbaru Jack Ma Diduga Menghilang Usai Kritik Pemerintah China

Meskipun kembali muncul, publik masih dibuat penasaran, apa sebenarnya yang dilakukan Jack Ma selama bersembunyi?

Teka-teki itu sedikit diungkap oleh CEO SoftBank, Masayoshi Son.

Miliarder asal Jepang itu menceritakan, dirinya tetap menjalin kontak dengan Ma selama dia bersembunyi dari publik.

Son dan Jack Ma memang kawan karib, baik secara bisnis maupun personal.

Secara bisnis, perusahaan Son, SoftBank telah lama menjadi investor Alibaba sejak 20 tahun lalu.

Ketika Alibaba menjadi perusahaan publik pada 2014, SoftBank untung besar, di mana nilai investasinya berlipat ganda, dari 20 juta dollar AS menjadi 60 miliar dollar AS saat itu.

"Namun, kita tidak melulu mengobrol soal bisnis," kata Son dalam sebuah acara baru-baru ini, dirangkum KompasTekno dari CNN, Sabtu (13/2/2021).

Baca Juga: Jack Ma Dikabarkan Menghilang, Video Soal Prediksi Akhir Hidup sang Miliarder Kembali Viral Dibicarakan

"Ma suka menggambar dan dia mengirimkan beberapa gambarnya ke saya," tutur Son.

Son kemudian membalas gambar yang dikirim Ma dengan gambar buatannya.

Terkadang, Son menyempatkan menggambar sebelum tidur malam.

"Sekitar 30 menit sebelum tidur, saya membuat beberapa gambar dan menunjukkan kepadanya," ujar Son yang menyebut Ma sebagai sahabat lama.

Son juga bercerita, sebelum pandemi, dia dan Ma selalu makan malam bersama untuk membahas bisnis dan kehidupan.

Ma dan Son menjadi dewan direksi di perusahaan satu sama lain.

Tampaknya, persahabatan mereka dalam ranah bisnis semakin berlanjut.

Baca Juga: Virus Corona Makin Merebak, Miliader Asal China Ini Berikan Bantuan Alat Medis ke 4 Negara di Asia

"(SoftBank) akan terus menjadi pemegang saham terbesar Alibaba dan Alibaba akan menjadi aset investasi paling penting bagi kami," tulis Son dalam laporan perusahaan bulan Juli lalu.

Jack Ma tidak khawatir

Saat ditanya tentang masalah regulator China yang sedang membelit Alibaba, Son mengaku tidak khawatir dan menilai regulasi anti-monopoli memang diperlukan.

"Saya pikir yang menjadi perbincangan saat ini adalah sesuatu yang sudah dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan aturan itu tidak melebihi apa yang kita lihat di negara tersebut," jelas Son.

Son mengibaratkan Alibaba adalah "telur emas" yang sedang dierami SoftBank sebagai "induknya".

Dia memahami bahwa banyak orang khawatir dengan Alibaba yang tengah disorot Pemerintah China terkait dugaan monopoli.

"Bisnis (Alibaba) sendiri sebenarnya beroperasi dengan lancar dan berkembang," imbuh Son.

Namun, Son enggan mengomentari mengapa Ma memberikan kritik yang keras terhadap Pemerintah China bulan Oktober lalu.

Baca Juga: 5 CEO Terkaya di Dunia ini Miliki Mobil yang Sederhana, Bahkan 1 Unit Mobil Raffi Ahmad Bisa Beli 95 Mobil yang Digunakan Jack Ma

"Saya tidak tahu detailnya. Jadi saya ragu untuk memberikan tanggapan tentang itu," katanya.

Sebelum dilaporkan "menghilang", Ma sempat melontarkan kritik pedas ke Pemerintah China dalam sebuah pidato di Shanghai, 24 Oktober lalu.

Ma menuding bahwa bank-bank di China beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai", berkaitan dengan jaminan untuk kredit.

Ma juga mengkritik regulasi perbankan yang berlaku dan menilai regulasi itu menghambat inovasi dan harus segera direformasi untuk mendorong ekonomi.

Tampaknya, Pemerintah China kurang berkenan menerima kritik tersebut. Pemerintah kemudian memperketat regulasi fintech sehingga menjegal rencana IPO Ant Group pada November 2020.

Tidak hanya itu, Pemerintah juga membentuk satgas khusus untuk mengawasi Ant Group.

Beijing juga menyusun aturan baru mengenai anti-monopoli untuk "menjinakkan" raksasa teknologi di China, seperti Alibaba dan Tencent.

Sementara itu, dikutip dari Kontan.co.id, pendiri Alibaba Group, Jack Ma, tidak masuk dalam daftar pemimpin wirausaha China yang diterbitkan oleh media pemerintah.

Baca Juga: Salah Kaprah, Ini Bahaya Mengobati Jerawat dengan Pasta Gigi, Bisa Rusak Pelindung Kulit

Ini menggarisbawahi seberapa jauh dia tidak disukai oleh Beijing.

Pengusaha paling terkenal di China itu tidak ada dalam artikel halaman depan Shanghai Securities News. Sebaliknya, Ren Zhengfei dari Huawei Technologies, Lei Jun dari Xiaomi Corp, dan Wang Chuanfu dari BYD dapat pujian atas kontribusinya.

Mengutip Reuters, artikel tersebut terbit pada Selasa (2/2), ketika Alibaba juga akan melaporkan pendapatan kuartalan terbaru. Raksasa e-commerce itu tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Katalis untuk tekanan atas Ma saat ini adalah pidato 24 Oktober, di mana dia mengecam sistem peraturan China, yang menyebabkan penangguhan IPO Grup Ant senilai US$ 37 miliar hanya beberapa hari sebelum raksasa fintech itu mendaftar.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas, kontan