Begini Penampakan Kandang Ayam Tempat Pengungsi Gempa Sulbar Tinggal, Tidur Sebelahan dengan Ternak

Senin, 18 Januari 2021 | 09:30
Tribun Timur

Pemandangan pasca gempa bumi yang melanda dua kabupaten di Sulawesi Barat, yaitu Mamuju dan Majene, Jumat (15/1/2021).

GridHype.ID - Kamis (14/1/2021) lalu, gempa berkekuatan 6,2 SR telah menggunjang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Karena gempa tersebut, warga pun terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat agar aman.

Salah satunya puluhan warga di Desa Maliaya yang terpaksa harus mengungsi di dalam kandang ayam.

Hal ini dikarenakan bantuan tenda yang dibutuhkan oleh warga setempat, masih terbatas.

Baca Juga: Memiliki Marga Khan, Leluhur Raffi Ahmad Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini Silsilahnya

Saat dihubungi Tribunnews.com, Masri Kepala Desa Maliaya mengungkapkan menjelaskan kondisi tersebut.

"Warga yang tidak punya tenda atau kebagian tenda, terpaksa nginep disitu (kandang ayam) karena tenda terbatas," terangnya.

Oleh sebab itu, Masri menyampaikan bantuan tenda dalam jumlah banyak masih dibutuhkan oleh warga setempat.

"Jumlah tenda yg dibutuhkan masih banyak," lanjutnya.

Baca Juga: Heran Gisella Anastasia Masih Bisa Kerja di Tengah Kasus, Psikolog Sarankan sang Artis Lakukan Pemeriksaan

Masri menjelaskan, warga mengungsi di kandang ayam bersama hewan ternak lainnya.

"Karena kandang ayam ditempati pengungsi, hewan ternak diletakan di atas, pengungsi di bawah kolong," jelasnya.

(Sumber Foto: Masri Kepala Desa Maliaya)
(Sumber Foto: Masri Kepala Desa Maliaya)

Kondisi kandang ayam yang dijadikan warga sebagai tempat mengungsi pasca gempa Mejene.

Menurut keterangannya, jumlah warga yang mengungsi di dalam tenda ayam beragam.

Masri mengatakan dalam satu kandang ayam terdapat tujuh Kepala Keluarga (KK), 14 KK bahkan 30 KK, tersebar secara merata," ungkapnya.

Baca Juga: Pilih Keluar Kalau Ikatan Cinta Sampai Ribuan Episode, Arya Saloka : Cerita Pasti Sudah Ngaco

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Masri, kandang yang ditempati oleh warga sebagian milik warga sendiri.

Namun bagi warga yang tidak memperoleh bantuan tenda atau mempunyai kandang ayam, bisa menempati kandang ayam milik warga lainnya.

"Pengungsi yang tidak punya tenda, terpaksa menginap di situ karna tenda terbatas," tandasnya.

Bantuan yang Belum Merata

Baca Juga: BForce Ambil Hikmah dari Covid-19, Bisa Comeback di Indonesia setelah Hiatus 2 Tahun

Pengungsi korban gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) masih membutuhkan bantuan.

Bantuan berupa tenda, beras, air mineral hingga kebutuhan bayi yang tinggal di posko pengungsian belum merata.

"Sekarang bantuan sudah masuk, tetapi belum merata," ungkap Masri saat dihubungi secara langsung.

Menurut keterangannya, hal ini dikarenakan bantuan datang secara bertahap.

Baca Juga: Dikenal Harmonis, Cut Meyriska Tak Ingin Anaknya Menulari Sifat Roger Danuarta Dalam Hal Ini

Pihaknya mengatakan bantuan datang dimuat dalam satu mobil, dan akan dibagikan sesuai kebutuhan desa serta kelurahan.

Hal ini dikarenakan jumlahnya terbatas dan bantuan datang secara bertahap.

Menurut keterangannya bantuan didapat bukan hanya dari pemerintah saja, namun juga dari masyarakat luar desa.

Bantuan yang diberikan pun beragam jenisnya.

Baca Juga: Sempat Ngotot Gugat Cerai Mantan Suami hingga Bongkar Aib Masing-masing, Kini Nita Thalia Akui Masih Cinta

"Bantuan yang kami terima beras, mie, air mineral, kebutuhan balita, obat-obatan dan pakaian," ujarnya.

Masri menjelaskan, sembari menunggu bantuan datang, ia menghubungi teman, mahasiswa, rekan kerja, kemudian media sosial untuk mendapatkan tambahan bantuan yang bisa di distribusikan kepada para warga.

Ia menambahakan, bantuan yang paling utama dibutuhkan saat ini yaitu tenda dan kebutuhan pokok.

"Kalau air bersih sudah banyak, kebutuhan pokok dan tenda saja yang kurang, " tandasnya.

Baca Juga: Sempat Dikomplain Keluarga, Kini Alshad Ahmad Pelihara 30 Binatang Bahkan Pernah Hidup Bersama Harimau Selama 3 Bulan

Kondisi Pengungsi Terkini

Masri menjelaskan juga kondisi terkini para pengungsi yang berada di wilayahnya, yaitu Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Ia menyampaikan rata-rata para pengungsi mengeluhkan penyakit kulit.

"Keluhan para pengungsi gatal - gatal, terutama yang tinggal di kandang ayam, " jelasnya.

Baca Juga: Bakal Ceraikan Kiwil Usai Bertemu Rohimah Alli, Eva Bellisima Ngaku Belum Siap Rasakan Patah Hati

Sejauh ini, lanjut Masri, dalam hal bantuan pengobatan sudah diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pertamina.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasca-gempa Majene, Warga Terpaksa Mengungsi di Kandang Ayam

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya