Disebut Tinggalkan Harta Warisan Hingga Triliunan, Berikut 5 Kerajaan Bisnis Keluarga Cendana yang Bikin Kekayaannya Tak Habis 7 Turunan

Senin, 01 Februari 2021 | 14:15
kompas.com

Soeharto.

Gridhype.id- Presiden Kedua RI Soeharto menjadi satu-satunya Presiden Indonesia dengan masa jabatan terlama.

Terhitung 32 tahun lamanya Presiden Soeharto memimpin bumi pertiwi menggantikan kedudukan Presiden Soekarno pada 1967-1998.

Menjabat selama puluhan tahun, Soeharto disebut meninggalkan harta kekayaan yang mencapai angka triliunan yang diwariskan kepada keturunan hingga keluarga cendana.

Baca Juga: Tommy Soeharto Gugat Pemerintah RI RPp56 Miliar, Lantaran Tak Terima Bangunan Miliknya Digusur Untuk Jalan Tol

Seperti dilansir darilaporan Washington Post (WP), Senin (01/02/2021), mendiang presiden kedua Soeharto, keenam anaknya, serta anggota Keluarga Cendana lain kabarnya berhasil menghimpun kekayaan senilai US$20 miliar sampai US$40 miliar (sekitar Rp273 triliun-Rp546 triliun).

Anak-anak dari Presiden Soeharto juga dikenal pandai berbisnis, hal ini yang membuat harta kekayaan keluarga cendana terus mengalir tanpa henti.

Berikut ini beberapa bidang bisnis yang dilakoni Keluarga Cendana sebagai pabrik uangnya.

Baca Juga: Gemar Blusukan Hingga Tidur di Rumah Warga, Aksi Soeharto Bikin Pejabat Daerah Ketar-Ketir

Wikipedia

Keluarga Cendana

1. Konstruksi

Putri pertama Soeharto yakni Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapai Mbak Tutut diketahui memegang kuasa atas PT Citra Lamtoro Gung Persada dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol, konstruksi, perdagangan, pertanian hingga kerajinan tangan.

Pada 1994 silam, aset Tutut diketahui mencapai angka US$455 juta atau setara dengan Rp6,2 triliun.

Perempuan berusia 49 tahun tersebut mendirikan Citra Lantoro Gung yang terlibat dalam sejumlah proyek pembangkit listrik dan transportasi.

Tak hanya itu, Washington Post juga menyebutkan jika Tutut memiliki saham di bang BCA sebesar 16%.

Baca Juga: 5 Sosok Cucu Soeharto yang Rupawan Calon Pewaris Kekayaan Cendana

2. Media

Masih dikuasai putri sulung Presiden Soeharto, Tutut juga diketahui memegang usaha di bidang telekomunikasi.

Tutut diketahui memiliki saham di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia melalui stasiun TPI yang kini berpindah tangan pada Hary Tanoesudibjo sebagai MNC TV.

Selain itu, Tutut juga pernah merilis Tabloid Wanita Indoonesia yang terbit pertama kali pada 1989 silam.

Baca Juga: Kini Sukses Jadi Penyanyi Top, Siapa Sangka Rizky Febian Pernah Dikeluarkan dari Sekolah

3. Supermarket

Tommy Soeharto dikenal sebagai putra Soeharto yang memiliki harta kekayaan paling banyak.

Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra ini diketahui membuka supermarket grosis di Cibubur bernama GORO melalui naungan PT Berkarya Makmur Sejahtera.

Tommy juga diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan tersebut.

Tommy juga disebut-sebut sebagai anak emas dari Presiden RI ke-2 tersebut.

Harta kekayaan yang dimiliki Tommy Soeharto ditaksir mencapaii US$590 juta atau sekitar Rp8,1 triliun.

Baca Juga: Sang Kakek Berkuasa 32 Tahun di Indonesia, ini Dia Cucu Soeharto Calon Pewaris Kekayaan Keluarga Cendana

4. Properti dan Perkebunan

Tak hanya supermarket, Tommy Soeharto juga memiliki bisnis di bidang perkebunan cengkeh hingga kekayaan yang berasal dari bidang properti.

Melalui Humpuss Group, Tommy Soeharto diketahui memiliki sejumlah hotel.

Selain Tommy, Bambang Trihatmodjo yang merupakan putra ketiga dari Presiden Soeharto juga diketahui memiliki PT Asriland yang bergerak dibidang properti, perdagangan, konstruksi, perhotelan, televisi swasta, transportasi hingga pekebunan.

Baca Juga: Blak-blakan, Ivan Gunawan Ungkap Perubahan Perilaku Ayu Ting Ting Usai Pacaran dengan Adit Jayusman

5. Taman Wisata Mekarsari

Sri Hutami Endang Adiningsih atau yang akrab disapa Mamiek Soehrto merupakan pengelola Taman Wisata Mekarsari yang beridiri di lahan yang sangat luas.

Putri bungsu dari Soeharto ini juga memegang usaha di bidang perkebunan, transportasi hingga pergudangan.

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Washington Post, wartaekonomi.co.id

Baca Lainnya