Gridhype.id-Kabar duka menyelimuti dunia penerbangan maskapai Indonesia di awal tahun 2021.
Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 dengan nomor seri SJ182 dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu sekitar Pulau Laki pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak dengan jadwal keberangkatan 14.36 WIB ini membawa 62 orang dalam penerbangan tersebut.
Dengan rincian46penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, beserta 6 kru penerbangan.
Yaman Zai pria asal Pulau Nias ini merupakan salah satu keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu sore.
Tak kuasa menahan kesedihannya, Yaman Zai menangis histeris ketika mendapat kabar jika pesawat yang ditumpangi istri dan ketiga anaknya tersebut hilang kontak.
Yaman yang sudah tinggal di Pontianak selama satu tahun ini kemudian mendatangi Bandara Supadio yang dijadikan crisis center insiden tersebut.
Yaman mengatakan, istri dan ketiga anaknya merupakan penumpang di pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta itu.
Keempatnya datang ke Pontianak hendak berlibur.
"Tadi terakhir kontak saya setengah 2 siang tadi, mereka (istri dan anak) sudah di bandara, makanya saya tunggu-tunggu. Palingkan biasa satu jam sudah sampai, tapi ditunggu tidak datang, ditelepon tidak aktif," katanya, dikutip dari Tribunpontianak, Sabtu.
Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Perairan Masalembo yang Dijuluki Sebagai Segitiga Bermudanya Indonesia
Beberapa saat kemudian, tepatnya pada 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak. Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.
"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Ia pun memastikan pesawat lepas landas dalam kondisi sehat. Menurut Jeff, tidak ada laporan masalah soal pesawat seri Boeing 737-500 itu.
"Kondisi pesawat informasi yang saya terima dalam kondisi sehat, karena sebelumnya terbang ke Pontianak pulang-pergi, lalu ke Pangkal Pinang. Ini rute kedua ke Pontianak, jadi seharusnya tidak ada masalah," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat SJ182 itu.
Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu berusia sekitar 26 tahun. Ia dibuat pada tahun 1994. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul: Pria Asal Nias Ini Menangis Histeris, Istri dan 3 Anaknya yang Merupakan Penumpang Sriwijaya SJ 182